Selasa, 28 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Kapolri: Saya Terlanjur Cinta pada Papua

Jadi, lanjut Kapolri, peristiwa anarkis yang terjadi, yang menimbulkan kerusakan, sangat diluar kebiasaan.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com
Deklarasi kesepakatan bersama dalam rangka menjaga Papua Tanah Damai di Hotel Swis Bell Jayapura, Kamis 5 September malam. 

“Kita sudah alami pahitnya konflik di Ambon dan Poso. Belajar dari pengalaman konflik di negara lain, kita tidak ingin ada gangguan keamanan di Papua sehingga tindakan cepat, kembalikan situasi dengan tambah personil. Sekaligus mengembalikan kepercayaan masyarakat, bahwa negara hadir dengan jaminan keamanan,” kata Kapolri.

Ia mengungkapkan dalam beberapa hari ini situasi Papua dan Papua Barat relatif sudah aman.

“Terima kasih kepada Tokoh agama dan Tokoh masyarakat serta kepala daerah yang telah berkontribusi untuk jaga keamanan. Tapi kami akan terus amati dan monitor.

Dia berharap semua persoalan yang terjadi bisa kembali diselesaikan, jika ada harmonisasi.

”Papua beragam suku dan agama itulah kekayaan kita. Ada sekian juta masyarakat Kita di Papua mari kita saling menjaga. Mari kita jaga stabilitas itulah modal paling penting bagi Papua. Sebab program yang jalan tidak akan berhasil tanpa ada stabilitas keamanan. Mari kita jaga dancinta damai. Sebagai dikatakan. Penginjil pertama di Tanah Papua yakni Otto dan Geisler mengatakan Tanah Papua adalah tanah yang diberkati,” ungkap Kapolri.

Hadir Gubernur Papua Lukas Enembe dan Wakilnya Klemen Tinal serta sejumlah bupati, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Yosua P Sembiring, Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja serta tokoh agama dan tokoh masyarakat serta perwakilan pagubuyan suku yang ada di Papua.

Sementara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengakui keindahan Papua, sehingga mengharapkan jangan ada lagi konflik.

“Bukan saja alamnya yang indah tapi juga keberagaman suku dan agama yang ada dan hidup berdampingan dengan damai, sungguh sangat elok,” kata Panglima.

Deklarasi ini untuk menjaga persatian dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia. “
Deklarai ini kesepakatan sebagai anak bangsa, bahwa kita adalah  satu keluarga Indonesia dan didalamnya berbagai suku agama ras, itulah keaneka ragam yang menjadi kekuatan  untuk membangun Indonesia.

Perbedaan adalah untuk saling melengkapi, inilah anugrah untuk membangun negeri tercinta.

Dan semua itu bisa terlaksana jika stabilitas keamanan terjaga.

“Semua bisa kita lakukan, apabila kita bersatu jaga stabilitas, mari kita jaga bhineka tunggal ika. Hari ini deklarasi untuk jaga persatuan dan kesatuan,” tandas Panglima TNI.

Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, bahwa tindakan anarkis sangat merugikan maayarakat Papua.

“Jangan lagi terulang aksi anarkis, mari jaga kedamaian Papua miniatur Indonesia ini,” ucapnya.

Adapun masyarakat yang menandatangani kesepakatan dari berbagai pagubuyan suku yang ada di Papua, Ketua DPR Papua, Kerua MRP, Wakil Gubernur.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved