Selasa, 2 September 2025

Klarifikasi Pramono Anung soal Larangan Jokowi ke Kediri Agar Tak Senasib dengan Gus Dur

Diketahui Pramono Anung menyampaikan pernyataan tersebut di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/2/2020).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
facebook Blontank Poer
Jokowi duduk di samping Presiden ke-4 RI KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Foto diambil pada 8 Januari 2006 di Kraton Surakarta ketika Jokowi masih menjabat sebagai Walikota Solo, Jawa Tengah. (Foto: Blontank Poer) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung menjelaskan maksud pernyataannya yang melarang Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Kediri karena merupakan daerah yang angker bagi presiden.

Presiden keempat KH Abdurrahman Wahid yang sempat berkunjung ke Kediri.

Namun setelah Gus Dur dilengserkan dari kursi Presiden RI.

Diketahui Pramono Anung menyampaikan pernyataan tersebut di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/2/2020) lalu.

Pernyataan Pramono Anung tersebut pun akhirnya ramai menjadi perbincangan di Media Sosial.

Pramono Anung mengatakan bahwa pernyataannya tersebut dalam konteks bercanda.

Baca: Dekat Saat Dipasangkan di Film, Ini Kata Rachel Amanda Tentang Hubungannya dengan Ardhito Pramono

Presiden Jokowi menurutnya tidak hadir ke Kediri karena tidak diundang.

Pramono Anung mengaku menyampaikan pernyataan akan melarang Presiden ke kediri karena merespon sambutan dari pengasuh Pesantren Lirboyo KH Abdullah Kafabihi Mahrus.

Dalam sambutannya KH Abdullah mengatakan bahwa ada mitos kalau presiden, wakil presiden, pejabat ke Kediri itu biasanya mengalami nasib yang kurang baik.

Namun, mitos tersebut ada penangkal yakni berziarah ke makam Syekh Al Wasil Syamsudin.

Merespon sambutan tersebut, Pramono kemudian menyampaikan bahwa dirinya percaya Mitos tersebut, karena lahir dan besar di Kediri.

Baca: Jefri Nichol Dihujat di Twitter karena Tulisan Cakep & Jelek, Komentari Ardhito Pramono?

Sambil bercanda Pramono menyampaikan bahwa Wakil Presiden Ma'ruf Amin datang ke Kediri karena tahu penawarnya.

"Sambil bercanda saya bilang kalau Pak Wapres monggo saja mau datang karena diundang dan beliau kiai, beliau tahu penawarnya. Semua orang juga ketawa," kata Pramono Anung di Kantor Presiden, Senin (17/2/2020).

Sementara sebagai pembantu Presiden ia tidak akan menyarankan kepada Jokowi untuk datang ke Kediri.

Pernyataan tersebut hanya bercanda.

"Kalau Bapak Presiden, saya sebagai pembantu Presiden tentunya akan menyampaikan kepada beliau untuk tidak datang. Ini kata-kata ini, untuk tidak datang, ya karena beliau tidak diundang. Mana mau datang?" katanya.

"Ini bercanda dan menyampaikan Pak Jokowi tidak diundang, dan semua orang, ketawa," tambahnya.

Pernyataannya tersebut menurut Pramono lalu di framing, bahwa seakan-akan, presiden takut ke Kediri.

Padahal menurutnya tidak seperti itu.

"Kemudian itu diframing beritanya Jokowi takut ke Kediri, kan kita tahu Presiden kita ini tidak takut ke mana-mana. Mau ke mana saja, ke Afghanistan saya juga mendampingi. Apalagi hanya ke Kediri. Saya melihat berita sudah melenceng jauh dari substansi awal," katanya.

Adapun menurut Pramono, Presiden belum berkunjung ke Kediri karena tidak ada undangan.

"Sampai hari ini Pak Jokowi tidak pernah diundang ke Kediri," katanya.

Jadi trending di twitter

Tagar #JokowiTakutKediri pun jadi ramai di lini masa Twitter. 

Para netizen banyak yang menganggap bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) takut bertandang ke Kediri, Jawa Timur (Jatim).

Politisi Demokrat Andi Arief menulis. 

"Tahun 2007, SBY mengunjungi Kediri. Kunjungan kedua di tahun 2014. Pak Pramono Anung sangat mengerti bahwa tidak ada hubungan Kediri dengan pudarnya kekuasaan Pak Jokowi," demikian Andi Arief dalam cuitannya di Twitter yang dikutip Senin, 17 Februari 2020. 

Dikutip dari Tribun Medan, cuitan soal #JokowiTakutKediri hingga Minggu (16/2/2020) sore pukul 18.01 sudah mencapai 7.000 lebih.

Tak sedikit pula warganet yang tak mengerti maksud tagar tersebut.

Rupanya tagar tersebut muncul dari pernyataan Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat berkunjung di Ponpes Hidayatul Mubtadien Lirboyo Kediri, Sabtu (15/2/2020).

Di depan para kiai di sana, Pramono megakui bahwa dirinya melarang Presiden Jokowi berkunjung ke Kediri.

Bukan tanpa alasan, Pramono masih menganggap Kediri merupakan daerah yang sangat kramat. Hal itu pun pernah menimpa presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur).

Pramono menjelaskan, Kediri merupakan wilayah yang wingit atau angker untuk didatangi presiden.

Ia mengenang saat dahulu Gus Dur berkunjung ke Kediri.

Terbaru Pramono membantah melarang Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kediri.

Pramono mengatakan, dalam kesempatan itu, dirinya tak bermaksud melarang Jokowi ke Kediri.

Ia hanya bercanda karena pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH Abdullah Kafabihi Mahrus menyatakan ada mitos bila Presiden, Wakil Presiden, dan para pejabat datang ke Kediri biasanya mengalami nasib buruk.

KH Abdullah Kafabihi Mahrus mengingatkan perisitwa yang menimpa Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang berkunjung ke Kediri dan setelahnya dilengserkan.

Namun, kata KH Abdullah Kafabihi Mahrus, ada penangkal supaya mereka terhindar dari nasib buruk bila berkunjung ke Kediri yakni dengan berziarah dan berdoa di makam ulama besar di Kediri, Syekh Al Wasil Syamsudin.

Pramono lantas berseloroh sebagai orang yang lahir di Kediri, ia paham betul mitos tersebut dan selaku pembantu Presiden akan mengingatkan Jokowi sebelum berkunjung ke sana.

"Karena yang diundang dalam acara reuni akbar dan muktamar itu Pak Wapres (Ma'ruf Amin), sambil bercanda saya bilang kalau Pak Wapres monggo saja mau datang karena diundang dan beliau kiai, beliau tahu penawarnya. Semua orang juga ketawa, ngakak," kata Pram di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2/2020).

"Kalau Bapak Presiden, saya sebagai pembantu Presiden tentunya akan menyampaikan kepada beliau untuk tidak datang. Ini kata-kata ini, 'untuk tidak datang', ya karena beliau tidak diundang. Mana mau datang?" lanjut politisi PDI-P itu.

Ia pun memastikan pemberitaan yang menyatakan ia melarang Jokowi ke Kediri tidak benar karena hanya sebagai candaan merespons pernyataan pembuka dari KH Abdullah Kafabihi Mahrus.

"Saya hanya merespons itu dan beliau secara terbuka mengundang Pak Wapres untuk hadir.

Saya sambil bercanda, kalau Pak Wapres diundang kan ada mitos tadi, enggak apa, karena beliau tahu penangkalnya dan beliau juga salah satu tokoh NU dan ziarah ke makam itu hal biasa," lanjut dia.

Sumber: Tribunnews.com/Taufik Ismail/Tribun Medan/Kompas.com.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan