Jokowi Jengkel Tiap Hari karena Kilang Minyak Tak Kunjung Dibangun: Tapi Ini Saya Tungguin Betul
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekesalannya karena intruksinya untuk membangun kilang minyak tak juga dijalankan.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekesalannya karena intruksinya untuk membangun kilang minyak tak juga dijalankan.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2019).
"Masa kita 34 tahun nggak pernah yang namanya bangun kilang minyak, kalau kita bisa bangun kilang minyak itu nanti turunannya banyak sekali, petrokimia kita nggak usah impor," ujar Jokowi dalam tayangan yang diunggah YouTube KompasTV, Senin.
Jokowi menuturkan, dirinya jengkel karena hingga saat ini intruksinya belum sama sekali dikerjakan.
Jokowi menambahkan, pembangunan kilang minyak penting untuk menghindari impor petrokimia yang besar.
"Impor petrokimia ini gede sekali, Rp 323 triliun impor kita petrokimia, saya kaya gitu hafal di luar kepala karena tiap hari jengkel, jadi hafal," jelas Jokowi.
Padahal intruski soal pembangunan kilang minyak sudah disampaikan Jokowi sejak 5 tahun lalu.
"Habis pelantikan yang pertama itu saya sampaikan, saya minta kilang ini segera dibangun, tapi sampai detik ini dari lima yang ingin kita kerjakan satupun nggak ada yang berjalan," ungkap Jokowi.
Jokowi menegaskan, kali ini pihaknya akan menunggu dan memantau pembangunan kilang minyak harus dikerjakan dan selesai.
"Tapi ini saya tungguin betul, saya sudah minta Kapolri ikut nungguin, Pak Jaksa Agung ikut nungguin, nanti saya minta KPK juga ikut nungguin, harus rampung, kerjaan besar ini harus rampung," tegas Jokowi.
Jokowi Minta Ahok dan Nicke Segera Bangun Kilang Minyak
Jokowi melakukan pertemuan dengan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok serta Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.
Menurut Jokowi, pertemuan tersebut membahas soal core binsis Pertamina sebagai perusahaan minyak.
Mulai dari persoalan impor migas serta pembangunan kilang minyak.
Presiden Jokowi miminta keduanya untuk mengurangi impor migas sehingga dapat menyelesaikan defisit transaksi berjalan.