Seleksi Pimpinan KPK
IPW Nilai 3 Jenderal Patuh LHKPN Berpotensi Lolos Seleksi Capim KPK
Mereka adalah Irjen (Pol) Dharma Pongrekun, Irjen (Pol) Antam Novambar dan Irjen (Pol) Firli Bahuri.
Editor:
Hasanudin Aco
Di luar tugasnya, Antam juga dikenal dengan sosoknya yang sederhana. Sebab, tidak seperti jenderal bintang dua pada umumnya yang kerap menggunakan mobil dinas dan pengawalan ketat, Antam justru sering menggunakan motor vespa maticnya, sehingga banyak orang tak mengenalnya.
3. Irjen (Pol) Firli Bahuri
Irjen Firli yang kini menjabat Kapolda Sumsel, telah melapor sejak Maret 2019. Total kekayaannya Rp 18,2 miliar.
Sebelum menjabat Kapolda Sumsel, Firli pernah menjadi Deputi Penindakan KPK. Dalam pemberantasan korupsi di Indonesia, Firli pernah turut andil dalam mengungkapkan beberpaa kasus.

Antara lain kasus mafia pajak dengan tersangka Gayus Tambunan yang saat itu dirinya masih berpangkat AKBP dan tergabung dalam tim independen Polri.
Sepak terjang Firli dalam dunia pemerintahan pun terbilang cukup panjang. Sosok jenderal bintang satu Polri ini merupakan lulusan Akpol 1990.
Kemudian, dia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1997 dan Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) tahun 2004.
Pada tahun 2001, pria kelahiran 7 November 1963 ini menjabat Kapolres Persiapan Lampung Timur. Empat tahun kemudian karirnya terus berlanjut seiring dengan ditariknya dia ke Polda Metro Jaya untuk menjadi Kasat III Ditreskrimum pada 2005-2006.
Kinerja yang baik membuat Firli dipercaya menjadi Wakapolres Metro Jakarta Pusat di tahun 2009. Belum genap satu tahun menjabat, Firli akhirnya didapuk menjadi Asisten Sekretaris Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Setelah satu tahun, tepat di 2011 Firli memutuskan keluar dari istana dan kembali ke dunia kepolisian.
Posisi yang diembannya saat itu menjadi Direskrimsus Polda Jawa Tengah. Selanjutnya pada 2012, Firli diminta untuk menjadi ajudan Wakil Pesiden RI yang saat itu sedang diduduki oleh Boediono.