Selasa, 9 September 2025

Kabinet Jokowi

Mahfud MD Menko Polhukam Sipil Pertama, Inilah Perjalanan Kariernya

Mahfud MD menjabat Menko Polhukam yang berasal dari sipil pertama kali, melengkapi perjalanan karir mulai dari dosen, eksekutif, legislatif, yudikatif

Editor: Suut Amdani
zoom-inlihat foto Mahfud MD Menko Polhukam Sipil Pertama, Inilah Perjalanan Kariernya
Warta Kota/Henry Lopulalan
Machfud MD datang ke Istana Kepresidenan

TRIBUNNEWS.COM - Mahfud MD resmi dilantik menjadi Menko Polhukam yang berlatarbelakang dari sipil untuk pertama kalinya.

Menko Polhukam melengkapi perjalanan karir Mahfud MD mulai dari dosen, eksekutif, legislatif, hingga yudikatif.

Ia pernah menjabat sebagai menteri, anggota DPR, dan Ketua Mahkamah Konstitusi.

"Tadi malam pak Hendro Priyono kirim pesan, selamat adinda telah diangkat sebagai Menko Polhukam sipil murni pertama sepanjang sejarah Republik Indonesia. Saya kira akan banyak belajar dari pengalaman yang sudah-sudah dan saya punya banyak teman untuk menghimpun informasi supaya segera menyesuaikan diri," kata Mahfud MD sebelum sertijap, Rabu (23/10/2019)

Mahfud MD lahir di Sampang, Madura, 13 Mei 1957 dari pasangan Mahmodin dan Suti Khadidjah.

Inisial MD dibelakang namanya berasal dari nama ayahnya karena saat di SMP ada dua orang anak mempunyai nama yang sama bernama Mahfud, maka untuk membedakannya ditambahkan MD.

Sejak kecil Mahfud menempuh dua jenis pendidikan, pendidikan agama dan umum.

Baca: Ditanya soal Prabowo, Mahfud MD Cerita Pernah Pimpin Jenderal saat Jadi Menhan: Saya Deg-degan

Pagi hari belajar umum di sekolah dasar dan sore harinya sekolah agama di madrasah.

Lulus dari SD, Mahfud melanjutkan pendidikan ke Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN), di Pamekasan, Madura dan dilanjutkan ke Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) selama tiga tahun di Yogyakarta.

Setelah lulus pendidikan setingkat SMA, Mahfud melanjutkan ke dua perguruan tinggi sekaligus.

Dia mengambil Jurusan Sastra Arab di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Jurusan Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.

Namun, ia lebih fokus di Hukum Tata Negara dan tidak melanjutkan di Sastra Arab.

Dengan nilai bagus yang diperoleh Mahfud memudahkannya mendapatkan beasiswa untuk membiayai kuliahnya.

Setelah mendapatkan gelar sarjana hukum pada usia 26 tahun, Mahfud langsung memulai kariernya sebagai dosen di kampus almamaternya UII.

Di tengah kesibukan menjadi dosen, dia tetap mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di UGM.

Puncaknya dia menjadi Guru Besar bidang Politik Hukum pada tahun 2000, dalam usia yang terbilang masih muda yakni 43 tahun.

Nama Mahfud mulai terdengar secara nasional saat dia dipilih menjadi Menteri Pertahanan oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada periode 2000-2001.

Mahfud juga merangkap Menteri Kehakiman dan HAM di masa jabatan Abdurrahman Wahid.

Setelah tidak menjadi eksekutif lagi, Mahfud terjun ke dunia legislatif.

Baca: Cerita Menko Polhukam Mahfud MD Takut Tentara Zaman Orba

Awalnya, dia bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), partai besutan Amien Rais, tapi akhirnya memilih mantap ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang didirikan oleh Abdurrahman Wahid.

Pada pemilu 2004, Mahfud terbukti terpilih sebagai anggota legislatif dari PKB untuk periode 2004-2009.

Di masa jabatannya berakhir di DPR, pada 2008, Mahfud mengikuti uji kelayakan calon hakim konstitusi.

Ia lolos seleksi dan terpilih juga sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) untuk periode 2008-2013.

Dia menjadi salah satu pakar hukum tata negara yang menjabat tiga lembaga negara berbeda secara beruntun, yakni lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

(Tribunnews.com/Kharis Ardiyansah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan