Selasa, 26 Agustus 2025

Polemik KPK

Unjuk Rasa di Depan Gedung KPK Ricuh, 2 Anggota PMII Diamankan Polisi

Kericuhan terjadi saat massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar unjuk rasa di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019).

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Puluhan mahasiswa dari Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) turut menggalar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kericuhan terjadi saat massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar unjuk rasa di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019).

Massa PMII terlibat bentrok dengan aparat kepolisian

Polisi mengamankan dua orang yang berasal dari massa PMII.

Baca: Roy Suryo Sebut Jokowi Bijak Secara Politis Tunjuk Hanif Dhakiri Plt Menpora

Kedua orang yang diamankan polisi tersebut kini berada di dalam Gedung KPK.

Anwar Syarifuddin perwakilan dari massa PMII mengatakan kepada Tribunnews, dua anggota PMII yang diamankan polisi kini sedang didata di dalam gedung KPK.

"Yang diamankan laki-laki semua, perwakilan PMII dari Jakarta," kata Anwar di lokasi.

Baca: Didi Kempot Gelar Konser Setaraf Musisi Internasional Malam Ini Jumat 20 September di Jakarta

Pantauan Tribunnews.com pukul 18.20 WIB, situasi sudah kondusif.

Sebagian massa PMII perlahan meninggalkan Gedung KPK.

Hanya ada belasan orang yang tergabung massa PMII masih bertahan di depan Gedung KPK.

Mereka duduk di trotoar dengan mengenakan almamaternya.

Ricuh

Massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) terlibat bentrok dengan petugas kepolisian.

Bentokan terjadi di depan Gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019) sore.

Mulanya, ratusan massa PMII menggelar aksi ujuk rasa menuntut KPK bertindak bersih dan tidak mempolitisir sejumlah kasus korupsi.

Massa PMII kemudian membakar dua ban mobil di depan Gedung KPK.

Massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) terlibat bentrok dengan petugas kepolisian di depan Gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019) sore.
Massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) terlibat bentrok dengan petugas kepolisian di depan Gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019) sore. (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Mereka sempat membuat lingkarang menghindari petugas kepolisian memadamkan api.

Asap hitam pekat membumbung di lobby gedung KPK.

Baca: Sepak Terjang Hanif Dhakiri, Plt Menpora Pengganti Imam Nahrawi: Anak TKI yang jadi Menteri

Petugas kepolisian lalu mengambil tindakan untuk memadamkan api. 

Namun, upaya petugas kepolisisian tersebut dihalang-halangi.

Massa dan polisi sempat terlibat saling dorong, hingga akhirnya kepolisian berhasil memandamkan api.

Namun, tindakan kepolisian tersebut menimbulkan reaksi dari massa PMII.

Kericuhan pun pecah di depan Gedung KPK.

Baca: GKR Hemas: Para Politisi Harus Pelajari Keteguhan Sabam Sirait

Sejumlah petugas kepolisan menghalau mundur massa PMII.

Massa PMII berhamburan ke sekitar gedung KPK.

Bentrokan berhasil mereda setelah polisi mundur dan masuk ke lobby gedung KPK.

Sekitar pukul 17.40 WIB, massa PMII bersepakat untuk membubarkan diri.

Sebelumnya, massa PMII menyampaikan tuntutannya yakni mempertanyakan independensi KPK dalam menangani segala perkara korupsi.

Baca: Warga Antusias Sambut Konvoi Mobil Listrik dan Pengumuman Jakarta Tuan Rumah Formula E 2020

Mereka meminta KPK tidak menetapkan tersangka korupsi secara politis.

"Banyak kebijakan politis dalam putusan penetapan korupsi oleh KPK. Kita lawan selama masih objektif KPK," ucap orator aksi PMII.

Selain itu, mereka meminta kelompok 'taliban' ditubuh KPK agar bertanggungjawab karena telah menyebabkan lembaga antirasuah rusak.

"Kelompok taliban yang tidak bertanggung jawab yang hanya merusak KPK. Kami PMII ingin betul-betul membenahi dan memperkuat KPK sebagai lembaga independen," kata orator aksi.

Massa PMII secara tegas menyatakan tiga tuntutannya;

1. Meminta KPK untuk tidak menjadi alat politik.

2. Percepat pelantikan pimpinan KPK terpilih.

3. Mendukung pengesahan UU KPK oleh DPR.

Lempar telur

Massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melempari Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan telur ayam.

Pantauan Tribunnews, massa PMII melemparkan puluhan telur ayam ke arah lobby Gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019).

Aksi pelemparan telur ayam dikomandoi orator aksi yang berdiri di atas mobil komando.

Baca: Ulfi Damayanti Blokir WhatsApp Elly Sugigi Karena Kerap Ikutan Di-bully Netizen

"Kami ingin melempar telur ke arah gedung KPK. Ini sebagai simbol kalau di dalam KPK busuk," ucap orator aksi.

Massa PMII melempari Gedung Merah Putih KPK 2
Massa PMII melempari Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan telur ayam, Jumat (20/9/2019)

Tak lama berselang, puluhan telur ayam dilempar ke lobby Gedung KPK.

Sejumlah telur yang dilemparkan mengenai pilar gedung.

Telur lainnya pecah di kaca lobby Gedung KPK.

Baca: Gandeng Bank Indonesia, KJRI Jeddah Gelar Halal Investment Forum

Bahkan, ceceran pecahan telur berserakan di lobby Gedung KPK.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan