Rabu, 10 September 2025

Jokowi Megawati dan Prabowo Bertemu

Profil Budi Gunawan, Kepala BIN yang Hadir di Pertemuan Jokowi-Prabowo, Kini Megawati-Prabowo

Berikut profil Budi Gunawan, Kepala BIN yang hadir dalam pertemuan Jokowi-Prabowo. Kini ia muncul lagi dalam pertemuan Megawati-Prabowo.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM
Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Komjen Pol Budi Gunawan mengucapkan sumpah jabatan pada acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (9/9/2016). Budi Gunawan dilantik menjadi kepala BIN menggantikan Sutiyoso. 

Budi Gunawan sempat dipilih Presiden Jokowi calon tunggal kapolri untuk mengganti Jenderal Pol Sutarman.

Saat itu, Budi Gunawan menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol).

Penunjukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri tertuang dalam Surat Presiden Joko Widodo.

Surat itu dibenarkan oleh Sekretaris Kabinet yang saat itu dijabat oleh Andi Widjajanto, Sabtu (10/1/2015) pagi ini.

Andi juga menjelaskan, Presiden tidak melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam pemilihan calon kapolri ini.

Bersamaan dengan pengajuan Budi Gunawan, Jokowi juga memberhentikan Kapolri Jenderal Pol Sutarman dari jabatannya.

3. Tersangkut kasus rekening gendut

Komisi III DPR RI tetap laksanakan uji kelayakan dan kepatuhan terhadap Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri menggantikan Jenderal Pol Sutarman, walaupun yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK, Rabu (14/1/2015) berlangsung di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Komisi III DPR RI tetap laksanakan uji kelayakan dan kepatuhan terhadap Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri menggantikan Jenderal Pol Sutarman, walaupun yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK, Rabu (14/1/2015) berlangsung di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Sebenarnya, pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri RI dikritik berbagai pihak.

Puncaknya, Budi Gunawan ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka kasus kepemilikan rekening gendut, Selasa (13/1/2019).

Penyelidikan KPK terhadap transaksi mencurigakan tersebut dibuka pada Juli 2014.

Hasil penyelidikan mengungkap, terjadi transaksi mencurigakan di rekening Budi saat masih menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier Sumber Daya Manusia Polri periode 2004-2006.

Harta kekayaan Budi mengalami peningkatan hingga lima kali lipat dalam kurun waktu 2008-2013.

Peningkatan jumlah harta Budi terlihat dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan.

Pada 2008, tanah dan bangunan milik Budi senilai Rp 2.744.180.000, sedangkan tahun 2013 meningkat tajam menjadi Rp 21.543.934.000.

"Berdasarkan penyelidikan yang cukup lama, akhirnya KPK menemukan pidana dan menemukan lebih dari dua alat bukti untuk meningkatkan penyelidikan menjadi penyidikan," kata Ketua KPK saat itu, Abraham Samad.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan