Rabu, 3 September 2025

Reuni Akbar 212

Fadli Zon Nilai Reuni Akbar 212 Bawa Dampak Positif Bagi Masyarakat: Bisa Didukung

Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon nilai kegiatan Reuni 212 pada awal Desember mendatang punya dampak baik pada masyarakat.

Editor: Miftah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Umat muslim mengikuti aksi reuni 212 di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (2/12/2018). Aksi tersebut sebagai reuni akbar setahun aksi 212. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon nilai kegiatan Reuni 212 pada awal Desember mendatang punya dampak baik pada masyarakat.

Diketahui bahwa Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan mengadakan Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta pada Senin (2/12/2019) mendatang.

Kegiatan Reuni 212 tersebut akan diisi dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau kegiatan Maulid Agung.

"Saya cuma mendengar aja bahwa itu adalah sebuah kegiatan Maulid Agung ya atau dalam rangka peringatan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW," ujar Fadli Zon dalam tayangan yang diunggah YouTube KompasTV, Selasa (26/11/2019).

Fadli Zon
Fadli Zon (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

"Yang memang waktunya dipaskan dengan tanggal 2 Desember ya kalau tidak salah," tambahnya.

Menurut Fadli Zon kegiatan tersebut adalah hal yang biasa saja tidak memiliki muatan politis, apalagi diisi dengan munajad dan beroda.

Baca: Fadli Zon Kritik Keputusan Erick Thohir Tunjuk Ahok Jadi Komisaris Utama: Dia Orang Bermasalah

Baca: Yunarto Tanggapi Kritik Fadli Zon ke Mendikbud: Semua Jelek Kecuali Bidang Pertahanan dan Kelautan

"Jadi saya kira itu hal yang sangat biasa saja apalagi itu diisi dengan kegiatan munajad, sholawat, doa, dan sebagainya," jelas Fadli Zon.

Lebih lanjut, Fadli Zon menilai bahwa kegiatan tersebut akan membawa dampak positif di masyarakat.

"Kegiatan-kegiatan seperti ini saya kira akan membawa dampak yang positif di masyarakat," ungkapnya.

Fadli Zon menyatakan karena hajatan demokrasi sudah selesai sehingga kegiatan seperti Maulid Agung sekaligus Reuni 212 patut untuk didukung.

Ketua PA 212 Jelaskan 3 Esensi Reuni Akbar 212 yang Akan Kembali Digelar Desember Mendatang

Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengungkapkan bahwa ada tiga esensi besar yang ingin disampaikan pada Reuni Akbar 212 tahun 2019.

Slamet Maarif menyampaikan tanggapananya dalam acara Kabar Petang yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube tvOneNews, Selasa (26/11/2019).

Tiga esensi tersebut adalah, pertama Reuni 212 adalah anugerah besar dari Allah.

"Esensi pertama adalah 212 itu kan anugerah besar dari Allah yang wajib kita syukuri, dimana lewat 212 umat Islam berkumpul penuh dengan nilai-nilai persaudaraan, kedamaian, penuh dengan toleransi," jelas Slamet Maarif.

Kedua, gerakan 212 muncul untuk melawan penista agama, yang terakhir muncul adalah kasus penistaan agama oleh Sukmawati.

"Yang kedua, tidak boleh lupa, bahwa gerakan 212 muncul untuk melawan penista agama, penoda agama. Dan sampai saat ini kan tidak berhenti, masih banyak penista agama. Yang terakhir muncul kan Sukmawati," ungkap Slamet Maarif.

Esensi yang ketiga, melalui Reuni 212 ingin merekatkan kembali nilai-nilai persaudaraan antar umat Islam.

"Esensi yang ketiga, lewat acara Maulid Agung dan Reuni 212 kita ingin merekatkan kembali nilai-nilai persaudaraan di antara kita semua," jelas Slamet Maarif.

Dalam agenda Reuni 212, Desember mendatang tema yang diusung adalah 'Rekatkan Persaudaraan, Bangun Ukhuwah Islamiyah'.

Tema tersebut bertujuan untuk menjaga semangat 212 melawan penista agama.

Menurutnya Reuni 212 dilaksanakan untuk berfokus mengingatkan anak bangsa siapapun agar tidak melakukan penistaan agama manapun.

Soal Reuni Akbar 212, MUI Nilai sebagai Hak Berdemokrasi Setiap Warga Negara

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Ukhuwah Islamiyah, Marsudi Syuhud mengungkapkan adanya Reuni 212 adalah hak berdemokrasi setiap warga negara.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Ukhuwah Islamiyah, Marsudi Syuhud mengungkapkan adanya Reuni 212 adalah hak berdemokrasi setiap warga negara.

Tanggapan Marsudi Syuhud disampaikan dalam acara Kabar Petang yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube tvOneNews, Selasa (26/11/2019).

Marsudi berharap jika memang Reuni 212 tetap akan diadakan pada awal Desember 2019 mendatang, maka harus dilaksanakan secara baik.

Karena, menurutnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki budaya yang saling menghormati satu sama lain.

"Jika pun itu akan dilaksanakan, laksanakan dengan baik karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang agamis, bangsa yang punya budaya yang saling menghormati dengan yang lain," ujar Marsudi.

Ia juga mengimbau agar kegiatan Reuni 212 diselenggarakan secara aman dan mengikuti aturan-aturan yang ada.

"Jika pun itu akan terjadi laksanakan dengan aman, nyaman bagi orang lain dan sesuaikan mengikuti aturan-aturan yang ada, demokrasi berjalan dengan baik," terangnya.

Marsudi menilai adanya Reuni 212 diharapkan mampu mendidik bangsa Indonesia dalam menjalankan demokrasi yang baik.

Dengan menyampaikan pendapat sesuai keinginan tapi tidak melanggar aturan yang ada.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan