Selasa, 9 September 2025

Pengamat Pendidikan: Tidak Perlu Impor Rektor Asing untuk Tingkatkan Ranking Universitas

Tidak perlu mengimpor rektor dari luar negeri untuk meningkatkan mutu dan ranking Universitas yang ada di Indonesia

Editor: Johnson Simanjuntak
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
ilustrasi.SELEKSI BEASISWA - Sebanyak 500 mahaiswa dari tujuh perguruan tinggi di Surabaya mengikuti rangkaian Seleksi Djarum Beasiswa Plus 2019/2020 di JX International Convention Exhibition Surabaya, Selasa (23/7). Persyaratan dasar yang harus dipenuhi calon peserta Beswan Djarum diantaranya berasal dari perguruan tinggi yang bermitra dengan Djarum Foundation, memiliki IPK minimal 3.00 pada semester lll serta aktif berorganisasi. Peserta yang berhasil lolos tes awal harus mengikuti tes lanjutan yakni Group Assignment Test (BAT) serta wawancara individu. Pada program Djarum Beasiswa Plus, penerima beasiswa yakni Beswan Djarum akan menerima beragam soft skills seperti Character Building yang bertujuan untuk membekali karakter para Beswan Djarum, sebutan penerima beasiswa dengan enam kualitas dasar. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Termasuk bagaimana agar para anggota perguruan tinggi mampu menciptakan lingkungan dan suasana akademis yang mendukung.

Selain juga pemerintah perlu meningkatkan alokasi dana untuk penelitian ilmiah di universitas.

Baca: Ini Alasan Sistem Ganjil Genap Diperluas pada Musim Kemarau

"Itu saja yang direplikasi untuk meningkatkan mutu PTN yang ada di Indonesia. Jadi tidak usah membawa orang dari luar negeri. Karena dia juga akan menemukan kesulitan untuk meningkatkan PTN. Belum lagi adanya resistensi dengan universitas itu sendiri," ujarnya.

Dia yakin melalui cara replika sistem pendidikan, rekrut dosen dan peningkatan penelitian ilmiah akan mampu mengangkat mutu universitas di Indonesia untuk bersaing di dunia.

"Kalau mau ambil ya jangan asal ambil juga. Tapi itu akan sulit karena dia lagi-lagi harus menyesuaikan diri lagi," tegasnya.

Harapan Jokowi Dari Rencana Rektor Asing Pimpin PTN

Presiden Joko Widodo sudah menampung usulan dari Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir soal merekrut rektor warga negara asing untuk memimpin perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.

Namun, berdasarkan informasi dari Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Adita Irawati, Presiden belum memutuskan apakah akan menerima usulan tersebut atau tidak.

Adita mengatakan, Kepala Negara pada intinya hanya berorientasi kepada peningkatan daya saing PTN di Indonesia.

"Presiden berharap perguruan tinggi nasional punya daya saing yang lebih tinggi. Rektor asing ini salah satu upayanya disamping pembenahan yang lain," kata Adita seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (1/8/2019).

Ketika ditanya kembali apakah artinya Presiden Jokowi menerima usulan itu, Adita menolak mengonfirmasinya.

Baca: Sebelum Bunuh dan Mulitasi Fera Oktaria, Prada DP Sempat Ribut Gara-gara Sandi HP

"Saya enggak bilang begitu ya," ujar Adita.

Saat ini Adita mengatakan, Kemenristek Dikti sedang mengkaji rencana merekrut rektor asing agar bisa memimpin PTN di Indonesia.

Sebab, demi mewujudkan hal itu, perlu ada perbaikan sejumlah regulasi.

"Sedang dievaluasi oleh Kemenristek Dikti," kata dia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan