Jumat, 5 September 2025

Cari Helikopter Hilang Kontak di Papua, Posko SAR Oksibil Lakukan Kontak Radio ke 34 Distrik

TNI bersama dengan tim SAR masih terus mencari keberadaan helikopter milik TNI AD yang hilang kontak di Pegunungan BIntang, Papua, pada 28 Juni 2019.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih
Proses pencarian helikopter hilang kontak di posko SAR di Oksibil. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI bersama dengan tim SAR masih terus mencari keberadaan helikopter milik TNI AD yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada 28 Juni 2019.

Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan posko SAR di Oksibil telah berhasil melakukan komunikasi dan kontak radio dengan 34 distrik di Kabupaten Pegunungan Bintang guna mencari keberadaan Helly Penerbad MI 17 Noreg HA 5138.

Hari ini merupakan hari kelima proses pencarian.

Baca: Pria Tulungagung Ini Laporkan Istrinya yang Seorang ASN Melakukan Perzinahan

Baca: Ustaz Abdul Somad Pamit Berangkat ke Sudan: Selama Nadi Masih Berdenyut Maka Tetap Bergerak

Baca: Babi Hutan yang Lukai Empat Warga di Banyumas Masih Diburu, Alami Luka Tembak

Ia mengatakan, dalam kontak radio tersebut termuat imbauan kepada masyarakat agar dapat melaporkan ke Posko Utama di Lanud Silas Papare atau di Posko Taktis di Koramil Oksibil jika ada yang menenukan tanda-tanda keberedaan Helly MI 17 HA 5138 yang hilang kontak.

"Untuk menghimbau masyarakat agar dapat mengirimkan informasi ke Posko melalui radio apabila menemukan informasi tanda-tanda keberadaan Helly MI 17 No Reg HA 5138," kata Dax dalam keterangannya, Selasa (2/7/2019).

Dax mengatakan, kegiatan pencarian pada hari kelima dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIT.

Pencarian melalui udara melibatkan dua unit helly Bell 412 TNI AD Noreg HA 5177 dan HA 5185, satu unit CN 235 TNI AU sebagai supporting flight, dan satu unit helly Bell 206 (PK IWD) perbantuan penerbangan sipil.

Ia menjelaskan, Helly Bell 206 PK IWD melaksanakan dua kali penerbangan pencarian pada radius 5 - 20 mile dari titik lost contact dengan rata-rata waktu terbang 90 menit dalam setiap penerbangan.

Untuk Helly Bell 412 TNI AD Noreg 5185 melaksanakan satu kali penerbangan pencarian pada radius 5-20 mile dari titik lost contact dengan waktu terbang sekitar 40 menit.

Helly Bell 412 TNI AD Noreg 5177 melaksanakan satu kali penerbangan pencarian di sekitar Gunung Mol dengan waktu terbang sekitar 60 menit.

Helikopter MI-17 milik TNI AD.
Helikopter MI-17 milik TNI AD. (istimewa)

"Sedangkan CN 235 melakukan supporting flight sebanyak satu sorty dari Sentani menuju Oksibil dengan membawa persedian avtur dan ransum tempur untuk kepentingan kegiatan SAR," kata Dax.

Sementara itu, pencarian melalui darat dilakukan oleh Tim SAR darat dengan kekuatan 100 orang atau 1 SSK mencakup tiga wilayah.

Baca: Patuhi Keputusan Pemerintah, GOJEK Berlakukan Tarif Baru di 41 Kota

Baca: Pria Tulungagung Ini Laporkan Istrinya yang Seorang ASN Melakukan Perzinahan

Pencarian di Kabupaten Oksibil, dilakukan 50 orang dipimpin Dandim 1702 orang yang merupakan gabungan personel TNI, Polri, Basarnas, dan masyarakat di Distrik Oskob di sekitar Kampung Mimin dan ketinggian Gunung Mol.

Pencarian di Kabupaten Jayapura dilakukan 20 orang gabungan TNI dan masyarakat dipimpin Dandim 1701 di wilayah Kaureh.

Sedangkan 30 orang gabungan TNI dan masyarakat dipimpin Kasi Ops Korem 172 melakukan penyisiran di sektor Airu.

"Hingga Selasa 2 Juli 2019 pukul 15.00 WIT pencarian baik dari udara maupun darat belum menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat Helly Penerbad MI 17 Noreg HA 51380. Proses pencarian melalui udara dihentikan sementara pada pukul 14.00 WIT dengan pertimbangan cuaca yang tidak memungkinkan. Sedangkan pencarian melalui darat tetap dilakukan sampai dengan pkl 15.00 WIT," kata Dax.

Dax mengatakan, selanjutnya tim SAR udara melakukan evaluasi di Posko Utama yang bertempat Lanud Silas Papare, sedangkan tim SAR darat melakukan evaluasi di Posko Taktis yang berkedudukan di Koramil Oksibil.

"Proses pencarian akan dilanjutkan esok hari Rabu, 3 Juli 2019," kata Dax.

Sambangi 3 distrik

Dilansir dari kompas.com, 

Dua helikopter jenis Helly Bell 412 milik TNI AD dan Helly Bell 206 milik penerbangan sipil diterbangkan dalam rangka pencarian helikopter MI-17 yang hilang kontak di Pegunungan BIntang, Papua, sejak 28 Juni 2019.

Kedua heli tersebut diperbantukan menyusuri rute penerbangan antara Oksibil dan Okibab.

Baca: Pencarian Heli TNI AD yang Hilang Kontak di Papua Dihentikan Sementara

"Kemudian tim pencari udara juga mendarati kampung-kampung yang terlihat dari atas dan berusaha mencari informasi dari masyarakat yang ada di kampung-kampung tersebut. Ada tiga distrik yang tadi cari keterangan oleh tim udara, yaitu Distrik Oksop, Okibab dan Okbape," ujar Wakapendam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, di Jayapura, Selasa (2/07/2019).

Tim udara, terangnya, berusaha mencari informasi kepada masyarakat yang mungkin saja sempat melihat atau mendengar Helikopter MI-17 setelah hilang kontak.

Penetapan titik pencarian ke arah Distrik Kiwirok pun setelah tim udara memperoleh informasi dari masyarakat kampung yang mereka singgahi pada hari sebelumnya.

"Sampai pukul 16.00 WIT, sangat disayangkan kita masih belum menemukan adanya tanda-tanda keberadaan Helikopter MI-17 dengan nomor regristasi HA5138," kata Dax.

Sebelumnya, Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD hilang kontak sesaat lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. Jumat (28/6/2019).

"Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari tujuh orang kru dan lima orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi.

Helikopter tersebut, lanjut Aidi, tengah melakukan misi pendorongan logistik (Dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab. Bertolak dari distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil untuk pengisian bahan bakar.

"Pada pukul 11.44 WIT Heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan ekstimasi waktu seharusnya Heli MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan Heli tersebut," terang Aidi.

Baca: Jaya Sabet Leher Kakak Iparnya Pakai Golok Gara-gara Tak Direstui Rujuk dengan sang Adik

Berharap Adiknya Selamat Selain pencarian dari Distrik Oksibil, kini Tm SAR Gabungan juga melakukan penyisiran di Distrik Lereh dan Airu, Kabupaten Jayapura.

Hal tersebut dilakukan karena ada informasi dari warga di dua lokasi tersebut yang mengaku sempat mendengar bunyi helikopter pada 28 Juni 2019.

Kesaksian warga

 Warga setempat sempat melihat helikopter jenis MI-17 milik TNI AD yang dikabarkan hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, papua, pada Jumat (28/6/2019) kemarin.

Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Inf. Dax Sianturi mengonfirmasi, ada warga yang melihat helikopter tersebut berada di Distrik Oksop.

Baca: Helikopter MI-17 TNI AD Hilang Kontak di Papua 5 Menit Setelah Lepas Landas, Ini Kronologinya

"Jadi kami mendapat informasi dari masyarakat ada seorang ibu yang melihat keberadaan heli di sekitar Gunung Mol dengan cuaca waktu itu sudah mulai hujan dan kabut tebal. Kemudian heli terlihat memasuki gumpalan kabut tebal dan setelah itu tidak bisa termonitor lagi," ujarnya di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (29/6/2019).

Dia menuturkan, sudah ada tim SAR Darat yang berada di Kampung Bulangkop, Diatrik Ok Aom, dan kemudian mereka akan berjalan kaki menuju lokasi tersebut.

Dengan menggunakan Helikopter MI-17 TNI AD, sebanyak 25 personel Tim Medis TNI yang terdiri dari dokter dan perawat, dibawah pimpinan Kepala Kesehatan Kostrad Kolonel Ckm dr. A. Zumaro, M.Si., Med., SpB-KBD tiba di Desa Lende, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018).
ILUSTRASI - Dengan menggunakan Helikopter MI-17 TNI AD, sebanyak 25 personel Tim Medis TNI yang terdiri dari dokter dan perawat, dibawah pimpinan Kepala Kesehatan Kostrad Kolonel Ckm dr. A. Zumaro, M.Si., Med., SpB-KBD tiba di Desa Lende, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018). (ISTIMEWA)

"Di titik itulah, nanti kami akan memfokuskan titik pencarian," tuturnya.

Dax menjelaskan, titik lokasi seorang ibu melihat heli hanya bisa diakses dengan berjalan kaki. Dari Oksibil ke Bulangkop, bisa ditempuh selama 1 jam berkendaraan dan dari Bulangkop ke Oksop harus berjalan kaki.

"Kami belum bisa memastikan waktunya karena medannya yang cukup berat," katanya.

Sebelumnya, Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD hilang kontak sesaat lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

"Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari tujuh orang kru dan lima orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi.

Helikopter tersebut, lanjut Aidi, tengah melakukan misi pendorongan logistik (Dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab.

Baca: Helikopter TNI AD yang Mengangkut Personel Satgas Yonif Pos Perbatasan Hilang Kontak di Papua

Bertolak dari distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil untuk pengisian bahan bakar.

"Pada pukul 11.44 WIT heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai estimasi waktu seharusnya heli MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT. Namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan heli tersebut," ungkap Aidi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan