Soal Pegawai Honorer Berendam di Got Air Kotor, Sandiaga Uno: Ada Lebih Banyak Cara Efektif
Sandiaga Uno berharap agar tes bagi pegawai honorer DKI Jakarta dilakukan lebih efektif daripada harus berendam di got air kotor.
Penulis:
Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor:
Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menanggapi viralnya pegawai honorer DKI Jakarta yang diminta berendam di got demi lolos tes.
Sandiaga berharap agar tes bagi pegawai honorer DKI Jakarta dilakukan lebih efektif daripada harus berendam di got atau saluran air yang kotor.
Sandiaga menganggap seleksi perpanjangan kontrak Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) sebaiknya dilakukan dengan baik dan tidak menimbulkan pro dan kontra.
Ia menilai tak ada alasan kuat dari panitia penyelenggara dalam perstiwa pegawai honorer kategori K-2 berendam di got air kotor.
"Kalau saya lihat ya tentunya ada pasti pertimbangannya lah di suruh nyebur ke sana begitu, tapi kalau saya ngeliat tanpa ada alasannya kenapa dia disuruh nyebur ke kali," kata Sandiaga, dilansir dari KompasTV.
Sandi menyebutkan masih banyak cara yang lain untuk pelaksanaan tes petugas kebersihan di Jelambar, Jakarta Barat.
"Kok kayaknya ada lebih banyak cara yang lebih efektif untuk mengajak mereka lebih berdisiplin," ujar Sandiaga.
Ia mengusulkan agar pegawai honorer petugas PPSU diberi motivasi dan pelatihan dengan model baru seperti penggunaan teknologi.
Selain itu, pelatihan olahraga juga diperlukan untuk menjaga fisik petugas kebersihan DKI Jakarta saat menjalankan tugas.

Viral di Media Sosial
Peristiwa ini rupanya terekam video dan viral di media sosial.
Sejumlah orang yang berendam itu adalah petugas PPSU kelurahan Jelambar, Jakarta Barat.
Koordinator Wilayah Perkumpulan Honorer Indonesia DKI Jakarta Nur Baitih membenarkan hal tersebut.
Mereka para pegawai dalam kegiatannya diperintahkan untuk berendam di air yang kotor.
Kegiatan ini sebagai tes perpanjangan kontrak kerja.
Di dalam saluran air mereka saling memijat bahu secara bergantian baik laki-laki maupun perempuan.
Aktivitas ini diawasi sejumlah orang yang mengenakan pakaian dinas ASN.
Adapun kondisi got saluran air tersebut tampak memprihatinkan.
Air tersebut tampak tidak mengalir dan mengendap.

Air dalam got yang berwarna hitam pekat dan kumuh itu mengeluarkan aroma tidak sedap yang dapat tercium dari radius 3 hingga 5 meter.
Kedalaman got itu diperkirakan setengah meter hingga 1 meter.
Nur Baitih menilai lurah Jelambar sudah seharusnya bertanggung jawab karena pengadaan Penyedia Jasa Lainnya Perseorangan (PJLP) tidak lagi menjalani tes lapangan dan fisik saat menjalankan perpanjangan kontrak.
"Pastinya para wali kota juga sudah menghimbau kepada lurah-lurah dan panitia untuk penerimaan seleksi PJLP ini agar tidak memberatkan temen-temen lagi dan tidak dilakukan tes lagi," ungkap Nur Baitih, dilansir dari Youtube KompasTV.
Sebagian dari petugas PPSU mengaku berendam di saluran air adalah hal biasa.
Alasan itu lantaran sudah setiap tahun kegiatan ini berlangsung.
Namun ada juga yang menganggap hal itu tidak baik dilakukan sebagai syarat perpanjangan kontrak.
Sebab peristiwa kegiatan ini tidak sesuai dengan aturan dari syarat perpanjangan kontrak honorer.
Tak ada ketentuan tertulis dari surat edaran Sekda DKI Jakarta dalam penyelenggaraan tes lapangan dan fisik tersebut.
Adapun aturan Perpanjangan Kontrak Honorer DKI diatur dalam surat edaran Sekda DKI Jakarta Nomor 85/SE/2019 berbunyi:
2. Terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1.
Dikecualikan bagi pelamar yang serstatus penyedia jasa lainnya perorangan tahun 2019. Adapun syarat untuk mengikuti seleksi yaitu:
A. Cukup mengajukan dokumen surat lamaran dengan menyatakan sebagai pekerja sejenis yang terkait kontrak baru (format lamaran terlampir).
B. Memiliki Kartu Tanda Penduduk, dan
C. Mengajukan laporan hasil evaluasi kinerja dari pejabat pembuat komitmen.
Lurah Jelambar, Jakarta Barat Dicopot
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya memberhentikan Lurah Jelambar dan beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan pegawai honorer kategori K-2 berendam di got air kotor.
Kegiatan ini diduga terkait syarat perpanjangan masa kontrak kerja pegawai honorer.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Hadiah, Blok A, Jelambar, Jakarta Barat pad pekan lalu.
Mengetahui peristiwa ini, Anies Baswedan langsung menginstruksikan Inspektorat Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pemeriksaan.
Adapun peristiwa ini melibatkan lurah dan sekretaris keluarahan Jelambar.
Selain itu juga kepala seksi pengadaan perpanjangan kontrak.
"Lurahnya langsung dinonaktifkan. Semua yang terlibat langsung diperiksa dan statusnya nonaktif ya," kata Anies di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/12/2019), dilansir Kompas.com.
Mantan Menteri Pendidikan itu mengatakan adanya peristiwa tes lapangan sbeagai syarat perpanjangan kontrak kerja dengan masuk ke got atau selokan tersebut menjadi pelajaran untuk semua pihak.
Proses seleksi pegawai honorer sebaiknya dilakukan dengan cara yang beradab dan semestinya.
"Kebiasaan-kebiasaan apa pun ya, yang dilakukan di mana pun, walaupun sudah berkali-kali, kalau itu tidak menjaga prinsip keberadaban, maka tidak boleh dilaksanakan dan akan diberi sanksi," lanjut Anies.
Anies mengatakan akan memproses siapapun jika melakukan hal yang serupa di wilayah lain. (*)
(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)