Polemik APBD DKI Jakarta
Syarif Kepada William Aditya Sarana: Ini LSM Apa DPRD?
Syarif bertanya kepada William apakah ia LSM atau DPRD dikarenakan sikapnya dalam mengungkap RAPBD DKI Jakarta tahun 2020 di dunia maya.
Penulis:
Febia Rosada Fitrianum
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif, bertanya kepada Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, William Aditya Sarana apakah dia LSM atau DPRD, Sabtu (2/11/2019).
Hal tersebut diungkapkan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, ketika berdialog antara William, Syarif, dan Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), Robert Andy Jaweng.

Syarif menjelaskan kritikan yang sebelumnya dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inggard Joshua.
Inggard menilai William tidak mempunyai tata krama karena mengunggah rancangan KUA PPAS ke media sosial beberapa waktu lalu.
Padahal rancangan tersebut belum dibahas dalam forum DPRD.
Syarif menjelaskan maksud yang disampaikan oleh Inggard, yaitu agar dapat menghormati satu sama lain dalam konteks pembahasan APBD yang saat ini sedang ramai diperbincangkan.
Juga dijelaskan pembahasan rancangan seperti ini dapat dilakukan di ruang tertentu di komisi masing-masing dan di dalam rapat komisi.
Rapat komisi yang diadakan juga sudah dilakukan dengan sangat terbuka.
Terdapat media yang meliput, dengan e-budgeting dibuka, dilihat satu per satu, dan adanya diskusi.
Syarif juga mengatakan ketika William melontarkan pernyataan mengenai APBD DKI Jakarta tahun 2020, menjadikan pertanyaan apakah ia LSM atau anggota DPRD.
Meski demikian, Syarif menyatakan substansi yang disampaikan William bagus dan tidak ada yang salah.
"Begini kan cara pandangnya seperti ini, pertama Bung William itu anggota DPRD bukan sih? Itu pernyataan mendasar yang harus dijawab," ujar Syarif yang disampaikan melalui telewicara.
"Kalau jawabnya iya, maka apa yang disampaikan Pak Inggar adalah agar bisa menghormati satu sama lain dalam konteks pembahasan APBD ini di dalam ruang tertentu di komisi masing-masing dan di dalam rapat-rapat komisi sangat terbuka,"
"Ada media full meliput, detik per detik itu e-budgeting dibuka, lalu dipelototin, berdebat, dan lain lain,"
"Karena itulah ketika bung William menyatakan pernyataan seperti itu maka menjadi pertanyaan, ini LSM apa anggota DPRD? Itu dulu,"
"Nah, berbeda perannya ketika bung William di luar. Itu persoalannya. Soal subtansinya ya bung William bagus, tidak ada yang salah.", pungkasnya.
William pun menjawab ia adalah anggota DPRD DKI Jakarta yang sudah disumpah jabatan.
Ia juga menjelaskan maksudnya membuka temuan anggaran fantastis di APBD DKI Jakarta untuk tahun 2020.
William ingin mengajak partisipasi publik, karena menurutnya publik tidak mengetahui tahapan anggaran APBD.

Selain itu, William juga menuturkan seharusnya pada tahap ini semua dokumen sudah diunggah di website APBD, karena hal tersebut menurutnya lebih penting.
Seluruh warga DKI Jakarta dapat memantau melalui website tanpa perlu ke gedung DPRD untuk memeriksa rancangan anggaran APBD DKI Jakarta.
"Saya anggota DPRD DKI Jakarta, dan saya disumpah jabatan," jawab William.
"Maksud kami membuka temuan-temuan itu semata-mata untuk mengajak partisipasi publik,"
"Karena kan selama ini publik tidak tahu proses tahapan anggaran itu seperti apa, seharusnya pada saat tahap-tahap seperti ini semua sudah diupload di website, gitu lho bukan tertutup,"
"Sidangnya terbuka sudah bagus, tetapi di website itu lebih penting. Karena dengan mudah masyarakat di manapun di DKI Jakarta tidak perlu ke gedung DPRD bisa mengakses kan," tambah William.
Sebelumnya William menuliskan cuitan dalam akun Twitter @willsarana mengenai anggaran fantastis untuk membeli lem Aibon yang dibuat oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebesar Rp 82,8 miliar.
"Ditemukan anggaran aneh pembelian lem aibon 82 milliar lebih oleh Dinas Pendidikan.
Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai 2 kaleng lem Aibon per murid setiap bulanya.
Buat apa?
Kalau banyak yang RT besok pagi saya akan buka-bukaan soal anggaran DKI," tulis William.
Cuitan William tersebut viral dan menjadi perbincangan warganet di media sosial.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)