Dedi Mulyadi Setuju Pemilihan Ketua Umum Golkar Mengedepankan Asas Musyawarah Mufakat
Dedi Mulyadi mengatakan untuk menghindari kegaduhan politik, pemilihan Ketua Umum Golkar sebaiknya dilakukan dengan musyawarah mufakat.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Golkar Jawa Barat yang juga merupakan anggota Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi mengatakan untuk menghindari kegaduhan politik, pemilihan Ketua Umum Golkar sebaiknya dilakukan dengan musyawarah mufakat.
"Saya berpendapat untuk menghindari kegaduhan Golkar harus mengedepankan asas musyawarah mufakat," ujar Dedi Mulyadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Menurut dia, tidak gaduhnya pemilihan ketua umum Golkar sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca: Pengamat: Aklamasi Saat Munas Golkar Tidak Salah, Tapi. . . .
Dalam pidatonya beberpa waktu lalu, Jokowi berpesan agar Golkar jangan gaduh.
"Bahwa Presiden dalam pidatonya menyampaikan bahwa Golkar merupakan partai tua dan partai besar yang keberadaannya memiliki pengaruh pada stabilitas politik nasional. Sehingga apapun yang terjadi di Golkar berpengaruh pada pengelolaan pemerintahan di Indonesia," katanya.
Menurut Dedi pesan Jokowi tersebut, telah diterjemahkan Airlangga Hartarto dengan cara rekonsiliasi.
Airlangga mencalonkan Bamsoet sebagai Ketua MPR.
Baca: Airlangga Hartarto Tak Masalah Ahok Masuk BUMN
Meskipun Bamsoet sudah mendeklarasikan akan maju sebagai Calon Ketua Umum Golkar.
"Tujuannya agar tak terjadi kegaduhan karena telah ada power sharing di elite partai," katanya.