Minggu, 10 Agustus 2025

Reuni 212

Habib Rizieq Shihab Minta Maaf Tak Bisa Hadir di Reuni 212, Sebut Dicekal oleh Pemerintah Arab Saudi

Habib Rizieq Shihab memberikan sambutan Reuni Akbar 212, yang digelar di Monumen Nasional (Monas) pada hari ini, Senin (2/12/2019).

Penulis: Nuryanti
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Habib Rizieq Shihab memberikan sambutan Reuni Akbar 212, yang digelar di Monumen Nasional (Monas) pada hari ini, Senin (2/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab memberikan sambutan Reuni Akbar 212, yang digelar di Monumen Nasional (Monas) pada hari ini, Senin (2/12/2019).

Habib Rizieq Shihab tidak bisa menghadiri reuni tersebut secara langsung, sehingga ia menyampaikan sambutannya dalam sebuah tayangan video.

Rizieq menyampaikan permintaan maafnya karena tidak bisa turut hadir dan bertemu dengan Persaudaraan Alumni (PA) 212 lainnya.

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada peserta Reuni Akbar 212 kali ini," ujar Habib Rizieq, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin.

"Sampai saat ini saya belum bisa ikut hadir bersama," lanjut Habib Rizieq Shihab.

Selanjutnya, Habib Rizieq membeberkan alasan mengenai hambatannya tidak bisa pulang ke Indonesia.

Ia menuturkan tidak bisa pulang karena dicekal oleh Pemerintah Arab Saudi.

Pencekalan tersebut menurutnya karena alasan keamanan dan atas perintah pemerintah Indonesia.

"Pertanyaannya, kenapa saya belum bisa pulang sampai hari ini? Karena saya masih dicekal oleh pemerintah Saudi Arabia, dengan alasan keamanan atas permintaan pemerintah Indonesia," jelas Habib Rizieq.

Sehingga, Habib Rizieq meminta pemerintah Indonesia untuk tidak lagi berbohong.

Ia ingin kebohongan terhadap kasus pencekalan dirinya itu segera diakhiri.

"Karena itu saya minta kepada pemerintah Indonesia, akhiri segala kebohongan, akhiri dusta dan bohong di tengah kehidupan bangsa dan bernegara," ungkapnya.

Habib Rizieq Shihab saat memberikan sambutan live dalam acara Reuni 212, Senin (2/12/2019).
Habib Rizieq Shihab saat memberikan sambutan live dalam acara Reuni 212, Senin (2/12/2019). (Kolase Tangkapan layar kanal YouTube FRONT TV)

Ia mengatakan, dari pernyataan Duta Besar Arab Saudi yang lama, disampaikan kepadanya, sebenarnya mereka ingin memulangkan Habib Rizieq ke Indonesia.

Namun, pihak Dubes Arab Saudi yang lama meminta Habib Rizieq untuk bertanya kepada pemerintah Indonesia sendiri, mengenai alasan pencekalannya itu.

"Sebetulnya kalau kita bisa jujur apa yang sudah dilakukan oleh Duta Besar Arab Saudi yang lama, beliau menyampaikan setiap saat akan mengembalikan Habib Rizieq ke Indonesia, tetapi silakan anda tanyakan sikap dari pemerintah Indonesia sendiri," kata dia.

Menurut Habib Rizieq, pernyataan dubes lama Arab Saudi itu sudah cukup menjadi bukti, ada sesuatu yang disembunyikan oleh pemerintah Indonesia mengenai pencekalannya itu.

"Pernyataan dari dubes Arab Saudi yang lama itu sudah cukup sebagai pernyataan yang luar biasa, bahwa ada sesuatu dari pemerintah Indonesia sendiri, yang membuat saya masih dicekal sampai saat ini," jelas Habib Rizieq.

Selain itu, Habib Rizieq juga mendapat pernyataan dari dubes Arab Saudi yang baru, telah terjadi negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi.

"Apalagi dengan pernyataan dari Duta Besar Arab Saudi yang baru, beliau menyatakan bahwa urusan Habib Rizieq di Arab Saudi ini ada negosiasi antara pemerintah Arab Saudi dengan pemerintah Indonesia," ujar Habib Rizieq.

Menurutnya, pernyataan dari dubes lama dan dubes baru Arab Saudi itu, cukup dijadikan sebagai bukti, bahwa ada pencekalan kepada Habib Rizieq Shihab.

"Sebenarnya dua pernyataan dari Duta Besar Arab Saudi itu sudah sebagai pembuktian, lebih dari sekedar kesaksian," ungkapnya.

"Karena kesaksian dari pejabat tinggi pemerintah Arab Saudi, itu sudah cukup menjadi bukti bagi kita," lanjut Habib Rizieq.

Ia juga berujar, bahwa pencekalan terhadapnya sebagai tindakan pengasingan.

Dirinya menyebut pencekalan tersebut dilakukan oleh penguasa Indonesia.

"Pencekalan yang terjadi pada saya hari ini, tidak lain adalah pengasingan yang dilakukan oleh rezim penguasa Indonesia saat ini," kata Habib Rizieq Shihab.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga memberikan sambutan pada Reuni Akbar 212 tersebut.

Anies datang sekira pukul 06.15 WIB dan masuk melalui pintu VIP Monas.

Dilansir tayangan YouTube Kompas TV, Anies Baswedan mengenakan seragam dinas pegawai negeri sipil (PNS) berwarna cokelat dilengkapi peci berwarna hitam.

Kehadiran Anies tersebut disambut tepuk tangan meriah dari para peserta Reuni Akbar 212.

Dalam pidatonya, Anies menyebut Indonesia sering dipuji karena keberagamannya.

Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan kegiatan Reuni Akbar 212 tersebut berjalan dengan tenang dan damai.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, ratusan ribu yang datang, hari ini berjalan dengan tenang dan damai," ujar Anies di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin.

"Saya ingin menyampaikan pesan singkat saja, bahwa bangsa Indonesia sering dipuji karena keberagamannya," lanjutnya.

Anies berujar bahwa bangsa Indonesia mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan dengan negara lain.

Keunikan yang dimaksud oleh Anies itu persatuan Indonesia.

"Apa keunikan kita dibandingkan negara lain, keunikan kita adalah persatuan Indonesia," kata dia.

Ia menyebut para peserta Reuni Akbar 212 sebagai cerminan dari rakyat Indonesia.

"Semua yang ada di tempat ini adalah cerminan rakyat Indonesia," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan