Selasa, 26 Agustus 2025

Jokowi 'Sindir' Kedekatan Antara Surya Paloh dengan Sohibul Iman

Presiden Jowoki menyindir kedekatan antara Surya Paloh dan Sohibul Iman. Ia mengatakan hal tersebut wajar dilakukan karena Nasdem masih dalam koalisi.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
Tangkap Layar kanal YouTube Kompas TV
Presiden RI, Joko Widodo menjelaskan mengenai Dewan Pengawas KPK dalam pertemuan dengan wartawan kepresidenan, Jumat (1/11/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman yang digelar pada Rabu (30/10/2019).

Sindiran yang ditunjukan untuk Surya Paloh ini disampaikan Jokowi saat menyapa ketua umum partai yang hadir di peringatan ulang tahun ke-55 Partai Golkar Rabu (6/11/2019).

“Pak Surya Paloh yang kalau kita lihat malam hari ini beliau lebih cerah dari biasanya sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," ujar Jokowi dilansir melalui Youtube Kompas TV Rabu (6/11/2019).

Para tamu undangan tertawa dan bertepuk tangan atas sindiran Jokowi tersebut.

Jokowi menambahkan, wajah Surya Paloh terlihat cerah setelah berangkulan dengan Sohibul Iman.

"Saya tidak tahu maknanya apa, tapi rangkulannya tidak seperti biasanya."

"Tidak pernah saya dirangkul Pak Surya seerat beliau merangkul Pak Sohibul Iman," kata pria kelahiran Solo ini.

Baca: Nasdem Sempat Sebut Akan Menjadi Oposisi, Johnny G Plate Malah Dipanggil Presiden Jokowi

Ia juga mengatakan, sudah sempat bertanya ke Surya Paloh tentang kedekatan tersebut, tetapi Surya Paloh belum mau menjawab.

"Saya boleh bertanya dong karena beliau masih di koalisi pemerintah," ungkap Presiden. 

Sebelumnya, Presiden membantah isu koalisi pemerintah rapuh pasca pertemuan Nasdem dengan PKS.

Presiden Jokowi menanggapi santai pertemuan Ketua Umum partai Nasdem, Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.

Surya Paloh dan Sohibul Iman Bertemu Menghasilkan 3 Keputusan Bersama
Surya Paloh dan Sohibul Iman Bertemu Menghasilkan 3 Keputusan Bersama (ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

Pertemuan yang diadakan di DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rabu (30/10/2019) ini dianggap Jokowi hanya silaturahmi antara kedua ketua umum partai. 

"Mungkin Pak Surya Paloh udah kangen lama nggak ketemu Pak Sohibul Iman ketemu ya ketemu aja."

"Mungkin dengan saya sudah tidak begitu kangen karena sudah sering ketemu," ujarnya dilansir melalui Youtube Kompas TV, Senin (4/11/2019).

Baca: Prabowo Subianto Dipanggil ke Istana, Surya Paloh: Kalau Tidak Ada yang Oposisi, Nasdem Saja

Jokowi mengatakan, pertemuan tersebut tidak mengganggu keutuhan koalisi dan membantah koalisi parpol di pemerintah sedang mengalami keretakan.

“Nggak ada masalah jangan dikaitkan. Partai Nasdem ketemu PKS kemudian koalisi rapuh apa hubungannya. Apa hubungannya? Nggak ada hubungannya," tegas Jokowi.

Sebelumnya partai PDIP sempat kecewa adanya pertemuan antara Nasdem dengan PKS.

ARIEF WIBOWO, anggota komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Kamis (2/5/2013) mengunjungi kantor Tribun di Jalan Palmerah Jakarta. (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)
ARIEF WIBOWO, anggota komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Kamis (2/5/2013) mengunjungi kantor Tribun di Jalan Palmerah Jakarta.  (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Wasekjen PDIP Arief Wibowo berpesan agar Nasdem tetap menjaga etika politik dan tidak menjalankan politik 2 kaki.

"Koalisi itu harusnya dilakukan oleh semua partai koalisi pemerintah untuk mendukung pemerintahan," ujarnya dilansir dari Youtube Kompas TV, Kamis (31/10/2019).

Dia menambahkan tentang kritik yang sifatnya teknis seperti menyangkut program pemerintah boleh dilakukan.

Tetapi sekali lagi menjaga sikap etis tidak berdiri dua kaki secara politik itu penting dan niscaya bagi seluruh partai pendukung pemerintah," ujarnya.

Tanggapan Arief Wibowo ini keluar setelah adanya pertemuan antara Nasdem dengan PKS. (*)

(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin)

 
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan