Lewat Video, Rocky Gerung Sampaikan Akun Twitternya Diretas: Dicuri oleh si Dungu
Rocky Gerung menyatakan akun twitternya dihack oleh orang tak bertanggung jawab, Kamis (18/10/2019) malam.
Penulis:
Daryono
Editor:
Pravitri Retno W
Lewat Video, Rocky Gerung Sampaikan Akun Twitternya Diretas: 'Dicuri oleh Si Dungu'
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik yang dikenal berseberangan dengan pemerintah, Rocky Gerung menyatakan akun Twitternya dihack oleh orang tak bertanggung jawab, Kamis (18/10/2019) malam.
Hal itu diungkapkan Rocky melalui video.
Video pengakuan Rocky soal akun Twitternya yang dihack beredar di media sosial Twitter.
Salah satunya diunggah oleh Wasekjen DPP Partai Demokrat, Rachlan Nashidik pada Kamis malam.
Baca: Rocky Gerung Ungkap Manuver Prabowo, Masuk Kabinet dan Jadi Orang Kedua Kuasai Istana
Dalam video tersebut, Rocky menyebut akunnya dicuri oleh si dungu.
"Hai netizen selamat malam. sekedar breaking news bahwa akun twitter saya dicuri oleh si dungu terima kasih," ujar dia.
Sayangnya, Rocky Gerung tidak memberi keterangan lebih jauh soal akunnya yang dihack tersebut.
Sementara Rachlan Nashidik memberi keterangan, pelaku menghapus akun Rocky yang memiliki 1,3 juta followers.
Pelaku kemudian membuat akun palsu atas nama Rocky Gerung.
"Akun Twitter Rocky Gerung dihacked. Pelakunya kemudian menghapus akun Rocky tersebut, yang telah memiliki 1.3 juta followers. Tak cukup, ia juga membuat akun imitasi atas nama Rocky Gerung.
Kebebasan berpendapat bisa begitu menakutkan bagi sebagian orang," tulis Rachlan.
Pantauan Tribunnews.com, akun @rokyg78853474 masih ada di twitter.
Namun, tak ada postingan baru sejak 13 jam yang lalu.
Dalam bio akun Twitter Rocky itu terdapat keterangan '404 Not Found'.
Sementara, muncul akun Twitter lainnya yang disebut-sebut sebagai akun Twitter baru milik Rocky Gerung.
Namun, informasi adanya akun Twitter baru Rocky Gerung itu dibantah oleh Rachland pada Jumat pagi.
"UNTUK DIKETAHUI:
Akun lama Rocky Gerung masih dikuasai "Si Dungu". Rocky Gerung hingga hari ini tidak membuat akun baru seperti berita di sini," tulisnya.
Tanggapan Rocky Gerung soal Prabowo Jadi Oposisi atau Koalisi
Pengamat politik Rocky Gerung menyatakan akan mengambil alih posisi oposisi jika Prabowo Subianto akhirnya memutuskan bergabung dalam koalisi.
Rocky Gerung menyebut dalam pemerintahan seharusnya tetap ada oposisi sebagai penyeimbang pemerintahan.
Dikutip TribunWow.com, hal itu disampaikan Rocky Gerung dalam acara 'KABAR PETANG' yang diunggah kanal YouTube tvOneNews, Selasa (15/10/2019).
Rocky Gerung mulanya mengaku belum dapat memperkirakan Prabowo akan menjadi koalisi atau tetap di oposisi.
"Enggak, saya enggak duga itu (Prabowo ke koalisi), bahkan mungkin satu persen," ucap Rocky.
Ia lantas menyinggung tentang gelagat Prabowo.
"Yang ada kan gesture Prabowo, Prabowo kan orang yang tajam melihat persoalan," terang Rocky.
Rocky mengaku berharap banyak orang yang akan mengkritik Prabowo.
"Iya, bahkan dalam satu persen saya hasut 'C*bong' ini supaya kritik Prabowo dong, kan pasti kalian enggak suka kan," ucap Rocky.
Ia juga berharap para pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin untuk menolak kehadiran Prabowo dalam koalisi.
"Jadi konsisten kalian itu usir dia dari kata kasarnya begitu, jangan biarkan Prabowo masuk ke koalisi kalau 'C*bong'-nya ini mau konsisten gitu," imbuhnya.
Baca: Mengapa Rocky Gerung dan Eks Sekutu Gerindra Dongkol Saat Prabowo Merapat Jokowi? Ini Curhat Mereka
Rocky menilai tak semua pihak menyetujui Prabowo bergabung ke koalisi, termasuk beberapa partai politik (parpol).
"Itu kan tanda sebetulnya kan enggak semua orang suka Prabowo di situ (koalisi) kan," kata Rocky.
Menurutnya, memang seharusnya Prabowo tetap menjadi oposisi.
"Menurut saya memang enggak di situ (koalisi)," imbuhnya.
Rocky menuturkan jika Prabowo masuk dalam koalisi, kemungkinan besar kekuasaan akan menjadi milik Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Tapi mereka (parpol) enggak suka Prabowo masuk (koalisi) karena bagian kekuasaan ini akan dipindahkan ke piring Prabowo kan, itu logikanya," papar Rocky.
Namun, Rocky mengaku memiliki pemikiran lain.
Menurutnya, jika Prabowo masuk dalam koalisi, tak ada lagi partai oposisi.
"Tapi logika saya adalah kalau Prabowo bergabung berarti kosong oposisi itu, dalam ketiadaan oposisi kalau terjadi crack dalam rezim siapa yang mengkolase suara alternatif? Itu bahayanya kan?," ucapnya.
Rocky menilai, tidak adanya oposisi itu juga berbahaya.
"Itu artinya tanpa oposisi negara atau pemerintah versus rakyat head to head, itu berbahaya," tukasnya.
Menurutnya, oposisi selama ini berfungsi sebagai penyalur keresahan rakyat terhadap pemerintah.
Ia lantas mengaku akan mengambil alih posisi oposisi jika benar Gerindra akan menjadi koalisi.
"Kalau ada oposisi keresahan publik bisa disalurkan lewat oposisi, sekarang enggak ada oposisi coba, saya ambil alih," ucap Rocky.
"Itu kan blok parlemen akan musti pindah ke istana, begitu enggak ada oposisi, siapa yang beroposisi di parlemen? Semua jabatan di eksekutif kan?," imbuhnya.
Lebih lanjut Rocky menilai oposisi seharusnya tetap ada dalam suatu pemerintahan.
"Itu yang saya mau katakan, politik tanpa oposisi artinya sama seperti tubuh enggak ada imunitas, begitu kena penyakit sedikit satu tubuh selesai," kata dia.
Rocky melanjutkan, akan mengambil alih posisi oposisi.
"Kan oposisi itu penangkal otoriterisme, kalau enggak ada ya saya ambil alih meskipun saya enggak punya kekuasaan," ucap Rocky.
Menurutnya, oposisi berperan sebagai pengontrol kekuasaan.
"Tapi saya ingin orang sadar dalam etika politik harus ada yang mengontrol kekuasaan frontal dari luar," katanya.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunWow/Jayanti Tri Utami)