Kisah Mantan Anggota KSB Papua yang Kembali ke Pelukan NKRI Setelah Berbincang dengan Anggota TNI
Talengga mengaku sudah lama ingin kembali ke kampungnya sebagai warga NKRI dan hidup sebagai masyarakat biasa.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Talengga Gire alias Weginus, Piningga Gire, Tekiles Tabuni dan Perengga yang merupakan mantan anggota Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) resmi kembali ke pangkuan NKRI hari ini Selasa (11/6/2019).
Talengga mengungkapkan, keberhasilannya merebut senjata milik aparat keamanan NKRI maka ia diberi kedudukan sebagai pengawal panglima yaitu Jendral Goliat Tabuni Panglima TPN/OPM wilayah Puncak Jaya.
"Ini adalah senjata pegangan Saya sendiri, bukan punya orang lain, tapi saya belum pernah gunakan untuk menembak orang," kata Talengga di Puncak Jaya pada Selasa (11/6/2019).
Talengga mengaku sudah lama ingin kembali ke kampungnya sebagai warga NKRI dan hidup sebagai masyarakat biasa.
"Saya sudah lama ingin kembali ke kampung sebagai warga NKRI dan hidup sebagai masyarakat biasa, dan baru sekarang saya bisa menyerahkan diri setelah kenal dengan anggota TNI," kata Talengga.

Talengga mengatakan dirinya kini punya anak 13 orang dari empat istri.
Hal itu pula yang menjadi alasan Talengga untuk kembali ke NKRI.
Baca: Empat Mantan Anggota KSB Resmi Kembali ke Pangkuan NKRI Usai Upacara di Puncak Jaya
"Siapa yang mau jamin hidup mereka? Makanya saya harus kemabali supaya saya bisa kasih makan mereka," kata Talengga.
Talengga juga mengaku bahwa selama ini merasa ditipu oleh Goliat Tanuni.
Menurut Talengga, Goliat mengatakan padanya kalau tidak lama lagi Papua akan merdeka, dan kalau Papua Merdeka ia akan dijadikan pejabat tinggi.
"Tapi itu semua tipu-tipu saja, sedangkan warga yang di kampung, di kota mereka hidup tenang tidak seperti kami di hutan menderita," kata Talengga.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, kembalinya mereka ditandai dengan upacara resmi yang berlangsung di lapangan upacara Roh Kudus Jalan Papua, Distrik Pagaleme Kabupaten Puncak Jaya (Puja).
Upacara tersebut dipimpin langsung Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda yang bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Sedangkan Komandan Upacara Kapten Czi Ferdian Nuary yang merupakan Pasi Pers Kodim 1714/PJ.
"Dalam rangkaian upacara tersebut ditandai dengan penyerahan satu pucuk senjata api jenis Mouser bernomor 323 R berserta tiga butir Munisi Kaliber 7.62 mm, yang menurut pengakuan Talengga bahwa senjata tersebut adalah hasil rampasan pada saat aksi penyerangan Polesk Karubaga Kabupaten Tolikara pada tahun 2013," kata Aidi dalam keterangannya pada Selasa (11/6/2019).
Upacara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Puncak Jaya Denias Geley, Dandim 1714/PJ Ltk Inf Agus Sunaryo, Kapolres kab Puncak Jaya AKBP Ari Purwanto SIK, Para Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Toko Masyarakat lainnya, sedangkan peserta upacaranya meliputi ASN Kabupaten Puja, unsur Masyarakat dan unsur TNI/Polri.

Upacara juga disaksikan pula oleh ratusan warga masyarakat Mulya yang antusias menonton dari pinggir lapangan.
"Tujuan pelaksanaan upacara ini adalah untuk mengumumkan kepada warga Kabupaten Puja bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten telah secara resmi menerima saudara kita yang semula tergabung dalam kelompok separatis bersenjata (KSB) sekarang telah kembali ke pangkuan NKRI dan akan menjalani kehidupan normal sebagai masyarakat biasa," kata Aidi.
Aidi mengatakan, upacara tersebut juga membanta isu hoax yang mengatakan bahwa informasi penyerahan diri anggota KSB ke NKRI adalah informasi bohong atau rekayasa dan isu bahwa senjata yang diserahkan adalah senjata rusak yang tidak berfungsi.
"Karena itu kita laksanakan secara resmi di muka umum disaksikan oleh seluruh warga masyarakat. Kita akan menembakkan senjata ini untuk membuktikan bahwa ini adalah standar militer dan berfungsi dengan baik," kata Aidi.