virus corona
70 Terduga Virus Corona di Indonesia: 68 Negatif dan 2 Masih Diperiksa
Vensya menjelaskan, data tersebut diperbaharui pada pukul 16.00 WIB, Selasa (11/2/2020) kemarin
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengabarkan data terbaru terkait 70 tes pemeriksaan uji sampel spesimen virus corona dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) RI.
Direktur Pengawasan dan Karantina Kesehatan Kemenkes Vensya Sitohang menyebut, sebanyak 68 dinyatakan negatif virus corona.
Baca: WHO: Vaksin Corona Tersedia 18 Bulan Lagi
Hal itu disampaikan Vensya Sitohang saat komfrensi pers terkait Perkembangan Penanganan COVID-19 dan Lesson Learnt dari Singapura, di Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jakarta, Rabu (12/2/2020).
"Ini diambil spesimennya, spesimen ini diperiksakan ke laboratorium. Sampai saat ini jumlahnya 70 spesimen dan yang sudah keluar hasilnya 68 spesimen dan hasilnya negatif. Dua lagi masih berproses, tentu di periksa," kata Vensya Sitohang.
Vensya menjelaskan, data tersebut diperbaharui pada pukul 16.00 WIB, Selasa (11/2/2020) kemarin.
Lebih lanjut, ia berharap dua spesimen yang sedang diperiksa hasilnya negatif virus corona.
"Itu data dampai pukul 16.00 WIB, kemarin sore. Berharap hasil yang dua, hasil yang kedua akan mengikuti dan menggenapi hasil yang negatif," jelasnya.
Baca: WHO: Vaksin Corona Tersedia 18 Bulan Lagi
Vensya juga berharap tidak ada lagi penambahan kasus yang suspek terjangkit virus corona di Indonesia. Jika ada, hasilnya diharapkan negatif ketika diperiksa di laboratorium.
"Kalau ada hasilnya kita harapkan negatif," ucapnya.
Pekerja migran RI di Singapura diminta waspada
Pemerintah Singapura menaikkan level status tanggap darurat wabah korona menjadi oranye sejak 7 Februari lalu.
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauzyiah kembali mengingatkan, pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja untuk tenang, namun waspada, serta tidak panik menanggapi kenaikan status tersebut.
Ia mengapresiasi, upaya-upaya pemerintah Singapura dalam menangani penyebaran virus korona, termasuk pada warga negara Indonesia (WNI).
Terkait dengan kondisi seorang PMI yang dinyatakan positif virus berjenis 2019-nCoV, Ida memastikan Pemerintah Singapura menanganinya profesional.
“Dilaporkan kondisi WNI stabil. Sudah ditangani oleh Pemerintah Singapura dengan protokol kesehatan yang tinggi,” jelas Menaker.
Dalam kesempatan bertemu Duta Besar RI LBBP Untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Senin kemarin (10/2), pemerintah menyerahkan bantuan masker bagi WNI di Singapura secara simbolis kepada Dubes Swajaya.
Sebanyak 4.280 masker tersebut akan didistribusikan melalui bantuan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Singapura.
“Ini adalah usaha pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona kepada WNI kita,” ujar Menaker.
Dubes I Gede Ngurah Swajaya menambahkan, KBRI di Singapura terus melakukan update informasi, khususnya mengenai kondisi penyebaran virus corona kepada WNI melalui rilis,media sosial, jejaring informasi, dan sebagainya. Ia mengimbau WNI yang ada di Singapura, termasuk PMI, untuk selalu hati-hati dan waspada.
Baca: ICW Menyindir, Pimpinan KPK Bukannya Cari Buron Harun Masiku, Malah Bersafari
“Jadi kami mengimbau untuk tetap tenang, situasinya sedang ditangani dan tertangani. Tetapi ketenangan itu juga harus diwaspadai,” imbau Dubes Swajaya.
Baca: Cari Jejak Buron Harun Masiku, Polisi Sambangi Tempat-tempat Dia Biasa Nongkrong
Ia menambahkan, WNI yang tidak ada kebutuhan mendesak untuk menghindari tempat-tempat keramaian, serta harus mengenakan masker, menjaga kebersihan seperti mencuci tangan dengan sanitasi.
“Kita setiap hari memberikan imbaun dan memberikan kontak-kontak yang bisa dihibubungi secara langsung. Baik di Kementerian Kesehatan Singapura maupun lembaga-lembaga yang di Singapura, termasuk juga di KBRI Singapura,” ujar Dubes lagi.
Status level oranye yang ditetapkan negeri Singa memiliki arti, penyebaran wabah korona sangat serius dan berdampak luas terhadap kesehatan publik.
Dari data Kementerian Ketenagakerjaan RI, tahun lalu tercatat 19.354 PMI ditempatkan di negara tersebut. Sehingga total PMI yang bekerja di Singapura sebanyak 131.244 orang.
Kondisi WNI terduga terjangkit virus corona di Singapura
Duta Besar (Dubes) RI untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya mengungkapkan kondisi terkini Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura yang positif terpapar virus corona.
Swajaya menyebut, kondisi WNI tersebut dalam keadaan stabil dan mendapat perawatan di Rumah Sakit di Singapura.
Hal itu disampaikan Swajaya saat sesi video conference dengan Situation Room Kantor Staf Kepresidenan (KSP) terkait Perkembangan Penanganan COVID-19 dan Lesson Learnt dari Singapura, Rabu (12/2/2020).
"Situasi WNI tadi sudah saya laporkan terkait situasinya stabil," kata Swajaya.
Baca: KPK Isyaratkan Jerat Tersangka Baru dalam Kasus Suap PAW Caleg PDIP
Ia juga menyebut, pihaknya terus mengupdate dan memantau kondisi WNI tersebut dari Kementerian Kesehatan setempat.
"Jadi kami mendapatkan update terus dari pihak Singapura mengenai antisipasi yang sudah dilakukan," jelasnya.
Dikabarkan, seorang WNI berusia 44 tahun yang bekerja di Singapura sebagai pembantu rumah tangga (PRT) positif terjangkit virus corona.
Baca: Hindari Pembullyan Jadi Alasan Polisi Tahan Lucinta Luna di Sel Wanita
PRT 44 tahun itu sampai saat ini masih berada di Singapura. Pemerintah sulit untuk memulangkannya sebab berdasarkan aturan WHO, warga negara asing yang terpapar virus corona tidak boleh dipulangkan ke negara asal sebelum benar-benar sehat.