Rabu, 20 Agustus 2025

Produsen Masker Prihatin Harga Masker Melonjak, Menkes Terawan: Yang Sehat Tak Usah Pakai, Percuma

Produsen masker prihatin harga masker melonjak drastis, sedangkan Menkes Terawan mengimbau bagi yang tidak sakit tak perlu memakai masker.

Penulis: Inza Maliana
Tribunnews.com/Jeprima, Xinhua/SCMP
Viral Menkes Terawan salahkan pembeli masker 

TRIBUNNEWS.COM - Sejak virus corona atau Covid-19 mewabah ke seluruh penjuru dunia, masker menjadi satu di antara 'alat' pelindung.

Hal itu untuk mencegah terjadinya penularan terinveksi corona.

Akibatnya, masker menjadi sulit ditemukan di pasaran.

Bahkan harganya pun melonjak hingga berkali-kali lipat.

ILUSTRASI - Melonjaknya harga masker di Indonesia menjadi sorotan media asing. Straits Time bahkan menulis harga masker lebih mahal ketimbang emas.
ILUSTRASI - Melonjaknya harga masker di Indonesia menjadi sorotan media asing. Straits Time bahkan menulis harga masker lebih mahal ketimbang emas. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Meski begitu, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki), Ahyahudin Sodri membantahnya.

Menurut Ahyahudin, pabrik masker di Indonesia tidak menaikkan harga saat ini.

"Kami sebagai produsen tidak menaikan harga penjualan," kata Ahyahudin kepada Kompas.com, Senin (2/3/3020).

Sebaliknya, pihaknya malah prihatin, harga masker yang dijual di pasaran melonjak tajam.

Selain itu, produsen masker juga sepakat menghentikan ekspor.

Mereka ingin fokus memenuhi permintaan masker dalam negeri.

"Kami sebagai Produsen, sangat prihatin, jika ada pihak yang mengambil aksi untung dari tingginya permintaan masker," ujar Ahyahudin.

Pekerja yang mengoperasikan mesin yang memproduksi masker bedah di sebuah pabrik di Hong Kong. Rabu (19/02/2020). Menghadapi kekurangan di tengah wabah virus, warga Hong Kong telah mulai membuat masker wajah mereka sendiri, dari pabrik profesional hingga penjahit home industri. (ISAAC LAWRENCE/AFP)
Pekerja yang mengoperasikan mesin yang memproduksi masker bedah di sebuah pabrik di Hong Kong. Rabu (19/02/2020). Menghadapi kekurangan di tengah wabah virus, warga Hong Kong telah mulai membuat masker wajah mereka sendiri, dari pabrik profesional hingga penjahit home industri. (ISAAC LAWRENCE/AFP) (AFP/ISAAC LAWRENCE)

"Permintaan masker meningkat satu setengah sampai dua kali lipat."

"Anggota Aspaki fokus melayani permintaan dalam negeri daripada permintaan ekspor," katanya lagi.

Kini, lanjut Ahyahudin, produsen alat kesehatan di Indonesia cukup kewalahan memenuhi lonjakan permintaan masker.

Opsi impor juga sulit dilakukan, mengingat masker di negara lain juga mengalami kelangkaan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan