Kunjungi Kamar Masa Kecil SBY di Pacitan, Ossy Dermawan: Rupanya Sangat Sederhana
Politikus Partai Demokrat, Ossy Dermawan membagikan suasana kamar Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Penulis:
Sinatrya Tyas Puspita
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
Kunjungi Kamar Masa Kecil SBY di Pacitan, Ossy Dermawan: Rupanya Sangat Sederhana
TRIBUNNEWS.COM - Politikus Partai Demokrat, Ossy Dermawan membagikan suasana kamar Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Melalui unggahan di akun Instagram miliknya @ossydermawan, Rabu (20/11/2019) Ossy yang tengah duduk di sebuah kasur dengan seprai biru.
Potret foto itu memperlihatkan kondisi kamar SBY saat masih kecil ketika tinggal di Ploso, Pacitan Jawa Timur.
Selain itu, ada vas bunga dengan warna pink terlihat menghiasi kamar bercat tembok putih itu.
Ukuran kamar memang tidak terlalu besar, disebutkan Ossy ukuran kamar hanya sekitar 2 x 3 meter.
"Rupanya sangat sederhana," tulisnya.
Meskipun sederhana, Ossy menyebutkan bahwa kamar tersebut turut membantu mewujudkan mimpi anak Pacitan menjadi pemimpin negara.
"Inilah kamar masa kecil dan remaja SBY di Ploso, Pacitan, Jawa Timur. Ukurannya kecil sekitar 2x3 meter, rupanya sangat sederhana tapi ikut membantu mewujudkan mimpi anak Pacitan menjadi pemimpin negara," tulisnya.
Rumah masa kecil SBY di Pacitan
SBY, tentu masih mengingat bagaimana masa kecilnya dihabiskan bersama kedua orang tuanya, R Soekotjo dan Siti Habibah.
Masa kecil presiden ke-6 RI, SBY dihabiskan di Pacitan, Jawa Timur.
SBY lahir 9 September 1949 di daerah yang dijuluki sebagai kota 1.001 goa tersebut.
Dididik oleh ayah dan ibunya, SBY menempuh pendidikan hingga SMA akhir tahun 1968.
Barulah pada tahun 1970, SBY masuk ke Akabri di Magelang, Jawa Tengah.
Selama hidup di Pacitan, SBY ternyata tinggal di rumah yang sederhana, namun asri.
Melansir TribunJabar, rumah masa kecil SBY di Pacitan bergaya Joglo.

Hingga kini, rumah SBY tersebut tak diubah bentuknya.
Rumah tradisional Jawa itu masih dipertahankan bentuk aslinya.
Di bagian depan, ada halaman yang terlihat luas.
Ada satu pintu masuk yang berada di depan tengah.

Saat masuk ke pintu tersebut, akan ada ruang tamu.
Tentu saja, ruang tamu itu bernuansa tradisional khas Jawa.
Terlihat ada kursi, meja, lemari, hingga pilar dari kayu.
Terpajang juga foto kedua orang tua SBY, R Soekotjo dan Siti Habibah.
Seperti diketahui, rumah masa kecil SBY kini dijadikan museum.
Jadi, siapa saja bisa mengunjunginya.

Ibunda SBY pengagum Berat Bung Karno
SBY pernah mengungkapkan, semasa hidupnya, Siti Habibah adalah pengagum berat sosok Bung Karno.
Dalam beberapa kesempatan, SBY bahkan sempat diajak berziarah ke makam Sang Proklamator.
"Ibunda saya adalah seorang pengagum Bung Karno dan sudah beberapa kali saya diajak ziarah ke makam presiden pertama kita itu," kata SBY dalam bukunya, 'SBY Selalu Ada Pilihan', terbitan Kompas tahun 2014.
Siti Habibah adalah perempuan yang lahir dari lingkungan pondok pesantren.
Keluarganya, adalah salah satu pendiri Pondok Pesantren Tremas, Pacitan, Jawa Timur.
Ia lalu menikah dengan Soekotjo.
Ayah SBY itu adalah sosok terpandang.
Semasa hidup, Soekotjo pernah menjabat sebagai Komandan Rayon Militer.
Kemudian, Soekotjo pensiun dari karir militernya dengan pangkat letnan satu.
Setelah ditinggal sang suami, Siti Habibah tinggal seorang diri.
Pasalnya, putra satu-satunya, SBY, sedang menjalani pendidikan militer di Magelang, Jawa Barat.
Tak lama kemudian, Siti Habibah pindah ke Blitar.
Di Jalan Bali nomor 8, Blitar, ia tinggal bersama adiknya.

Mengenal Ossy Dermawan
Mayor Kav Ossy Dermawan memilih jalur politik dan meninggalkan karier 16 tahun di TNI.
Ossy Dermawan merupakan anggota TNI yang telah melakukan tugas operasi militer di Maluku, hingga operasi perdamaian di PBB.
Pilihannya di jalur politik pun banyak dipertanyakan.
Dilansir TribunWow.com dari Facebook Demokrat_TV, Ossy Dermawan menceritakan awal mula dirinya memilih tinggalkan karier 16 tahun di militer dan pilih menjadi calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrat.
"Tahun 2019 merupakan pertama kali dalam sejarah hidup saya untuk mengajukan diri menjadi wakil rakyat melalui Partai Demokrat.
Mengapa saya berani mengajukan diri saya sendiri? Karena saya merasa memiliki kualitas dan kapasitas untuk berkontribusi bagi nusa dan bangsa lewat jalur politik.
Saya pernah mengabdi selama 16 tahun di TNI. Pernah melakukan tugas operasi militer di Maluku dan operasi perdamaian PBB di Lebanon. Suatu modal besar bagi saya dalam mengembangkan karir di dunia politik."
"Mengapa Partai Demokrat? Karena Partai yang dipimpin SBY ini memiliki masa lalu yang cukup gemilang untuk mengantarkan Indonesia menjadi negara yang maju di tengah berbagai deraan krisis dan badai selama 10 tahun.
Faktor SBY yang berpolitik secara santun dan penuh etika juga semakin meneguhkan niat saya untuk berkarir politik melalui partai ini.
Apalagi, Demokrat memiliki masa depan di diri AHY yang akan menjadi salah satu figur pemimpin Indonesia di masa mendatang," tambahnya.
Sebelum masuk ke dunia politik, diketahui Ossy Dermawan sempat mempertaruhkan nyawanya dalam misi perdamaian PBB di Lebanon.
Ia bercerita kala itu di tahun 2007, dirinya yang tergabung dalam pasukan perdamaian melihat tewasnya 5 orang prajurit kontingen Spanyol di Lebanon Selatan akibat bom pinggir jalan.
Ossy mengatakan melalui blog pribadinya, garudamiliter.blogspot.com, dirinya tergabung dalam kontingen Garuda XXIII-A/UNIFIL.
Ia mengatakan bahwa kehadiran kontingen Indonesia mendapatkan tempat tersendiri di Lebanon mengingat Indonesia dikenal sebagai negara Muslim.
(Tribunnews.com/Sinatrya) (TribunJabar), (TribunWow/Tiffany Marantika Dewi)