Jumat, 12 September 2025

Laut Natuna Diklaim China

''Perbanyak Patroli dan Pertebal Kehadiran Negara di Perairan Natuna''

Charles meminta TNI menggelar patroli guna memastikan tak ada satupun kapal Cina masuk ke wilayah perairan Natuna.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
SETPRES/KRISHADIYANTO
Presiden Joko Widodo mengunjungi perairan Natuna menggunakan KRI Imam Bonjol-383, Kamis (23/6/2016). Di atas kapal yang menembak nelayan Tiongkok tersebut Presiden menggelar rapat terbatas terkait konflik kawasan Natuna. TRIBUNNEWS/SETPRES/KRISHADIYANTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris menegaskan pemerintah Indonesia jangan ragu untuk menegakkan kedaulatan wilayahnya di Natuna.

Hal itu merespons klaim sepihak pemerintah Cina atas perairan Natuna.

"Ke depan angkatan bersenjata dan penegak hukum hendaknya jangan ragu untuk menegakkan kedaulatan negara," kata Charles melalui keterangannya, Sabtu (4/1/2020).

Ia yakin rakyat akan mendukung TNI dalam upaya menjaga kedaulatan wilayah Indonesia.

Charles meminta TNI menggelar patroli guna memastikan tak ada satupun kapal Cina masuk ke wilayah perairan Natuna.

Baca: Soal Natuna, PKS Sayangkan Sikap Lembek Menhan Prabowo

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menegaskan China telah melakukan pelanggaran batas wilayah di Laut Natuna.

Hal ini setelah kapal coast guard China masuk tanpa izin ke wilayah teritori laut Indonesia.

Pemerintah sendiri sudah menambahkan penjagaan ke laut Natuna.

Baca: Politikus PDIP Minta Negara Jangan Ragu Tegakkan Kedaulatan di Natuna

TNI pun melaksanakan operasi siaga tempur terkait dengan adanya pelanggaran di kawasan tersebut.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya Yudo Margono, mengatakan operasi siaga tempur dilaksanakan oleh Koarmada 1 dan Koopsau 1 dengan Alutsista yang sudah digelar, yaitu tiga KRI dan satu Pesawat intai maritim dan satu pesawat Boeing TNI AU. Dua KRI lagi masih dalam perjalanan dari Jakarta menuju Natuna.

"Selanjutnya dikatakan Pangkogabwilhan I bahwa operasi ini digelar untuk melaksanakan pengendalian wilayah laut khususnya di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) laut Natuna Utara," demikian keterangan tertulis yang disampaikan Kabid Penum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan