Senin, 1 September 2025

Menteri Nadiem Belum Temukan Instrumen Pencegahan Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikan

Nadiem Makarim mengakui belum menemukan instrumen yang tepat untuk mencegah kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.

Kemendikbud
Mendikbud Nadiem Makarim. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengakui belum menemukan instrumen yang tepat untuk mencegah kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.

"Kami belum menemukan instrumen yang belum menentukan instrumen yang mana, yang paling penting adalah hasil akhirnya," ujar Nadiem di Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).

Nadiem mengakui prihatin dengan kasus kekerasan seksual yang terjadi di dunia pendidikan. Dirinya meyakini banyak kasus kekerasan seksual yang belum terdeteksi.

Baca: Harsiwi Achmad bilang Siaran Langsung Liga 1 2020 Mulai Pukul 15:30 WIB dan 18:30 WIB

Baca: Anak Panti Asuhan di Tabanan Dirudapaksa Oleh Pengasuhnya Sejak SMP, Ini Kata KPPAD Bali

"Saya luar biasa sedihnya bahwa ini bisa terjadi, secara skala yang besar dan juga dilaporkan ya. Belum yang dilaporkan. Saya yakin yang dilaporkan itu cuma di sebenarnya tip of the iceberg-nya (puncak gunung es), kasus yang terjadi itu bisa jauh lebih besar dari itu," ungkap Nadiem.

Secara pribadi, Nadiem mengatakan seharusnya pelaku kekerasan seksual di lingkungan pendidikan harus dipecat. Saat ini, Kemendikbud masih mengkaji payung hukum untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual.

"Kalau ada yang terbukti seharusnya saya personal, bukan sebagai pembuat kebijakan, tapi kalau misalnya kalau ada yang terbukti apapun kekerasan atau pelecehan seksual itu terjadi, itu harus Tidak ada abu-abunya harusnya langsung dikeluarkan," ucap Nadiem.

Sebelumnya, puluhan orang yang tergabung dalam Gerak Perempuan menggelar aksi demonstrasi di depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020) pagi.

Massa menggelar aksi diam dengan membentangkan poster dan spanduk penolakan terhadap kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan. Wajah para pendemo juga dicat dengan gambar telapak tangan merah.

Para pendemo meminta Kemendikbud menindak tegas oknum dosen salah satu perguruan tinggi di Padang, Sumatera yang diduga melakukan kekerasan seksual.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan