Minggu, 12 Oktober 2025

Kabareskrim Baru

Kode Keras Kapolri Idham Azis untuk Kapolda Metro Jaya Jadi Kabareskrim: Sudah Pantas ke Mabes Polri

Kapolri Metro Jaya, Gatot Eddy Pramono kembali mencuat sebagai calon Kabareskrim. Pasalnya, Kapolri menyebut Eddy sudah pantas gabung Mabes Polri.

Danang Triatmojo/Tribunnews.com
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono 

TRIBUNNEWS.COM - Kapolda Metro Jaya, Gatot Eddy Pramono kembali mencuat sebagai calon Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim).

Pasalnya, Kapolri Idham Azis menyebut Gatot Eddy pantas untuk bergabung di Mabes Polri.

Sudah satu bulan lebih jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri kosong.

Kosongnya jabatan tersebut terjadi karena Idham Azis ditunjuk menjadi Kapolri.

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis memimpin serah terima jabatan pejabat tinggi Polri di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (19/11/2019). Berdasarkan surat telegram rahasia bernomor ST/3020/XI/KEP/2019 Polri merotasi jabatan tujuh perwira tinggi yakni Komjen Pol Condro Kirono menjabat Analis Kebijakan Utama Baharkam, Irjen Pol Firly Bahuri menjabat Kabarhakam Polri, Irjen Pol Priyo Widyanto menjabat Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Muktiono menjabat Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Pol Refdi Andri menjabat Koorsahli Kapolri, Brigjen Pol Istiono menjabat Kakorlantas Polri dan Brigjen Pol Anang Syarif Hidayat menjabat Kapolda Kepulauan Bangka Belitung. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis saat memimpin serah terima jabatan pejabat tinggi Polri di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (19/11/2019).  (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Melansir Kompas.com, Polri selama ini menyebut pemilihan Kabareskrim masih diproses oleh Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri.

Idham Azis melemparkan kode kepada Gatot Eddy pada Kamis (5/12/2019) kemarin.

Idham Azis menyebut sudah sepantasnya Gatot Eddy bergabung ke Mabes Polri.

Awalnya, Idham memuji kinerja Gatot sebagai Kapolda.

Hal itu disampaikan pada acara perkembangan kamera electronic traffic law enforcement (ETLE), peluncuran aplikasi Satpam Mantap, dan aplikasi Help Renakta di Polda Metro Jaya.

"Saya membayangkan 1 tahun 8 bulan saya jadi Kapolda, saya tidak mampu melakukan ini," ungkap Idham saat memberi sambutan.

Idham Azis menyebut apa yang dilakukan Gatot Eddy adalah hal luar biasa.

"Pak Gatot belum setahun sudah bisa melaksanakan kegiatan ini sehingga dari semua ini cuma satu kata, luar biasa," kata dia yang disambut tepuk tangan hadirin.

Lebih lanjut, Idham Azis bahkan memberi sinyal Gatot sudah layak untuk diberi jabatan di Mabes Polri.

"Sudah pantas Pak Gatot ini ke Mabes Polri," tutur Idham sambil tertawa.

Pergeseran Gatot Eddy kembali disinggung Idham Azis di pengujung sambutannya.

Idham Azis awalnya membicarakan perihal kelanjutan program yang baru diluncurkan Polda Metro Jaya.

Dirinya mengingatkan agar program tersebut terus dilanjutkan meski posisi kapolda diganti.

"Sebentar lagi Pak Kapolda bergeser. Kalau Kapolda-nya tidak eager sama ini, ya hanya tinggal saja program," ungkapnya.

Tanggapan Divisi Humas Polri

Kepala Divisi Humas Polri, Muhammad Iqbal memberi penjelasan mengenai kode yang dilontarkan Idham.

Iqbal menyebut hal itu adalah wujud motivasi.

"Di dalam sambutan biasa itu, memberikan motivasi," kata Iqbal seusai acara tersebut.

Iqbal mengatakan penunjukan Kabareskrim sedang diproses Wanjakti.

"Seluruh calon pejabat utama itu sedang dilakukan proses dalam tahapan Wanjakti itu," tutur dia.

Dianggap Tak Mengganggu

Sejak Kapolri Idham Azis resmi dilantik menjadi Kapolri 1 November 2019, hingga kini jabatan Kabareskrim yang ditinggalkannya masih kosong.

Melansir Kompas.com, Polri menyebut kekosongan Kabareskrim tidak mengganggu proses penanganan perkara.

Pasalnya, masih ada Wakil Kepala Bareskrim.

Antam Novambar
Antam Novambar (Theresia Felisiani)

Wakil Kepala Kabareskrim kini dijabat oleh Irjen Antam Novambar.

"Kan masih ada wakilnya," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Argo Yuwono di bilangan Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2019).

Namun, perbedaan wewenang antara Kabareskrim dengan wakilnya tidak dijelaskan lebih rinci oleh Argo Yuwono.

Dikatakan Argo, proses penunjukan Kabareskrim dilakukan melalui Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Mabes Polri.

Argo meminta publik untuk menunggu siapa perwira tinggi Polri yang akan mengisi jabatan itu.

"Nanti kan ada Wanjakti yang akan memimpin maupun akan menunjuk siapa nanti Kabareskrim. Tentunya nanti tunggu sajalah, akan pasti ada," tutur dia.

Janji Idham Azis

Sebelumnya, Idham Azis berjanji akan segera menunjuk Kabareskrim seusai dirinya ditetapkan sebagai Kapolri dalam rapat paripurna DPR, Rabu (30/10/2019) lalu.

"Nanti begitu saya dilantik (sebagai Kapolri), saya akan menunjuk Kabareskrim baru."

"Nanti saya beri dia waktu untuk segera mengungkap kasus itu (Novel Baswedan)," kata Idham kala itu dikutip dari Kompas.com.

Respons Mahfud MD

Dikutip dari Kompas.com, hal tersebut mendapat respons dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko-Polhukam), Mahfud MD.

"Ya terserah Kapolri lah. Kan Pak Kapolri sudah tahu siapa orangnya dan kapan waktunya (waktu pengisian jabatannya)," ujar Mahfud MD di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2019) malam.

Aspek Terpenting

Sementara itu, terdapat dua aspek penting untuk menunjuk calon Kabareskrim.

Hal tersebut diungkapkan Kadiv Humas Polri M Iqbal (9/11/2019) lalu.

Dua aspek tersebut adalah integritas dan kemampuan.

Iqbal juga menyebut rekam jejak juga diperhatikan dalam pemilihan.

"Proses itu kan melihat track record, kemampuan, integritas, semua perwira tinggi yang ada di Polri," ujar Iqbal dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Devina Halim/Achmad Nasrudin Yahya/Haryanti Puspa Sari/Dian Erika Nugraheny)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved