''Harus Kita Tolak Ideologi Transnasional yang Aneh Bagi Kita''
saya bawa pulang ilmu agama bukan budaya karena budaya kita jauh lebih mulia daripada budaya orang Arab.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Said Aqil Siradj meminta masyarakat untuk menolak ideologi yang dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kata dia, ideologi transnasional berpotensi mengikisi nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.
Hal itu dikatakannya dalam diskusi bertajuk 'Mewujudkan Negara yang Damai dan Toleran untuk Indonesia yang Lebih Maju', di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Baca: BPIP: Toleransi Bukan Hanya Masalah Agama Tapi Juga Ekonomi
"Indonesia sudah sebenarnya sudah punya dasar negara filsafat hidup bersama yaitu Pancasila dan itu sudah disepakati para forundung fathers, tokoh agama dan tokoh politik. Tinggal kita pertahankan dan memperkuat, harus kita tolak dengan keras ideologi transnasional yang asing bagi kita, yang aneh bagi kita," ujarnya.
Ketua Umum PBNU itu juga meminta masyarakat Indonesia mempertahankan kebudayaan Indonesia.
Termasuk mereka yang menempuh pendidikan di luar negeri.
Baca: Said Aqil Siradj: Pancasila Tidak Bertentangan dengan Ajaran Islam
Ia meminta untuk tidak membawa dan menerapkan budaya-budaya asing yang bisa mereduksi nilai-nilai budaya lokal.
"Saya mencari ilmu di Arab 13,5 tahun, S1 sampai S3, tapi yang saya bawa pulang ilmu agama bukan budaya karena budaya kita jauh lebih mulia daripada budaya orang Arab. Begitupula yang kuliah di barat silakan di Amerika, Eropa tapi tolong pulang bawa teknologi jangan bawa budaya mereka," katanya.