Kamis, 28 Agustus 2025

Maulid Nabi Muhammad SAW

Amalan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H: Perbanyak Syukur hingga Perbanyak Selawat

Ada beberapa amalan yang dapat dilakukan ketika Maulid Nabi Muhammad Nabi Muhammad SAW 1441 H untuk memuliakan kelahiran Rasulullah.

freepik.com
Banyak amalan yang dapat dilakukan ketika Maulid Nabi Muhammad Nabi Muhammad SAW 1441 H. 

3. Mengadakan santunan anak yatim piatu dan dhuafa’, atau memberikan makanan untuk orang-orang.

4. Membaca selawatan bersama-sama.

Imam Suyuthi juga memberikan keterangannya bahwa imam Al-Baihaqi meriwayatkan hadis dari Anas bin Malik.

Yakni Nabi Muhammad SAW mengakikahi dirinya sendiri setelah masa kenabian.

Padahal beliau telah diakikahi oleh kakeknya di hari ketujuh setelah kelahirannya.

Hal ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai wujud ekspresi syukur beliau kepada Allah yang telah menjadikannya sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Jelang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Bacaan Sholawat ini Dianjurkan saat Malam 12 Rabiul Awal
Jelang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Bacaan Sholawat ini Dianjurkan saat Malam 12 Rabiul Awal (Ist)

Pencetus Ajaran Maulud Nabi

Dilansir dari laman konsultasisyariah.com, disebutkan para ahli sejarah bahwa kelompok yang pertama kali mengadakan maulid adalah kelompok Bathiniyah.

Mereka menamakan dirinya sebagai Bani Fatimiyah dan mengaku sebagai keturunan ahli bait (keturunan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam).

Disebutkan kelompok Batiniyah memiliki 6 peringatan maulid, yaitu maulid Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam, maulid Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, maulid Fatimah, maulid Hasan, maulid Husain dan maulid penguasa mereka.

Daulah Bathiniyah ini baru berkuasa pada awal abad ke-4 H.

Oleh karena itu, para ulama sepakat bahwa maulid Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam baru muncul di zaman belakangan.

Setelah berakhirnya massa tiga abad yang paling utama dalam umat ini (al quruun al mufadholah).

Artinya peringatan maulid ini belum pernah ada di zaman Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dan para sahabat, tabi’in dan para tabi’ tabi’in.

Al Hafizh As Sakhawi mengatakan: “Peringatan maulid Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam belum pernah dinukil dari seorang pun ulama generasi terdahulu yang termasuk dalam tiga generasi utama dalam Islam. Namun peringatan ini terjadi setelah masa itu.”

Pada hakikatnya, tujuan utama daulah ini adalah dalam rangka menyebarkan aqidah dan kesesatan mereka.

(Tribunnews.com/Suci Bangun Dwi Setyaningsih)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan