Senin, 1 September 2025

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Ray Rangkuti: Polisi Represif, Mahasiswa Semakin Tidak Takut

Presiden Jokowi mengaku sudah mengingatkan Kapolri agar anggotanya tidak bersifat represif saat mengamankan aksi demo.

Editor: Sanusi
HO via Kompas.com
Kedatangan jenazah korban luka tembak, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari , Randy disambut isak tangis keluarganya di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi tenggara, Jumat (27/9/2019) pagi.(Hand Out) 

"Sebenarnya hal tersebut tidak perlu terjadi, dan bapak Presiden Joko Widodo memberikan atensi yang cukup besar. Apapun ketika kita memilih jalan demokrasi, seharusnya telah tersedia mekanisme untuk menyelesaikan berbagai persoalan dengan cara bermusyawarah," kata Hasto.

Hasto juga mengimbau kepada kepolisian dan para tokoh masyarakat agar bersama-sama menjaga keamanan dan ketentraman bersama untuk menciptakan suasana aman.

"Sehingga berbagai demonstrasi yang kita lihat, arahnya sudah anarkis dan tidak sesuai dengan budaya kita, ke depan hendaknya dilaksanakan dengan bijak," ucap Hasto.

Sebelumnya, seorang mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo (UHO), semester 7 angkatan tahun 2016 La Randi (21) tewas terkarena peluru tajam yang menembus dari ketiak kiri hingga menembus dada kanan.

Sedangkan pada Jumat, korban meninggal pun bertambah, yaitu mahasiswa jurusan Teknik D-3 UHO Kendari Mu Yusuf Kardawi (19) setelah menjalani perawatan intensif pascaoperasi di RSU Bahteramas Kendari. Yusuf meninggal dunia sekitar pukul 04.00 WITA.

Hasil Otopsi

Ketua tim dokter ahli forensik RSUD Kendari, dr Raja Al Fatih Widya Iswara, memastikan, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari, Randi (21), tewas akibat tertembak peluru tajam.

Berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan tim gabungan dokter terhadap jenazah korban, Randi terkena peluru tajam pada bagian ketiak sebelah kiri tembus ke dada kanannya.

"Tidak kami temukan selongsong peluru, tapi ditembak dengan senjata api. Terkena pembungkus jantung dan paru-paru sebelah kanan dan sebelah kiri, hingga mengalami pendarahan," kata Raja, di RS Bahteramas, Jumat (27/9/2019).

Randi mengalami luka pada ketiak sebelah kiri dengan diameternya 0,9 sentimeter dan luka dada kanan 2,1 sentimeter.

Proses otopsi berlangsung Kamis (26/9/2019) sejak pukul 22.30 Wita dan baru selesai pada Jumat (27/9/2019) pukul 02.30 Wita.

Randy terkena tembakan di depan BPR Bahteramas Sultra Jalan Abdullah Silondae, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, atau sekitar 500 sampai 600 meter dari Gedung DPRD Sultra, pusat lokasi unjuk rasa mahasiswa.

Sebelum dipastikan meninggal dunia, Randi sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Korem Kendari pada pukul 15.30 Wita. 

Pukul 15.44 Wita, Randi mengembuskan napas terakhir.

Jangan berspekulasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya terkait insiden tewasnya seorang mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, bernama Randi (21) saat berunjuk rasa di depan DPRD Sulawesi Tenggara.

Jokowi meminta masyarakat tidak bespekulasi terkait peristiwa tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan