Kamis, 21 Agustus 2025

Virus Corona

Ridwan Kamil Pastikan Rumah dan Lingkungan 2 Warganya yang Terjangkit Bersih dari Virus Corona

"Semoga benar adanya. Situasi saat ini, rumah yang bersangkutan sudah diisolasi," lanjutnya

Chaerul Umam
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri kegiatan penanaman 222.220 pohon di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama virus corona atau COVID-19 di tanah air, Senin (2/3/2020).

Dua orang Indonesia diumumkan positif terjangkit virus corona yang keduanya merupakan ibu (64) dan anak perempuanya yang berusia 31 tahun.

Baca: Waspada Covid-19, DOWNLOAD Pedoman Siap Siaga Virus Corona dari Kemenkes & Nomor Telepon Aduan Virus

Lebih lanjut, Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan mengatakan keduanya tinggal di daerah Depok.

"(Dua orang) di rumahnya, daerah dekat Depok," ujar Terawan,

Merespon pengumuman tersebut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil turut membenarkan kabar tersebut lewat akun instagram miliknya @ridwankamil.

Ia juga memberikan sedikit klarifikasi terkait kabar dua warga yang positif tersebut tinggal di Depok.

Dalam postingannya, Ridwan Kamil memberikan klarifikasi dari Menkes Terawan lewat sambungan telepon yang meyakini virus tersebut tidak ada di rumah atau di lingkungan domisili mereka di Depok.

"Bapak Menkes lewat sambungan telepon meyakini bahwa virus corona tidak ada di rumah mereka atau di lingkungan domisili mereka di Depok," tulis Ridwan Kamil.

"Semoga benar adanya. Situasi saat ini, rumah yang bersangkutan sudah diisolasi," lanjutnya

Ia juga mengingatkan warganya untuk menjaga kesehatan dan fisik, serta segera melapor bila mengalami atau melihat orang dengan gejala virus corona.

Baca: Cara Mencuci Tangan yang Tepat untuk Hindari Infeksi Virus Corona

Ia juga menuliskan bahwa pemerintah pusat dan daerah juga telah menyediakan fasilitas isolasi yang baik dan berstandar WHO di banyak rumah sakit serta menjaga pintu masuk wilayah NKRI dengan Thermal scanner.

"Jangan lupa saling mendoakan agar kita dijauhkan dari marabahaya," tulis Gubernur Jawa Barat tersebut.

Pemerintah diminta perketat pengamanan di Bandara

Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah memperketat setiap pintu masuk Indonesia sebagai langkah pencegahan virus corona semakin meluas.

Saleh mengaku mendapatkan keluhan dari masyarakat melalui media sosial, di mana pemeriksaan di bandara tidak maksimal terhadap orang yang masuk ke Indonesia.

Baca: Reaksi Anies Baswedan, 2 WNI Positif Virus Corona, Bagaimana Jakarta Waspada? Ini Instruksinya

"Alat yang digunakan sangat manual sekali. Tentu ini harus diseriusi pemerintah, tidak boleh dianggap remeh. Komplain seperti itu adalah bagian dari kekhawatiran masyarakat," ujar Saleh kepada wartawan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

"Negara lain juga melakukan penjagaan ketat. Bahkan Arab Saudi pun sudah melarang penduduk negara-negara tertentu untuk umrah. Semestinya, Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama," sambung Saleh.

Sementara, terkait dua WNI yang terjangkit virus corona dan saat ini menjalani perawatan, Saleh meminta pemerintah diminta untuk bersungguh-sungguh menangani dua orang tersebut.

"Pemerintah harus membuktikan kalau Indonesia mampu merawat dan menyembuhkan mereka. Itu sejalan dengan pernyataan pemerintah selama ini," ujar Saleh.

Menurutnya, temuan dua WNI terjangkit virus corona dikhawatirkan akan menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Baca: Dampak Virus Corona, MotoGP Qatar dan Thailand 2020 Diundur, Kejuaraan Dimulai April

Sehingga pemerintah perlu mengantisipasi agar masyarakat tetap tenang dan tetap bisa menjaga lingkungannya agar tidak terjangkit.

"Kemarin-kemarin, pemerintah menyatakan belum menemukan. Sekarang, sudah terbukti ternyata ada yang terinfeksi. Pekerjaan pemerintah tentu akan menjadi lebih banyak. Termasuk bagaimana menenangkan masyarakat sekaligus melakukan sosialisasi massif agar mereka terhindar dari virus berbahaya itu," ujarnya.

Pemerintah perlu telusuri WNI kontak dengan WN Jepang

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta pemerintah untuk segera menelusuri siapa saja yang telah melakukan kontak fisik dengan warga negara Jepang yang positif terinfeksi virus corona.

Diketahui, dua warga negara Indonesia (WNI) telah positif terinfeksi virus corona setelah melakukan kontak dengan WN Jepang yang berdomisili di Malaysia tersebut.

Baca: Wabah Virus Corona Landa Jepang, Okto: Saat yang Lain Buang Muka, Kita Ulurkan Tangan Suport Mereka

"Tentu segala upaya harus dilakukan pemerintah, salah satu prioritasnya adalah menelusuri dan menemukan siapa saja yang ada kontak fisik dengan warga Jepang itu," ujar Rahmad, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (2/3/2020).

Dengan dua orang WNI yang sudah terinfeksi, politikus PDI Perjuangan ini menilai pemerintah dan kementerian terkait harus bekerja keras melakukan langkah pencegahan dan pengobatan.

Rahmad juga meingmbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan.

"Situasi ini tentu harus diimbangi dengan meningkatkan kewaspadaan kita dan mencari sampai ketemu siapa saja yang telah ada kontak dengan yang terkena virus dan ditidaklanjuti dengan pemeriksaan serta pengamanan," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua orang di Indonesia positif terjangkit virus corona (COVID-19).

Jokowi menjelaskan, dua orang WNI itu sempat melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang positif terjangkit virus corona. Pemerintah akan melakukan penelusuran jejak dua orang Indonesia tersebut.

"Orang jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Jokowi menambahkan, warga negara Jepang itu baru terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia.

Lalu, WN Jepang itu positif virus corina saat melakukan test di Malaysia.

Mendampat informasi WN Jepang tersebut, pemerintah melalui Kemenkes melakukan pemeriksaan terhadap dua orang Indonesia yang sempat dikabarkan berkontak langsung.

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ucap Jokowi.

Namun, Kepala Negara belum mau mengumkan ibu dan anak itu berada di daerah mana.

Baca: Jangan Panik, Ini Tips Cegah Virus Corona Agar Tak Masuk di Tubuh Kita

Ia hanya memastikan keduanya berada di Indonesia.

"Di Indonesia sudah di rumah sakit," jelas Jokowi.

Pemerintah diminta edukasi masyarakat

Warga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (1/3/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membentuk Tim Tanggap COVID-19 guna mengantispasi penyebaran virus korona di Jakarta pasca telah diterbitkannya Instruksi Gubernur DKI Nomor 16 Tahun 2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan COVID-19 atau virus Corona di DKI Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (1/3/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membentuk Tim Tanggap COVID-19 guna mengantispasi penyebaran virus korona di Jakarta pasca telah diterbitkannya Instruksi Gubernur DKI Nomor 16 Tahun 2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan COVID-19 atau virus Corona di DKI Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Anggota Komisi I DPR Abdul Kadir Karding meminta Kementerian Kesehatan serta Kementerian Komunikasi dan Informatika, untuk mengedukasi masyarakat secara masif pencegahan virus corona.

"Bagaimana kita menghadapinya? Bagaimana menanganinya? Bagaimana bersikap terhadap kasus corona itu," ujar Karding kepada wartawan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Baca: Fakta 2 Orang Indonesia Positif Corona, Tertular Warga Jepang, Dirut RS Ungkap Kondisi Pasien

"Kemenkes dan Kominfo perlu menyajikan informasi-informasi yang mudah dicerna, detail di tengah-tengah masyarakat kita," sambung Karding.

Menurutnya, masyarakat saat ini membutuhkan informasi yang utuh.

"Ini harus dipahami secara baik oleh masyarakat, sehingga antisipasi-antisipasinya bisa dilakukan," ucap Karding.

Politikus PKB itu pun mengimbau masyarakat tidak panik dengan adanya dua warga negara Indonesia yang terjangkit virus corona di dalam negeri.

"Masyarakat tidak perlu panik dan sekali lagi yang terpenting adalah bagaimana kita menanganinya, menghadapinya, melewati keadaan ini," tutur Karding.

Presiden Jokowi mengumumkan secara resmi adanya dua orang warga negara Indonesia (WNI) positif terjangkit virus corona (COVID-19).

Baca: Dua Pasien Positif Corona Ditempatkan di Ruang Khusus di RSPI, Rumahnya Diisolasi

Presiden menyebut, dua orang tersebut sempat melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Diketahui, warga negara Jepang tersebut terdeteksi positif virus corona setelah meninggalkan Indonesia.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan