Jumat, 5 September 2025

Penghapusan Ujian Nasional

Nadiem Makarim Jelaskan 2 Topik dari Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, Ada Apa Saja?

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan, program Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter mempunyai dua topik.

dok. ICANDO
Nadiem Makarim 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan, program Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter mempunyai dua topik.

Dua topik dalam program pengganti ujian nasional (UN) pada 2021 itu adalah Literasi dan Numerasi.

Nadiem mengatakan, program Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter itu menggunakan sistem analisa.

Sehingga nantinya siswa harus menggunakan kemampuan analisanya untuk sebuah informasi.

"Itu merupakan suatu daya analisa dari konteks sesuatu informasi," ujar Nadiem Makarim di Ruang Rapat DPR Komisi X, Kamis (12/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Murid harus melakukan analisa berdasarkan informasi itu," jelasnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat kerja tersebut membahas sistem zonasi dan Ujian Nasional (UN) tahun 2020, serta persiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. Warta Kota/henry lopulalan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat kerja tersebut membahas sistem zonasi dan Ujian Nasional (UN) tahun 2020, serta persiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. Warta Kota/henry lopulalan (Warta Kota/henry lopulalan)

Topik pertama menurut Nadiem yaitu literasi.

Siswa dituntut untuk bisa memahami informasi dari sumber bacaan.

"Makanya topiknya hanya dua, satu literasi, yaitu memahami konsep bacaan," ungkapnya.

Selanjutnya yaitu numerasi, yang mengharuskan siswa bisa mengaplikasikan konsep berhitungnya.

Konsep berhitung menurut Nadiem, tidak hanya hal yang tidak nyata, tapi juga dengan konteks yang bisa terlihat.

"Kedua yaitu numerasi, bukan kemampuan menghitung, tapi kemampuan mengaplikasikan konsep hitung-berhitung, dalam konteks yang abstrak atau yang nyata," jelasnya.

"Ini merupakan suatu kompetensi fundamental," tegas Nadiem.

Nadiem Makarim menegaskan, perencanaan program Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter sudah sesuai standar.

Sehingga Nadiem Makarim dengan tegas menyampaikan di hadapan Dewan Pimpinan Rakyat (DPR) Komisi X, bahwa keputusan itu ada landasannya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan