Jumat, 12 September 2025

Soal Kerusuhan Papua, Freddy Numberi Minta Masyarakat Tak Terprovokasi: Jangan Mudah Diadu Domba

Tokoh senior Papua Freddy Numberi meminta masyarakat Papua untuk tidak terpancing pada berbagai hal yang dapat memicu terjadinya kerusuhan.

Editor: Tiffany Marantika Dewi
WARTA KOTA/henry lopulalan
KONDISI KEAMANAN PAPUA--Menkopolhukam Wiranto (tengah) bersama sejumlah tokoh Papua menyampaikan keterangan terkait kondisi keamanan Papua di kantor Menkopulhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2019). Pemerintah bersama tokoh Papua dan Papua Barat menghimbau masyarakat untuk menahan diri dan menghindari tindakan anarkis. WARTA KOTA/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM - Tokoh senior Papua Laksamana Madya TNI Freddy Numberi meminta masyarakat Papua untuk tidak terpancing pada berbagai hal yang dapat memicu terjadinya kerusuhan. 

Freddy Numberi juga mengimbau masyarakat di Indonesia untuk lebih mengenal sejarah bangsa agar tak mudah terhasut oleh berita bohong yang beredar. 

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube KOMPASTV yang diungah Jumat (30/8/2019), Freddy Numberi menjelaskan tentang bendera bintang kejora yang balum lama ini dikibarkan di tanah Papua

Freddy Numberi menyebut bendera bintang kejora bukanlah bendera negara, namun bendera budaya milik masyarakat Papua.

Dihadapan Menkopolhukam Wiranto, Freddy Numberi menegaskan bahwa selama ini banyak pihak yang salah mengartikan bendera bintang kejora tersebut.

"Orang selama ini melihat bahwa bendera itu bendera negara, bukan bendera negara itu," ucap Freddy Numberi.

"Sekali lagi saya katakan bukan bendera negara itu. Itu adalah Belanda sebutkan land flag, land flag itu bendera budaya, bendera tanah, lagu kebangsaan itu namanya folksclid, lagu rakyat," lanjutnya.

Freddy Numberi lantas menjelaskan mengenai sejarah bendera itu di Papua.

"Mana ada Belanda bikin Papua merdeka, itu mimpi itu, dia jadikan sebagai provinsi di perang lautan iya," kata Freddy Numberi.

Freddy Numberi meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk mengetahui sejarah agar tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong yang beredar.

Baca Selengkapnya >>>

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan