Rabu, 20 Agustus 2025

Jelang Mukernas, PPP Tegaskan Tidak Ada Lagi Kelompok Romi, Kelompok Surabaya, dan Kelompok Jakarta

Ketua Steering Committee Mukernas IV PPP Rusli Efdendi menegaskan, internal partainya sudah tak ada lagi elemen yang terpecah

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi saat ditemui di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Steering Committee Mukernas IV Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rusli Efdendi menegaskan, internal partainya sudah tak ada lagi elemen yang terpecah.

Ia mengatakan, PPP kelompok Djan Faridz dan Humphrey Djemat sudah tak berselisih di internal partai berlambang Kakbah tersebut.

Rusli memastikan, semua pihak telah bersatu untuk membangun PPP.

Hal itu disampaikan Rusli terkait rencana PPP yang akan menggelar Mukernas IV 19-20 Juli mendatang, di Serang, Banten.

Baca: Ahli Kesehatan Malaysia Ungkap Dampak Psikis dari Prank Hitamkan Mata Anak yang Kecanduan Gadget

Baca: Tim Pakar Sebut Ada Tiga Orang Tidak Dikenal Terkait Penyerangan Novel Baswedan

Baca: RS Siloam Terbakar, Ratusan Perawat dan Pasien Berlarian Selamatkan Diri, Ada Terjebak di Lantai 10

Baca: Febri Hariyadi Sebut Dua Golnya ke Gawang Kalteng Putra untuk Sosok Ini

"Tidak ada kelompok Romi, kelompok Surabaya, kelompok Jakarta. Semua sudah bersatu, baik sampai di tingkat tinggi. Bahkan tokoh-tokoh sudah bertemu. Dengan Bang Djan Faridz," ucap Rusli di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2019).

Rusli pun mengatakan tema Mukernas IV yakni 'Revitalisasi PPP Untuk Indonesia Maju dan Berkeadilan' ini menjadi momentum semua pihak merajut kembali persatuan.

"Karenanya kita ajak semua yang merasa Partai Persatuan Pembangunan yang belum pindah (red-untuk hadir)," ungkapnya.

Senada dengan Rusli, Wakil Sekjen PPP Ahmad Baidowi mengungkapkan, pihak yang tadinya bersebrangan, kali ini sudah bersatu.

Ia juga menyebut, Djan Faridz sudah mendukung PPP yang dipimpin Plt Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa.

"Pak Suharso sudah bertemu dengan Pak Djan Faridz di kediamannya. Dan semuanya sudah selesai semuanya. Tidak usah diperpanjang lagi," jelasnya.

Bahas revitalisasi

DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV pada 19-20 Juli 2019 di Serang, Banten.

Ketua Steering Committee Mukernas IV PPP Rusli Efdendi mengatakan, tema yang diambil adalah 'Revitalisasi PPP untuk Indonesia yang Maju dan Berkeadilan'.

Rusli mengatakan, pengambilan tema ini sengaja diambil terkait dengan hasil Pemilu serentak yakni Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 yang berjalan dengan lancar.

"kita melakukan revitalisasi, menghidupkan kembali kerangka organisasi, revitalis, konstalasi organisasi," kata Rusli Efdendi saat konfrensi pers di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2019).

Ketua DPP PPP ini pun mengungkapkan, Mukernas IV ini fokus membicarakan 3 aspek penting terkiat internal partai berlambang ka'bah ini.

Pertama, kata Rusli, Mukernas IV membahas terkait revitalisasi organisasi secara internal.

Baca: Remaja Minta Kekasih Disetubuhi Teman Main di Gubuk Kosong, Motifnya Ingin Berbagi Kepuasaan

"kudua, kita fokus pada evaluasi pemilu Pilpres dan Pileg dan kita menghadirkan DPW seluruh Indonesia untuk meminta masukan dan laporan terkait pelaksanaan Pileg khusunya di daerah," ungkap Rusli.

Mukernas IV, lanjut Rusli, juga membahas terkiat kemerosotan kursi PPP di parlemen di Pileg 2019. Sebeb, pada Pileg 2014, PPP mengalami peningkatan kursi di parlemen.

"PPP ada ujian, bahkan kursinya berkurang ketimbang sebelumnya 2014, 2019 terjadi penurunan tentu kita harus kembali mengerakan organisasi merevitalisasi organisasi supaya bagaimana bisa menatap 2024 yang akan datang," jelasnya.

Rusli juga mengatakan, PPP akan tetap memperjuangkan sebagai sebagai partai Islam yang memperjuangkan keekonomi keumatan.

"Kita tetap memperjuangkan PPP sebagai partai Islam tapi juga partai Islam yang simbol, tetapi substasisnya perjuangan ekonomi seperi sejarah partai yan memperjuangkan ekonomi keumatan," tutupnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan