Kamis, 11 September 2025

Survei Indo Barometer: Elektabilitas PDIP Tertinggi Untuk Pemilu 2024, Disusul Gerindra dan Golkar

Survei Indo Baromoeter menunjukan PDI Perjuangan (PDIP) masih menjadi partai politik (parpol) yang banyak dipilih masyarakat.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Pemaparan hasil Survei Nasional Mencari Pemimpin: Road to Capres dan Parpol 2024, di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2020) siang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Indo Baromoeter menunjukan PDI Perjuangan (PDIP) masih menjadi partai politik (parpol) yang banyak dipilih masyarakat.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan PDIP menempati posisi teratas dengan presentase 24,8 persen.

Diurutan kedua ada Partai Gerindra (14,8 persen) dan ketiga Partai Golkar (8,1 persen).

Kemudian ada PKS (7,8 persen), PKB (5,6 persen), Demokrat (5,5 persen), NasDem (2,5 persen), PAN (2,4 persen), dan PPP (2,3 persen).

Baca: Survei Indo Barometer: Soeharto Jadi Presiden Paling Disukai Publik, Kalahkan Jokowi Hingga Megawati

Hal itu disampaikan M Qodari saat memaparkan hasil Survei Nasional "Mencari Pemimpin: Road to Capres dan Parpol 2024", di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2020).

"Kalau bicara pilihan partai politik per hari ini yang paling tinggi masih PDI Perjuangan, kemudian Gerindra, dan ada Partai Golkar," kata Qodari.

Berdasarkan survei tersebut, Qodari mengatakan ada peluang partai berlambang banteng moncong putih tersebut kembali memenangkan Pemilu 2024 mendatang.

Jika hal itu terjadi, akan menjadi sejarah bagi perjalanan demokrasi Indonesia ada parpol yang hatrick memenangkan Pemilu.

Baca: Survei Indo Barometer: Anies Baswedan Jadi Kepala Daerah Paling Dikenal Publik

"Jadi ada peluang bagi PDI Perjuangan katakanlah menang tiga kali berturut-turut atau hatrick dan tentu saja kalau ini terjadi merupakan sejarah," ujar dia.

Qodari melanjutkan alasan publik memilih PDIP karena memiliki program yang bermanfaat untuk masyarakat.

Untuk alasan itu, PDIP meraih presentasi sebesar 38,6 persen disusul Gerindra (17,5 persen).

"Kerja partai bermanfaat untuk masyarakat, PDIP (38,6 persen), Gerindra (17,5 persen)," ucapnya.

Untuk diketahui, survei nasional ini dilaksanakan pada 9 sampai 15 Januari 2020.

Baca: Survei Indo Barometer: 30,4 Persen Responden Tak Setuju Pemindahan Ibu Kota

Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1200 responden.

Margin of error sebesar ± 2.83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.

Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.

Soeharto Jadi Presiden Paling Disukai Publik

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan Soeharto menjadi presiden yang paling disukai dengan persentase sebesar 23,8 persen

Hal itu disampaikannya M Qodari dalam sesi pemaparan hasil Survei Nasional Mencari Pemimpin: Road to Capres dan Parpol 2024, di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2020) siang.

"Dalam sejarah Republik Indonesia sampai dengan saat ini dari sebanyak 7 nama Presiden, Soeharto yang paling disukai," kata Qodari.

Baca: Survei Indo Barometer: Anies Baswedan Jadi Kepala Daerah Paling Dikenal Publik

Di urutan kedua, publik menyukai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan presentase sebesar 23,4 persen.

Kemudian Soekarno (23,3 persen), Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (14,4 persen), BJ Habibie (8,3 persen), Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (5,5 persen), dan terakhir Megawati Soekarnoputri (1,2 persen).

Qodari menjelaskan angka tersebut didapat dari pertanyaan tertutup (tidak ada pilihan) kepada sebanyak 1.200 responden di seluruh Indonesia.

Baca: Survei Indo Barometer Sebut Menhan Berkinerja Baik, Jubir: Pak Prabowo Ingin Kerja Saja

"Dalam sejarah, Indonesia saat ini tercatat mempunyai 7 presiden (Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo). Dari ketujuh nama presiden tersebut, manakah yang paling Bapak/Ibu/Saudara sukai?" bunyi pertanyaan Indo Barometer kepada responden.

Qodari menjelaskan Soeharto dianggap sebagai Presiden paling disukai karena dikenal dengan beberapa keberhasilanya di sektor-sektor publik.

Diantaranya dalam bidang pendidikan, misalnya Soeharto dikenal karena membangun SD Inpres, di bidang kesehatan membangun Puskesmas serta membangun perumahan rakyat (Perumnas) di seluruh Indonesia.

Selain itu, Soeharto juga dianggap mampu menjaga stabilitas harga pangan.

Baca: Prabowo Subianto Jadi Menteri Kinerja Terbaik Versi Survei Indo Barometer, Tepat Gabung Kabinet?

Qodari menambahkan Soeharto juga dianggap berjasa membangun infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan lainnya.

Namun, Qodari mengatakan kelemahan Soeharto adalah minimnya proses demokrasi.

"Hanya saja kekurangannya adalah minimnya kebebasan dan demokrasi," ujarnya.

Diketahui, survei nasional ini dilaksanakan pada 9 sampai 15 Januari 2020.

Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1200 responden.

Margin of error sebesar ± 2.83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.

Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.

Anies Baswedan jadi kepala daerah paling dikenal publik

Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan menjadi kepala daerah yang paling dikenal untuk menjadi Calon Presiden pada Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan tingkat keterkenalan Anies Baswedan di masyarakat sebesar 91,7 persen

"Anies Baswedan menjadi kepala daerah yang paling dikenal yakni 91,7 persen meskipun populasi DKI Jakarta hanya 4 persen dari populasi nasional," kata Qodari saat pemaparan hasil Survei Nasional "Mencari Pemimpin: Road to Capres dan Parpol 2024", di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2020) siang.

Baca: Anies Baswedan Klaim Tingkat Kemacetan Jakarta Turun: Target Kita Keluar dari 10 Besar

Qodari menjelaskan satu faktor yang menyebabkan Anies Baswedan sangat dikenal publik karena statusnya sebagai Gubernur di Ibu Kota Negara dan pusat media massa khususnya televisi.

"Liputan kepada Gubernur DKI Jakarta sangatlah tinggi sehingga praktis menjangkau seluruh penduduk Indonesia," kata dia.

"Dari sinilah antara lain timbul istilah gubernur DKI Jakarta adalah gubernur rasa presiden," imbuhnya.

Baca: Anies Baswedan Dikritik Megawati soal Formula E akan Digelar di Monas: Kenapa Harus di Situ?

Setelah Anies Baswedan, kepala daerah yang cukup dikenal adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebesar 65,8 persen.

Kemudian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebesar 55,8 persen.

Baca: Anggota DPRD DKI F-PDIP Patahkan Klaim Anies Baswedan Macet di Jakarta Turun: Ada 3 yang Nyodok

Di posisi keempat ditempati Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebesar 49,4 persen, disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 47,8 persen, dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah sebesar 10,7 persen.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan