Rabu, 10 September 2025

Kasus Novel Baswedan

Respons Komjen Iriawan Sikapi Kasus Novel Baswedan yang Tak Kunjung Terungkap

Komjen Pol Mochammad Iriawan mengatakan kasus Novel sudah diusut saat dirinya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

Rina Ayu/Tribunnews.com
Komjen Pol M Iriawan 

Ia menegaskan dirinya hanya diklarifikasi apakah pernah ketemu Novel Baswedan sebelum penyerangan terjadi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan
Komjen Pol Mochamad Iriawan (Dennis Destryawan/Tribunnews.com)

"Jadi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) datang kesini minta klarifikasi. Menanyakan gitu. 'Apakah bapak pernah ketemu Novel?' Ya pernah, saya kan kenal juga. Bukan soal kasus, siapa pelakunya, enggak," ujar Iriawan, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (11/7/2019).

Baca: Fakta Baru Skandal Ikan Asin, Chat Barbie Kumalasari dan Rey Utami Jadi Bukti

Baca: Telanjur Disetor, Uang Gedung SMAN 1 Brebes Diminta Dikembalikan ke Murid

Baca: Partai Pendukung Prabowo Diingatkan Tak Gabung ke Pemerintah

Mantan Kapolda Metro Jaya itu pun menyebut dirinya pernah beberapa kali bertemu dengan Novel.

Salah satunya di kantor dimana keduanya mendiskusikan masalah penanganan korupsi serta sinergitas Polri dengan KPK.

Ia juga bercerita pernah mengunjungi kediaman Novel tatkala anak yang bersangkutan baru saja lahir.

Tak sendirian, ia datang bersama Wakil Bupati Kebumen Haji Arif yang disebutnya sebagai sahabat Novel.

"Jadi bukan diperiksa, klarifikasi. Tapi bukan klarifikasi siapa pelakunya, bukan. 'Tapi pak Iwan pernah kesana?' Pernah. 'Ngapain ke tempat pak Novel?' Ya saya kenal dia. Saya bilang silaturahmi, dia ke kantor kemudian suatu saat anaknya lahir, saya dengan temennya dia ada Haji Arif, itu sahabatnya dia yang Wakil Bupati Kebumen. Anaknya lahir ya wajarlah saya kerumahnya datang. Itu jauh-jauh sebelum kejadian (penyiraman) itu," kata dia.

Minta fokus

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) diminta agar fokus mencari pelaku lapangan terkait kasus penyiraman air keras. 

"Jangan sampai kemudian hanya terjadi upaya berspekulasi siapa aktor intelektual, dalang, koordinator, dan lain-lain tapi melupakan pelaku lapangan," ujar Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan saat ditemui di KPK, Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2019).

Baca: Tanggapi TGPF Bentukan Polri, Novel Baswedan: Jangan Cuma Spekulasi, Tapi Temukan Pelaku Lapangan

Novel menambahkan, dalam kasus seperti ini, TGPF harus memulai dengan pelaku lapangan.

Menurutnya, berspekulasi siapa aktor di balik penyerangan bukanlah bentuk investigasi.

Presenter Najwa Shihab (kiri) bersama Penyidik KPK Novel Baswedan (kanan) sedang diskusi di Lobi Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/04/2019). Acara tersebut memperingati 2 tahun atas penyerangan Penyidik KPK Novel Baswedan hingga sekarang kasusnya belum terungkap. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH
Presenter Najwa Shihab (kiri) bersama Penyidik KPK Novel Baswedan (kanan) sedang diskusi di Lobi Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/04/2019). Acara tersebut memperingati 2 tahun atas penyerangan Penyidik KPK Novel Baswedan hingga sekarang kasusnya belum terungkap. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH (Tribunnews/MUHAMMAD FADHLULLAH)

"Itu (spekulasi) hanya rekaan atau dugaan-dugaan dan saya kira itu tidak tepat," katanya kemudian.

Novel Baswedan berharap hasil yang ditemukan TGPF sangat signifikan untuk mengungkap pelaku lapangan dan aktor penyerangan.

Di sisi lain, sukses atau tidaknya pengungkapan kasus ini juga menjadi tolok ukur apakah kepolisian mampu bekerja sama memberantas korupsi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan