Selasa, 26 Agustus 2025

Siang Nanti Tri Rismaharini Dilantik Jadi Pengurus Pusat PDIP

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini akan segera dilantik sebagai Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan masa bakti 2019-2024.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bersama 6.000 warga memungut sampah di delapan zona Pantai Kenjeran Surabaya, Jumat (9/8/2019). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini akan segera dilantik sebagai Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan masa bakti 2019-2024.

Pelantikan tersebut akan dilaksanakan di Kantor DPP PDIP, Jalan Panglima Diponegoro, Menteng, Jakarta Selatan, Minggu (18/8/2019) pukul 14.00 WIB siang nanti.

Pelantikan Tri Rismaharini, dilakukan setelah pelaksanaan forum diskusi dengan mengangkat tema 'Membedah Usulan Amandemen Terbatas tentang Haluan Negara'.

Berdasarkan surat DPP PDIP nomor 04/EX/DPP/VIII/2019, forum diskusi tersebut akan dimulai pukul 10.00 WIB dan akan dihadiri oleh pimpinan redaksi dari sejumlah media massa.

Seperti diketahui Tri Rismaharini telah ditunjuk sebagai Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan hasil Kongres V PDIP di Bali 8-11 Agustus 2019.

Dengan ditunjuknya sebagai Ketua DPP, jalan Tri Rismaharini untuk naik kelas menjadi politisi nasional semakin terbuka lebar.

Risma digadang-gadang akan mengisi salah satu kursi menteri kabinet Jokowi-Maruf Amin atau juga maju dalam Pilgub DKI Jakarta tahun 2024.

Hak Prerogatif Presiden

Sebelumnya Politikus PDIP Ahmad Basarah mengatakan komposisi kabinet mendatang merupakan hak prerogatif presiden.

Untuk nama menteri dari PDIP menurutnya sebelum diusulkan kepada Presiden Jokowi, akan terlebih dahulu diputuskan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Baca: Viral, Tingkah Jan Ethes saat Bertemu Annisa Pohan Curi Perhatian

"Mengenai menteri sekali lagi saya tegaskan bagi keluarga besar PDIP dan kader PDIP, dia punya dua yang namanya instansi prerogatif, prerogatif pertama ketika akan diusulkan pada presiden dia harus melalui pintu hak prerogatif ketua umum PDIP," kata Ahmad Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Terkait menteri, para kader PDIP menurutnya hanya memberikan informasi dinamika yang ada di masyarakat.

Masukan tersebut nantinya akan menjadi pertimbangan Megawati dalam mengusulkan nama-nama calon menteri yang memiliki integritas dan kapabilitas.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (lima kanan) saat melantik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (empat kiri), Ketua DPP PDIP bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital Prananda Prabowo (lima kiri), Ketua DPP PDIP bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani (empat kanan) dan sejumlah pengurus DPP PDIP lainnya saat penutupan Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (10/8/2019). Agenda Kongres V PDI Perjuangan yang bertema Solid Bergerak untuk Indonesia Raya telah ditutup secara resmi pada hari ini. Megawati selaku ketua umum terpilih secara khusus menugaskan Prananda Prabowo sebagai Ketua Pusat Analisa dan dan Pengendali Situasi Partai untuk memastikan hasil kongres V PDIP dijalankan dengan baik. TRIBUNNEWS/HO
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (lima kanan) saat melantik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (empat kiri), Ketua DPP PDIP bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital Prananda Prabowo (lima kiri), Ketua DPP PDIP bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani (empat kanan) dan sejumlah pengurus DPP PDIP lainnya saat penutupan Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (10/8/2019). Agenda Kongres V PDI Perjuangan yang bertema Solid Bergerak untuk Indonesia Raya telah ditutup secara resmi pada hari ini. Megawati selaku ketua umum terpilih secara khusus menugaskan Prananda Prabowo sebagai Ketua Pusat Analisa dan dan Pengendali Situasi Partai untuk memastikan hasil kongres V PDIP dijalankan dengan baik. TRIBUNNEWS/HO (TRIBUN/HO)

"Tetapi mengenai siapa yang akan diusulkan, wewenang ibu Megawati yang sudah punya nama-nama yang beliau anggap layak berintegritas untuk membantu mensukseskan pemerintahan Pak Jokowi," katanya.

Begitu juga menurutnya mengenai kemungkinan masuknya Gerindra dalam kabinet pemerintahan nanti.

Menurut Basarah hal tersebut sangat bergantung pada keputusan Jokowi serta partai koalisi.

"Jadi urusan menteri, urusan Pak Jokowi, Gerindra yang penting berkontribusi positif dan negara," katanya.

Baca: Pria yang Ditemukan Tewas Tertelungkup Ternyata Bayu, Polisi Selidiki Penyebab Kematian Korban

Jatah Terbanyak

Presiden terpilih Joko Widodo menegaskan, PDI Perjuangan akan mendapatkan jatah kursi menteri paling banyak dalam Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024.

"Yang jelas (kursi menteri untuk PDI-P) pasti yang terbanyak. Itu jaminan saya," kata Jokowi ketika berpidato di acara Kongres ke-V PDI-P di Hotel Grand Inna Bali Beach, Kamis (8/8/2019).

Pernyataan Jokowi disambut sorak sorai dan tepuk tangan peserta kongres.

Jokowi tidak merinci berapa jumlah kursi menteri yang akan ia percayakan pada kader partai berlambang banteng hitam moncong putih tersebut.

Namun, Jokowi berseloroh bahwa yang dimaksud mendapatkan kursi menteri terbanyak itu juga bisa didasarkan pada jatah kursi menteri kepada partai politik pengusungnya yang lain.

Artinya, apabila parpol pengusungnya yang lain mendapatkan jatah dua, maka jatah untuk PDI-P bisa jadi hanya empat.

"Tadi Bu Mega kan menyampaikan ya, jangan empat (orang menteri) dong. Tapi kalau (partai) yang lain dua dan PDI-P empat kan sudah dua kali (lipat) juga," ujar Jokowi sembari tertawa.

Peserta kongres ikut tertawa sambil bertepuk tangan mendengar kelakar Jokowi itu.

Jawaban untuk Megawati

Pernyataan Jokowi itu merespons pidato Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebelumnya dalam panggung yang sama.

Megawati menegaskan, jatah menteri untuk kadernya pada Kabinet Kerja Jilid II Joko Widodo-Ma'ruf Amin, harus banyak.

Baca: Siswa SMK yang Beri Minum Polisi Terbakar di Tengah Unjuk Rasa akan Diberi Penghargaan Khusus

Awalnya, Megawati bercerita mengenai kekalahannya pada Pemilu 2014.

Susilo Bambang Yudhoyono yang kala itu terpilih menjadi Presiden RI menawarkan sekitar delapan kursi menteri untuk diisi kader PDI Perjuangan. Megawati dengan tegas menolaknya.

Namun kini, lain cerita. PDI Perjuangan semenjak Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019 berjaya. Apalagi salah satu kadernya telah dua kali menjabat sebagai Presiden RI.

"Kalau nanti (pemerintahan baru) Pak Jokowi, mesti ada menteri (untuk kader PDI-P). Mesti banyak," ujar Megawati dengan suara lantang.

Pernyataan Megawati itu disambut sorak sorai kader PDI-P yang hadir.

"Orang kita ini pemenang Pemilu dua kali. Betul tidak?" tanya Megawati.

"Betul," jawab para kader serempak.

Megawati menegaskan, bakal menolak apabila Jokowi hanya memberikan sedikit jatah kursi menterinya untuk diisi kader PDI-P.

"Jangan nanti (Jokowi mengatakan), Ibu Mega, saya kira karena PDI-P sudah banyak kemenangan, sudah di DPR, saya kasih (kursi menteri) empat. Emoh, tidak mau, tidak mau, tidak mau," ujar Megawati.

Baca: Disimpan dalam Lemari, Uang Rp20 Juta Milik Nenek Ini Ludes Dimakan Rayap

Pernyataan itu membangkitkan sorak sorai para kader. Mereka juga berteriak "tidak mau, tidak mau".

Megawati kemudian berkelakar, "memang begitu dong. Orang yang enggak dapat saja minta".

"Ini di dalam kongres partai Pak Presiden, saya minta, dengan hormat PDI-P akan masuk ke dalam kabinet dengan jumlah menteri terbanyak. Sip," lanjut Megawati yang kembali disambut sorak sorai kader.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Tri Rismaharini DIlantik Jadi Pengurus Pusat PDIP Siang Nanti

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan