Selasa, 16 September 2025

Jokowi Akui Cemburu saat Surya Paloh Rangkul Sohibul Iman: Saya akan Peluk Bang Surya Lebih Erat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akui dirinya cemburu soal rangkulan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden PKS Sohibul Iman.

Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh usai menghadiri Perayaan Ulang Tahun ke-8 Partai nasdem di JIExpo, Jakarta, Senin (11/11/2019). Acara tersebut sekaligus penutupan Kongres ke-II Partai Nasdem. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui dirinya cemburu soal rangkulan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan  Presiden PKS Sohibul Iman.

Jokowi menyampaikan hal tersebut saat menghadiri acara Kongres II dan HUT ke-8 Partai Nasdem di JIExpo Jakarta pada Senin (11/11/2019).

"Urusan rangkulan Bang Surya dan Pak Sohibul Iman itu hanya masalah kecemburuan," tutur Jokowi dalam tayangan yang diunggah YouTube KompasTV, Senin.

Jokowi menuturkan dirinya cemburu karena sebelumnya tidak pernah dirangkul seerat saat Surya Paloh merangkul Sohibul Iman.

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menghadiri Perayaan Ulang Tahun ke-8 Partai nasdem di JIExpo, Jakarta, Senin (11/11/2019). Acara tersebut sekaligus penutupan Kongres ke-II Partai Nasdem. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menghadiri Perayaan Ulang Tahun ke-8 Partai nasdem di JIExpo, Jakarta, Senin (11/11/2019). Acara tersebut sekaligus penutupan Kongres ke-II Partai Nasdem. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Masalah kecemburuan, karena saya memang tidak pernah dirangkul seerat itu," canda Jokowi.

Jokowi menyampaikan dirinya akan memeluk erat Surya Paloh seusai sambutan.

"Tetapi sehabis saya menyampaikan sambutan, saya akan peluk erat Bang Surya, lebih erat dari Beliau memeluk Pak Sohibul Iman," kata Jokowi.

Sambutan Jokowi tersebut mendapat sorakan dari tamu undangan yang datang.

Termasuk Surya Paloh yang tertawa mendengar sambutan yang disampaikan Jokowi.

Selanjutnya Jokowi mempertanyakan soal rangkulan antara Surya Paloh dan Sohibul Iman.

"Rangkulan itu apa yang salah? Itu bagus, tapi sekali lagi semua itu kembali pada niatnya, kalau niatnya untuk komitmen kenegaraan apa yang salah?" ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan rangkulan antara Surya Paloh dan Sohibul Iman adalah hal yang bagus dicontohkan oleh Surya untuk komitmen kebangsaan.

"Kalau rangkulan itu untuk komitmen kebangsaan apa yang keliru? Sangat bagus sekali apa yang dicontohkan oleh bang Surya," jelas Jokowi.

Jokowi juga menyinggung terkait candaan yang ia lontarkan sebelumnya dalam acara peringatan ulang tahun Partai Golkar beberapa waktu lalu.

Menurut Jokowi, candaannya kepada Surya Paloh adalah hal biasa yang disampaikan kepada sahabat dekatnya.

"Dan biasa candaan seorang sahabat yang sudah dekat seperti itu biasa, jangan ditanggapi ke sana ke sini, ada yang curiga, ada yang sinisme, ada yang enggak percaya, ungkap Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi sempat melontarkan candaan terkait pertemuan antara Surya paloh dengan Sohibul Iman saat menghadiri peringatan ulang tahun ke-55 Partai Golkar.

Jokowi menyinggung makna dari rangkulan Surya Paloh kepada Sohibul Iman itu.

"Pak Surya Paloh yang kalau kita lihat malam ini dia lebih cerah dari biasanya sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS, wajahnya cerah setelah beliau berdua berangkulan," ujar Jokowi dalam tayangan yang diunggah kanal YouTube KompasTv, Rabu (6/11/2019).

"Saya tidak tahu maknanya apa tetapi rangkulannya tidak seperti biasanya, enggak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat beliau merangkul Pak Sohibul Iman," tambah Jokowi.

Sementara itu, dalam pidato di acara Kongres II Partai Nasdem pada Kamis, (8/11/2019), Surya Paloh seakan merespons candaan Jokowi tersebut.

"Bangsa ini sudah capek dengan segala intrik yang mengundang sinisme satu sama lain, kecurigaan satu sama lain, hingga kita berkunjung pun ke kawan, mengundang kecurigaan."

"Ini bangsa model apa seperti ini? Tingkat diskursus politik yang paling picisan di negeri ini, hubungan rangkulan tali silaturahmi itu dimaknai dengan berbagai macam tafsir dan kecurigaan," jelas Surya Paloh.

Diketahui, Surya Paloh dan Sohibul Iman bertemu pada 30 Oktober 2019 lalu.

(Tribunnews/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan