Jubir Khusus Gerindra
Arief Poyuono, Andre Rosiade, dan Fadli Zon Tidak Ditunjuk Jadi Jubir Gerindra, Ini Penjelasanya
Fadli Zon, Arif Puyuono dan Andre Rosiade merespon terkait dirinya tidak dipilih menjadi jubir partai Gerindra
Penulis:
Muhammad Nur Wahid Rizqy
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Tidak adanya nama Fadli Zon, Andre Rosiade dan Arief Poyuono sebagai Juru Bicara Partai Gerindra menimbulkan pertanyaan publik.
Pasalnya, ketiga tokoh tersebut sering menjadi perhatian publik tentang berbagai sikap dan pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan.
Tidak jarang pernyataan dan sikap ketiga tokoh tersebut menimbulkan pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat.
Tidak dipilihnya Fadli Zon, Andre Rosiade dan Arief Poyuono sebagai Juru Bicara Partai Gerindra kemudian ditanggapi oleh Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Terkait isu tidak dipilihnya Fadli Zon, Andre Rosiade dan Arief Poyuono karena mereka sering bersikap dan menyatakan pernyataan yang berlawanan dengan kebijakan partai, Dahnil kemudian menjelaskanya.
Apa yang dilakukan Fadli Zon, Andre Rosiade dan Arief Poyuono tidak menjadi masalah dan kami semua menghormati.
Terlebih mereka-mereka tersebut adalah anggota parlemen, yang menyuarakan dan bersikap sesuai dengan suara konstituenya demi membela kepentingan publik.
Yang menjadi perhatian partai adalah terkait dengan sikap umum partai dan sikap politik partai.
"Itu tentu fungsi beliau sebagai anggota-anggota parlemen tidak ada masalah, kita menghormati, partai juga memberikan ruang yang cukup luas kepada seluruh anggota parlemen untuk bersikap mewakili konstituenya dan juga memfungsikan dirinya untuk membela kepentingan publik atau rakyat dalam hal ini," katanya.
"Jadi yang terutama yang ditertibkan oleh partai yaitu terkait dengan sikap sikap umum partai, kemudian sikap politik, terkait dengan politik dan pembangunan," ujar Dahnil.
Terkait dengan kemungkinan Jubir yang sudah dipilih dapat berubah, Dahnil menyebutkan kemungkinan berubah bisa saja terjadi.
"Semua tergantung dengan kebutuhan partai dan kebutuhan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto,"tambahnya.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)
1. Tanggapan Fadli Zon
Tangkap Layar YouTube ILC Fadli Zon di ILC
Menanggapi tidak dipilihnya ia menjadi Jubir Partai Gerindra, Fadli Zon menegaskan akan tetap menjadi juru bicara rakyat untuk bersuara dan mengkritisi kinerja pemerintah.
"Dalam posisi sebagai parlemen, sesuai konstitusi, saya harus tetap mengawasi jalannya pemerintahan. Jadi saya jadi jubir rakyat sejak jadi Wakil Ketua DPR (2014-2019), hingga sekarang," tegas Fadli Zon.
Ia menambahkan, ia terpilih menjadi wakil rakyat, yang mewakili aspirasi rakyat, jadi ia harus menjadi juru bicara rakyat.
"Karena itu saya menempatkan diri sebagai juru bicara rakyat. Jadi bukan hanya menjadi juru bicara partai,"tegas Fadli Zon.
Dia memahami, bila kini Gerindra memerlukan adanya juru bicara partai.
Mengingat Gerindra, posisinya sekrang telah berubah menjadi koalisi bersama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Dalam posisi demikian, kata Fadli Zon, tentu Gerindra perlu menunjuk orang-orang yang dekat dengan kekuasaan untuk menjadi juru bicara.
"Mungkin, karena butuh orang-orang yang dekat kekuasaan, kemudian untuk bicara tentang keberhasilan-keberhasilan dari kekuasaan sekarang. Mereka menjadi juru bicara atau semacam memuji-muji kekuasaan," jelas Fadli Zon.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)
2. Tanggapan Arief Poyuono
Arief Poyuono Minta Presiden Jokowi Pecat Semua Direksi PLN, Sampai Ancam Pidanakan
Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono menilai penunjukan kelima juru bicara Partai Gerindra tersebut merupakan langkah yang tepat.
Arif menyadari jika dirinya tidak mempunyao pengalaman Hubungan Masyarakat.
Bahkan Arif sempat berkelar, keahlian yang ia punyai adalah hanya bisa memangul karung dan memobilisasi masyarakat.
"Saya ini tidak punya pengalaman sebagai jubir. Karena saya ini tidak berlatar belakang sebagai PR. Saya ini keahliannya cuma bisa manggul karung dan memobilisasi masyarakat," ujar Arief.
Ia mengaku dirinya tidak sehebat lima juru bicara yang telah diangkat Prabowo.
"Mungkin pak Prabowo tahu, saya ini tidak punya kemampuan PR, juga tidak pintar bahasa Inggris dan Sekolahnya rendah tidak seperti para jubir yang orang-orang cerdas dan pintar," ucap Arief Poyuono.
"Kalau saya ini kan cuma kuli, tidak punya pengalaman. Saya hanya bisa ngomong kalau wartawan bertanya kepada saya. Karenanya kalau saya jadi jubir, bisa jadi kacau," ucapnya.
Arief Poyuono menyebut, seorang juru bicara harus bisa mengetahui segala permasalahan yang terjadi dari segala aspek.
Baik ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, agama, keamanan dllnya.
"Sayangnya saya ini tidak punya kemampuan untuk itu. Karena waktu kerja, saya bukan seorang PR. Saya hanya kuli di perusahaan," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, selama ini dirinya berbicara mengenai fakta yang sesungguhnya, tanpa ada polesan bahasa PR di dalamnya.
"Saya kalau berbicara itu melihat kebenaran itu berdasarkan fakta. Apa yang saya katakan selama ini kan dari fakta, bukan bohong-bohongan. Kalau saya katakan faktanya tidak benar, ya tidak benar. Kalau faktanya benar ya saya bilang benar. Maklum, saya ini bekas kuli," jelasnya.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)
3. Tanggapan Andre Rosiade
Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade berharap Erick Thohir dapat menyelesaikan kasus Asuransi Jiwasraya
Wakil Sekrtaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade menilai keputusan penunjukan kelima juru bicara khusus sudah tepat.
Ia berpendapat, juru bicara tersebut ada dan ditunjuk agar segala kebijakan partai, komunikasi partai terhadap segala sesuatu dapat berjalan dengan jelas.
“ Ya tentu hal itu sudah langkah yang tepat untuk mengambil sikap menunjuk resmi lima orang jubir partai, agar sikap atau statement para politisi sesuai dengan arah kebijakan partai,” kata Andre Rosiade.
Hal yang lain, tujuan juru bicara itu untuk meluruskan pernyataan dan sikap Partai Gerindra.
Ketika ditanya mengenai kader-kader yang dianggap tidak sesuai dengan arahan partai, Andre enggan menjawabnya
“Menurut saya wajar partai mengambil keputusan, menertibkan pernyataan kader kader Gerindra saya rasa tidak ada masalah,” katanya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto telah menunjuk 5 Juru Bicara.
Kelima juru bicara tersebut akan menyampaikan berbagai informasi yang khususunya terkait dengan sikap dan kebijakan partai Gerindra.
Adapun kelima jubir partai Gerindra tersebut antara lain Ahmad Muzani, Sufmi Dasco Ahmad, Habiburokman, Ahmad Riza Patria, Sugiono.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)
4. Prabowo Pilih 5 Jubir Partai Gerindra untuk Harmonisasi Narasi
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjuk lima orang sebagai juru bicara partai.
Para juru bicara Partai Gerindra itu bertugas menjelaskan kebijakan partai, termasuk menanggapi berbagai perkembangan politik di masyarakat.
Nama-nama yang ditugaskan adalah Ahmad Muzani, Sugiono, Habiburokhman, Sufmi Dasco Ahmad, dan Ahmad Riza Patria.
Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, penunjukan kelima juru bicara partai tersebut untuk menyampaikan kebijakan politik Partai Gerindra.
Selain itu, nantinya para juru bicara juga akan mewakili Partai Gerindra dalam berbagai situasi.
Dikutip dari YouTube Kompas TV, menurut Dahnil Anzar, penunjukan kelima juru bicara tersebut guna menyamakan narasi dari Partai Gerindra.
"Terkait dengan kebijakan politik partai, kemudian dalam situasi-situasi tertentu, kita membutuhkan harmonisasi narasi," ujar Dahnil Anzar saat dihubungi Kompas TV, Jumat (6/12/2019).
Dahnil mengungkapkan, Prabowo Subianto menunjuk para juru bicara partai itu, agar informasi yang disampaikan kepada publik tidak berbeda.
"Untuk menghindari narasi yang bertabrakan, Pak Prabowo menunjuk beberapa jubir partai," katanya.
Selain itu, tujuan dari penunjukan kelima juru bicara tersebut untuk menghindari kesalahpahaman terhadap Partai Gerindra.
"Menghindari kesalahpahaman publik terdap partai Gerindra, maka kelima orang ini ditunjuk," ungkap Dahnil.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
5. Berikut Fungsi Kelima Jubir Partai Gerindra
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto serta Ketyua Umum Partai Gerindra
Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan fungsi dari penunjukan kelima juru bicara Partai Gerindra.
Nama-nama yang ditugaskan adalah Ahmad Muzani, Sugiono, Habiburokhman, Sufmi Dasco Ahmad dan Ahmad Riza Patria.
Kelima nama tersebut ditunjuk oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, atas saran dari angggota partai.
Dahnil Anzar mengatakan kelima juru bicara partai tersebut mempunyai dua fungsi.
Pertama, para juru bicara berfungsi sebagai wakil Gerindra untuk menyampaikan kebijakan partai.
"Secara khusus ada dua hal ya, pertama mereka mempresentasikan narasi yang berkaitan dengan kebijakan partai," ujar Dahnil Anzar saat dihubungi Kompas TV, Jumat (6/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Kemudian, fungsi juru bicara partai yang kedua sebagai perwakilan Partai Gerindra dalam menyampaikan sikap politiknya, terhadap kebijakan pemerintah, maupun kebijakan dari internal partai.
"Kemudian, mereka mempresentasikan sikap politik partai," jelasnya.
"Misalnya sikap internal dan terkait dengan kebijakan politik partai," lanjut Dahnil.