Kamis, 9 Oktober 2025

Kapolri Baru

Dua PR Besar Idham Azis Sebagai Kapolri Baru : Intoleransi dan Demonstrasi Massa

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melantik Jenderal Idham Aziz sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), di Istana Negara.

TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO
Presiden Jokowi menyematkan bintang empat di pundak Idham Aziz setelah menjalani prosesi pelantikan sebagai Kapolri di Istana Negara, Jumat (1/11/2019) pagi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melantik Jenderal Idham Aziz sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), di Istana Negara, Jumat (1/10/2019).

Peneliti intelijen dan terorisme Ridlwan Habib melihat ada dua pekerjaan rumah Kapolri baru yakni menghadapi intoleransi di masyarakat dan memastikan demonstrasi mahasiswa tidak ricuh.

"Ada dua pekerjaan rumah pak Idham Azis yakni menghadapi intoleransi di masyarakat dan juga memastikan demonstrasi mahasiswa tidak ricuh, " ujar Ridlwan Habib kepada Tribunnews.com, Jumat (1/11/2019).

Idham dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 97 Polri Tahun 2019 tentang Pengangkatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia.

Menurut Ridlwan, pengganti Tito Karnavian itu harus bisa merangkul berbagai kelompok ormas yang sempat panas saat pilpres lalu.

"Pak Idham bisa memilah dan memilih ormas mana yang harus segera dirangkul agar tercipta stabilitas politik, " kata alumni S2 Kajian Strategi UI tersebut.

Idham yang lama di dunia kontraterorisme dianggap memiliki keahlian itu.

Baca: Tanggapi Pelantikan Idham Azis, Tito Karnavian: Jadi Kapolri Itu Tidak Gampang

Baca: Jokowi Lantik Idham Azis sebagai Kapolri Baru, Kini Resmi Menyandang Pangkat Jenderal

"Kalau soal anti teror pak Idham jagonya, " jelas Ridlwan.

Idham pernah lama di Satgas Bom Polri sebelum menjadi Densus 88 Polri.

Pekerjaan rumah kedua yang belum selesai adalah penanganan demo mahasiswa.

Kapolri baru harus bisa memastikan demonstrasi tidak dihadapi dengan represif.

"Pengendalian massa terutama petugas garis depan dari kepolisian harus ditingkatkan, " kata Ridlwan.

Idham juga bisa melakukan pendekatan lunak kepada para pimpinan aktivis dan BEM agar aksi berjalan damai.

"Kebebasan berpendapat dijamin undang-undang, namun jangan sampai aksinya berubah jadi anarkis, " katanya.

Calon Kapolri Komjen Pol Idham Aziz usai mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Kapolri di ruang Komisi III, Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019). Idham Aziz merupakan calon tunggal yang diajukan Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri untuk menggantikan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.  Tribunnews/Jeprima
Calon Kapolri Komjen Pol Idham Aziz usai mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Kapolri di ruang Komisi III, Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019). Idham Aziz merupakan calon tunggal yang diajukan Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri untuk menggantikan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved