Kamis, 21 Agustus 2025

Kebijakan Mendikbud Baru

Wacana UN Dihapus, Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Harus Disederhanakan & Beralih ke Kompetensi

Wacana UN dihapus, Nadiem Makarim sebut kurikulum harus dihapus. Dan beralih ke kompetensi bukan menghafal informasi.

Tribunnews.com dan Tangkapan layar website kemendikbud.go.id
Viralnya pidato Mendikbud, Nadiem Makarim saat peringati Hari Guru Nasional 2019 

Baca : Soal Wacana Hapus UN, Nadiem Makarim: Biar Tenang Bagi yang Sudah Belajar, 2020 UN Masih Jalan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim seusai Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2019 menjelaskan 2 poin terpenting. Senin (25/11/2019).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim seusai Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2019 menjelaskan 2 poin terpenting. Senin (25/11/2019). (Tangkapan Layar Kompas TV)

1. Merdeka Belajar

Menurut Nadiem, merdeka belajar memberikan kesempatan bagi sekolah, guru dan muridnya bebas untuk berinovasi, bebas untuk belajar dengan mandiri dan kreatif.

Ia menyebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan terus membantu sekolah, guru dan, murid untuk bisa merdeka dalam belajar.

“Itu mungkin yang akan kita terus bantu dan saya sadar bahwa saya tidak bisa meminta atau mengajak guru-guru melakukan ini (merdeka belajar),” ujar Nadiem.

Menurutnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan dinas-dinas pendidikan memiliki pekerjaan rumah yaitu memberikan ruang-ruang inovasi untuk guru, murid, dan sekolah.

Nadiem menyebutkan sudah melihat secara garis besar aturan dan kebijakan yang menghambat ruang inovasi guru.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayan lewat Direktur Jenderal dan Staf Khusus Eselon 1 sedang menyisir peraturan-peraturan yang bisa disederhanakan.

Baca : 7 Amputee Athlete yang Taklukkan Cabang Olahraga Dunia, Adit Eks Persib hingga Jim Abbott

2. Guru Penggerak

Poin kedua yang ia katakan penting adalah adanya seorang guru penggerak.

Masih dalam kesempatan yang sama, menurut Nadiem masih ada yang salah mengira jika peningkatan kualitas pendidikan hanya dilakukan pemerintah.

“Dan yang kedua, banyak yang mengira reformasi pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan (adalah) suatu yang dilakukan oleh pemerintah saja ataupun berdasarkan kurikulum saja, kebijakan maupun anggaran,” ujarnya.

Lanjutnya, ia berujar jika dampak dari reformasi pendidikan yang besar ada pada gerakan guru penggerak.

Menurutnya dampak dari kurikulum, kebijakan, maupun anggaran yang dilakukan pemerintah lah yang lebih kecil.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan