Minggu, 17 Agustus 2025

Bayar SPP Pakai Uang Elektronik

Respons Nadiem Makarim Soal Bayar SPP Pakai GoPay, Bantah Beri Instruksi dan Terlibat dengan GoJek

Nadiem Makarim buka suara soal pembayaran sumbangan pembinaan pendidikan ( SPP) mengunakan GoPay.

Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
Kolase Tribunnewswiki/ Dok. Jilan Rifai/Biro KSHM Kemendikbud
Kolase gambar gopay dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. 

Pernyataan GoJek

Diberitakan sebelumnya, Senior Vice President Sales GoPay, Arno Tse menjelaskan, GoPay terus meningkatkan loyalitas pengguna dengan selalu menawarkan kemudahan dan kebebasan dalam bertransaksi.

Baca: Candaan Bayar SPP Pakai GoPay jadi Nyata, Begini Komentar Tegas Nadiem Makarim & Pihak Manajemen

Baca: Bayar SPP Pakai GoPay, Nadiem: Itu Bukan Kebijakan Kemendikbud

Layanan terbaru ini memudahkan orang tua wali murid untuk membayar pendidikan anak di mana saja dan kapan saja tanpa harus hadir ke sekolah.

“Orang tua yang sibuk dapat fokus dengan kepentingan lain seperti pekerjaan tanpa khawatir akan melewatkan tenggat pembayaran,” kata Arno, dikutip dari Kompas.com, Senin (17/2/2020).

Gopay SPP Sekolah (Aplikasi Go-Jek)
Gopay SPP Sekolah (Aplikasi Go-Jek) (Aplikasi Go-Jek)

Diketahui, GoBills telah berkembang menjadi fitur lengkap yang memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk membayar berbagai jenis tagihan.

Pengguna aplikasi GoJek dapat menggunakan fitur GoBills untuk membayar tagihan sehari-hari, seperti air, listrik, pulsa, BPJS Kesehatan, internet, TV kabel, asuransi, pajak hingga zakat.

“Selain memudahkan para orang tua, lembaga pendidikan yang tergabung juga ikut merasakan manfaat transaksi digital."

"Di antaranya penerimaan iuran yang jelas dan pencatatan transaksi yang lebih rapi dan teratur,” jelas Arno.

Respons Komisi X DPR RI

Wakil Ketua Komisi X, Dede Yusuf mengatakan, pembayaran melalui digitalisasi, yang bertujuan mempermudah proses seperti itu tidak bisa dihindarkan, termasuk membayar SPP menggunakan aplikasi.

"Kalau dilakukan oleh sekolah-sekolah atau individu-individu untuk memudahkan pembayaran, maka itu proses digitalisasi."

"Kita tidak bisa hindari karena sekarang kan mau bayar PLN, mau bayar pulsa, macam-macam juga dilakukan melalui proses digitalisasi, itu enggak apa-apa," kata Dede saat dihubungi wartawan, Senin (17/2/2020), dikutip dari Kompas.com.

Dede Yusuf
Dede Yusuf (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)

Namun, dirinya akan protes jika penerapan sistem pembayaran tersebut atas perintah dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yang sempat menjadi CEO GoJek.

Menurutnya, Nadiem akan disebut menyalahgunakan kewenangannya sebagai Mendikbud.

"Karena itu kan sama saja menggunakan kewenangan ataupun menggunakan kepentingan sendiri," kata Dede.

"Kalau sampai ada instruksi dari Kemendikbud, itu berarti penyalahgunaan wewenang, tetapi ternyata tidak ada," jelasnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Sania Mashabi/Haryanti Puspa Sari/Tsarina Maharani/Kiki Safitri)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan