Kamis, 4 September 2025

2 Mayat Dibakar di Mobil

Terlilit Utang Jadi Pemicu Istri Bunuh Suami dan Anak Tiri, Hubungi Mantan Pembantu Sewa Eksekutor

Pembunuhan terhadap Pupung Sadili dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana, direncanakan Aulia Kesuma alias AK karena motif ekonomi

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Kolase TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzyy/ TribunJakarta/Bima Putra
2 jasad ditemukan terpanggang dalam mobil di Sukabumi, dan proses otopsinya di RS Polri Kramat Jati 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana, direncanakan Aulia Kesuma alias AK karena motif ekonomi.

Aulia terlilit hutang, hingga berniat untuk menjual rumah milik Pupung.

Namun, rencana Aulia ditentang Dana yang bahkan mengancam akan membunuhnya jika rumah itu dijual.

"Tapi karena suami ini mempunyai anak tidak setuju dan dia mengatakan kalau menjual rumah ini kamu akan saya bunuh," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (27/8/2019).

Baca: Sebelum Dibakar Ibu Tiri di Dalam Mobil, Pradana Posting Soal Kematian Bersama Kekasihnya

Baca: Polri: 1.750 Akun dan 32.000 Konten Sensitif Terkait Papua Diblokir

Baca: Bakal Berbatasan Langsung dengan Ibu Kota Baru, Lihat Profil Lengkap Kota Samarinda Kalimantan Timur

Baca: Alasan Persib Bandung Rekrut Dhika yang Tak Rasakan Menit Bermain di PSS Sleman

Tida kunjung mendapatkan persetujuan, akhirnya Aulia gelap mata dan berencana untuk membunuh Pupung dan Dana.

Dirinya lalu menghubungi mantan pembantunya untuk mencari pihak yang dapat membunuh.

Akhirnya, dipertemukanlah Aulia dengan dua eksekutor yakni Kuswanto Agus (A) dan Muhammad Nur Sahid (S).

"Suami pembantu ini inisial A disuruh menghubungi dua orang yang ada di Lampung," tutur Argo.

"Setelah dihubungi, datanglah dua orang laki-laki inisial S dan A datang ke Jakarta menggunakan travel kemudian oleh tersangka AK ini dijemput di Kalibata, dijemput kemudian dua orang A da S ini masuk ke mobil," tambah Argo.

Argo mengungkapkan Aulia menceritakan bahwa dirinya punya hutang dan segala kerisauannya.

Hingga akhirnya meminta bantuan untuk membunuh suami dan anak tirinya.

"Akhirnya di dalam mobil deal membantu eksekusi dan membunuh korban dengan perjanjian akan dibayar Rp 500 Juta," kata Argo.

Tidak butuh waktu lama bagi kepolisian untuk mengungkap kasus 2 mayat terpanggang dalam mobil, di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).

Kepolisi bergerak cepat dengan meringkus otak pembunuhan keji tersebut, Senin (26/8/2019) siang.

Pelaku tidak lain istri muda korban berinisial AK (35) .

Sementara korban merupakan ayah dan anak bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23).

Motif di balik pembunuhan tersebut pun terungkap, diduga masalah rumah tangga dan hutang piutang menjadi alasan AK tega menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.

Kronologi kejadian

Kasus bermula ketika AK merencanakan menghabisi nyawa Pupung dan Dana.

Ia pun kemudian menyewa empat eksekutor untuk melenyapkan ayah dan anak tersebut.

"Pelaku AK menjanjikan uang Rp 500 juta terhadap para eksekutor," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi saat dihubungi, Selasa (27/8/2019) dilansir dari kompas.com.

Sebagai uang tanda jadi, AK baru membayar Rp 130 juta dan sisanya akan dilunasi jika keempat eksekutor tersebut berhasil membunuh dua korban.

Baca: BREAKING NEWS: Pura-pura Lapor, AP Bacok Polisi di Polsek Tlogowungu Pati

Baca: Sang Putri Disunting Roger Danuarta, Ayah Cut Meyriska Minta Mereka Tinggal di Rumahnya

Baca: Berita Terkini Pembantaian KM Mina Sejati, 2 Jasad Ditemukan Nelayan, 21 ABK Masih Misterius

"Baru disetorkan Rp 130 juta (kepada eksekutor)," ucapnya.

Setelah deal, keempat eksekutor tersebut pun langsung melancarkan aksinya dengan menculik Pupung dan Dana dari kediamannya di Lebak Bulus, 1 kav 129 B blok U 15, RT 03/05, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Kemudian ayah dan anak tersebut dibunuh.

"Setelah dieksekusi, 2 korban diletakan di SPBU Cirende dalam keadaan sudah meninggal dan para eksekutor menyuruh saudari AK untuk mengambil mobil yang berisi jenazah yang sudah mereka bunuh," kata Nasriadi.

Kemudian, Minggu (25/8/2019) pukul 07.00 WIB, AK dan anaknya KV mengambil mobil yang sudah berisikan mayat tersebut dan membawa mayat itu ke Cidahu, Sukabumi.

"Di dekat TKP saudari AK membeli 1 botol bensin dan menyerahkan ke anaknya KV untuk membakar mobil tersebut," katanya.

KV pun kemudian dirawat di Rumah Sakit Pertamina Jakarta karena diduga terluka saat melakukan pembakaran mobil berisi dua jasad tersebut.

Baca: Jemaah Haji Usia 75 Tahun dari Lamongan Wafat di Mekah, Sempat Dirawat di RS Karena Sakit Paru

Aksi pembakaran dua mayat dalam mobil tersebut pun menggegerkan warga Kampung Bondol, Desa Pondokkaso, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).

Karta (62) warga sekitar mengatakan bila dirinya mengetahui kejadian tersebut ketika mendengar sebuah ledakan.

Saat itu Karta sedang membakar sampah di dekat kandang kambing miliknya berjarak 30 meter dari lokasi kejadian.

Tetapi karena terhalang perbukitan, lokasi terbakarnya mobil tak terlihat langsung dirinya.

"Sekitar jam 12.10 WIB. Saya denger ledakan. Saya kira ada korsleting kabel listrik," kata Karta kepada TribunnewsBogor.com, Senin (26/8/2019).

Kemudian Karta pun pulang ke rumahnya yang tak jauh untuk memeriksa aliran listrik.

Setelah itu baru ia dapat kabar dari warga lain bahwa ada kebakaran.

Baca: Ulang Tahun ke-36, Ini Fakta 5 Curhatan Luna Maya, Soal Jodoh hingga Gosip dengan Faisal Nasimuddin

"Saya pulang ngecek, tapi kok gak mati lampu. Terus ada yang bilang ada kebakaran. Saya langsung balik lagi ngecek sampah yang saya bakar ternyata gak kenapa-kenapa. Ternyata yang kebakaran itu di sebelah bawah kandang kambing saya seberang jalan, itu mobil," kata Karta.

Karta mengaku dirinya sempat melihat langsung mobil itu terbakar habis dan juga sempat terjadi ledakan kedua.

Sampai sekitar pukul 14.45 WIB api yang membakar mobil itu padam dengan sendirinya.

"Apinya mati sendiri, kita nggak berani madamin karena takut. Terus juga di sini kan lagi musim susah air. Pas padam udah ada polisi terus datenglah Damkar," katanya.

Setelah api yang membakar mobil tersebut padam, warga semakin terkejut karena di dalam mobil ada dua jenazah yang hangus terbakar.

Posisi kedua jenazah manusia itu, kata dia berada di kursi penumpang mobil.

"Udah hangus dua-duanya, udah item, sampai kelihatan tulang-tulangnya, di bagian kakinya. Duanya di kursi belakang mobil," ujar Karta.

Sekitar waktu Ashar, lanjut Karta, kedua jenazah itu kemudian dievakuasi pihak kepolisian.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan