Selasa, 9 September 2025

Aria Permana, Bocah Asal Karawang Butuh Rp 200 Juta untuk Operasi, Yuk Donasi di Kitabisa.com

Aria Permana, bocah obesitas asal Karawang butuh dana Rp 200 juta untuk operasi lanjutan. Anda bisa salurkan donasi melalui Kitabisa.com.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Aria Permana memperlihatkan kulit tubuhnya saat ditemui di rumahnya, Kampung Pasir Pining RT 002/01, Desa Cipurwasari, Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2019). 

Bocah kelahiran 15 Februari 2006 itu kini sudah tak lagi terengah-engah ketika berjalan.

Bahkan ia sudah mampu bermain bola sampai satu jam.

"Sebenarnya saya dan ibunya kasihan kalau dia dioperasi lagi, tapi ternyata dianya sendiri malah lebih siap," kata Ade Somantri, ayah Aria.

Agar kembali normal, Aria harus menjalani operasi untuk menyedot sisa daging yang bergelambir di tubuhnya.

Baca: Pola Makan Aria Permana Pascaoperasi Penyempitan Lambung : Tak Bisa Lebih dari 8 Sendok

Baca: Dahulu Berbaring di Lantai Rumah & Punya Bobot 192 Kg, Intip Perubahan Drastis Aria Permana Terkini

Ade mengatakan, dokter di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan, perlu operasi empat hingga lima kali untuk menghilangkan gelambir itu dengan estimasi biaya sebesar Rp 200 juta.

Tentu saja, bagi Ade, itu bukanlah jumlah yang sedikit.

Keluarga Aria bukanlah berasal dari kalangan mampu, tapi demi sang anak, orangtua akan melakukan sekuat tenaga.

"Orang tua kalau untuk anak semua juga pasti dilakukan. Apalagi dulu pas inget bagaimana kondisi Aria."

"Hampir 16 bulan cuma bisa tengkurap aja, makanya saya juga pingin sembuhin dia," kata Ade.

Sehari-hari Ade bekerja sebagai security di sebuah pabrik tak jauh dari rumahnya yang beralamat di yang tinggal di Kampung Pasir Pining RT 2 RW 1, Desa Cipurwasari, Tegalwaru, Kabupaten Karawang.

Sementara sang istri adalah ibu rumah tangga.

Baca: Sempat Jalani Pengobatan di Jepang, Aria Permana Keliling Negeri Sakura Diangkut Troli

Baca: Aria Permana Bocah Asal Karawang yang Sempat Alami Obesitas Jalani Pemeriksaan di RSHS Bandung

Dia kerap tak mendapat gaji utuh tiap bulannya karena ada saja harus izin tak masuk kerja karena mengantar Aria berobat.

"Saya sampai bilang ke yayasan, enggak apa-apa gaji dipotong, tapi saya tidak dikeluarkan kerja," kata Ade.

Dalam kondisi sulit seperti ini, Ade berharap biaya pengobatan Aria ditanggung BPJS.

Ia pun sangat terbuka uluran bantuan dana dari siapa pun.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan