Jumat, 10 Oktober 2025

Kapolri Baru

Dua PR Besar Idham Azis Sebagai Kapolri Baru : Intoleransi dan Demonstrasi Massa

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melantik Jenderal Idham Aziz sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), di Istana Negara.

TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO
Presiden Jokowi menyematkan bintang empat di pundak Idham Aziz setelah menjalani prosesi pelantikan sebagai Kapolri di Istana Negara, Jumat (1/11/2019) pagi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melantik Jenderal Idham Aziz sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), di Istana Negara, Jumat (1/10/2019).

Peneliti intelijen dan terorisme Ridlwan Habib melihat ada dua pekerjaan rumah Kapolri baru yakni menghadapi intoleransi di masyarakat dan memastikan demonstrasi mahasiswa tidak ricuh.

"Ada dua pekerjaan rumah pak Idham Azis yakni menghadapi intoleransi di masyarakat dan juga memastikan demonstrasi mahasiswa tidak ricuh, " ujar Ridlwan Habib kepada Tribunnews.com, Jumat (1/11/2019).

Idham dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 97 Polri Tahun 2019 tentang Pengangkatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia.

Menurut Ridlwan, pengganti Tito Karnavian itu harus bisa merangkul berbagai kelompok ormas yang sempat panas saat pilpres lalu.

"Pak Idham bisa memilah dan memilih ormas mana yang harus segera dirangkul agar tercipta stabilitas politik, " kata alumni S2 Kajian Strategi UI tersebut.

Idham yang lama di dunia kontraterorisme dianggap memiliki keahlian itu.

Baca: Tanggapi Pelantikan Idham Azis, Tito Karnavian: Jadi Kapolri Itu Tidak Gampang

Baca: Jokowi Lantik Idham Azis sebagai Kapolri Baru, Kini Resmi Menyandang Pangkat Jenderal

"Kalau soal anti teror pak Idham jagonya, " jelas Ridlwan.

Idham pernah lama di Satgas Bom Polri sebelum menjadi Densus 88 Polri.

Pekerjaan rumah kedua yang belum selesai adalah penanganan demo mahasiswa.

Kapolri baru harus bisa memastikan demonstrasi tidak dihadapi dengan represif.

"Pengendalian massa terutama petugas garis depan dari kepolisian harus ditingkatkan, " kata Ridlwan.

Idham juga bisa melakukan pendekatan lunak kepada para pimpinan aktivis dan BEM agar aksi berjalan damai.

"Kebebasan berpendapat dijamin undang-undang, namun jangan sampai aksinya berubah jadi anarkis, " katanya.

Calon Kapolri Komjen Pol Idham Aziz usai mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Kapolri di ruang Komisi III, Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019). Idham Aziz merupakan calon tunggal yang diajukan Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri untuk menggantikan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.  Tribunnews/Jeprima
Calon Kapolri Komjen Pol Idham Aziz usai mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Kapolri di ruang Komisi III, Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019). Idham Aziz merupakan calon tunggal yang diajukan Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri untuk menggantikan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Jadi Kapolri Idham Azis Kenakan Empat Bintang di Puncak

Presiden Jokowi melantik Komisaris Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri, Jumat (1/11/2019).

Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pukul 09.30 WIB.

Pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden Nomor 97/Polri Tahun 2019 tentang pengangkatan Kepala Kepolisian RI oleh Sekretaris Militer Presiden.

Setelah itu dilakukan pengambilan sumpah jabatan.

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya, akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara," kata Jokowi diikuti Idham Azis.

"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjunjung tinggi Tribrata."

Selanjutnya, dilakukan penandatanganan buku acara.

Mantan Kapolri yang kini menjabat sebagai Mendagri Tito Karnavian menjadi saksi, didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Setelah itu, dibacakan Keputusan Presiden Nomor 98/Polri Tahun 2019 tentang kenaikan pangkat Idham menjadi jenderal berbintang empat.

Jokowi lalu menyematkan bintang keempat di pundak Idham.

Setelah seluruh prosesi selesai, Presiden Jokowi dan seluruh tamu undangan mengucapkan selamat kepada Idham yang baru saja resmi menjabat sebagai Kapolri.

Sebelum menjabat Kapolri, Idham mengemban tugas sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju turut hadir dalam pelantikan tersebut, di antaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dan lainnya.

Selain itu, hadir juga Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Ketua Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Kepala BIN Budi Gunawan, Ketua KPK Agus Raharjo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved