Jumat, 5 September 2025

Rusuh di Papua

Pelaku Pembacokan yang Menewaskan Praka Zulkifli Disebut Menhan Menyaru Sebagai Mahasiswa

Menhan menyebut pelaku pembacokan kepada Praka Zulkifli bukan berasal dari Aliansi Mahasiswa Papua. Pelaku disebut menyamar sebagai mahasiswa.

Editor: Dewi Agustina
Pendam XVII/Cenderawasih
Praka Zulkifli, anggota Yonif Raider 751 bersama dengan orangtuanya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prajurit Kepala Zulkifli, prajurit TNI Yonif 751/Raider, gugur saat kerusuhan di Expo Waena, Jayapura, Papua, Senin (23/9/2019). Praka Zulkifli gugur setelah mengantarkan demonstran.

Praka Zulkifli saat itu sedang melaksanakan tugas BKO Polda Papua.

Zulkifli bertugas sebagai pengemudi kendaraan dinas truk pengangkut pasukan.

Kapendam XVII/Cendrawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengatakan pelaku pembacokan kepada Praka Zulkifli diduga berasal dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang berunjuk rasa di Universitas Cendrawasih.

Massa AMP sebelumnya berdemonstrasi di depan Auditorium Universitas Cendrawasih.

Mereka menuntut pendirian posko bagi mahasiswa Papua yang pulang dari studi di luar Papua.

Menurut Eko aksi tersebut tidak mendapat izin dari Polda Papua maupun pihak Rektorat Universitas Cendrawasih.

Massa AMP kemudian difasilitasi kembali ke daerah Expo Waena menggunakan kendaraan truk dan bus umum.

Praka Zulkifli, anggota Yonif Raider 751 saat menjalankan tugas
Praka Zulkifli, anggota Yonif Raider 751 saat menjalankan tugas (Pendam XVII/Cenderawasih)

Kendaraan pengangkut massa AMP dikawal aparat keamanan menggunakan kendaraan dinas yang dikemudian Praka Zulkifli.

Saat tiba di daerah Expo Waena pukul 11.00 WIT, massa AMP, yang belum lama turun dari kendaraan, berbalik menyerang aparat keamanan yang mengawal mereka.

Eko menuturkan Praka Zulkifli sedang beristirahat setelah mengantar pasukan pengamanan.

Zulkifli diserang secara tiba-tiba oleh massa menggunakan senjata tajam.

"Almarhum mengalami luka bacokan di kepala bagian belakang," ujar Eko melalui keterangan yang diterima Tribun Network, Senin (23/9/2019).

Praka Zulkifli sempat dievakuasi menuju RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis.

Menurut Eko, karena pendarahan yang hebat nyawa Zulkifli tidak dapat diselamatkan.

Baca: 8 Negeri di Atas Awan di Indonesia yang Wajib Traveler Kunjungi

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan