Senin, 29 September 2025

Virus Corona

Virus Corona Resmi Terdeteksi di Indonesia, Menyerang Wanita Berusia 64 Tahun dan Putrinya

Dua Warga Negara Indonesia (WNI) di Indonesia dinyatakan positif terkena virus Corona atau Covid -19. Hal itu disampaikan langsung oleh Jokowi.

Penulis: Daryono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (1/3/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membentuk Tim Tanggap COVID-19 guna mengantispasi penyebaran virus korona di Jakarta pasca telah diterbitkannya Instruksi Gubernur DKI Nomor 16 Tahun 2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan COVID-19 atau virus Corona di DKI Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia resmi mengumumkan virus Corona telah terdeteksi di Indonesia.

Dua Warga Negara Indonesia (WNI) di Indonesia dinyatakan positif terkena virus Corona atau Covid-19.

Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (2/3/2020).

Berdasarkan keterangan Jokowi, dua WNI itu terkena virus Corona setelah sempat melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

WNA asal Jepang itu kemudian dinyatakan terkena virus Corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Baca: BREAKING NEWS - Pemerintah Resmi Umumkan Dua Orang Indonesia Terinfeksi Virus Corona

Adapun dua WNI yang terkena virus Corona itu yakni seoraang ibu berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun.

"Orang Jepang ke Indonesia bertamu siapa, ditelusuri dan ketemu."

"Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi dikutip dari Kompas.com. 

Jokowi memastikan dua WNI itu kini positif terkena virus Corona.

Hal itu setelah dilakukan pengecekan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur Presiden.

Lebih jauh, Jokowi belum bersedia mengungkap lokasi dua WNI yang positif virus Corona itu.

Dipastikan keduanya telah berada di rumah sakit.

"Di indonesia. Sudah di rumah sakit," kata Jokowi.

DPR Bentuk Panja

Terpisah, terkait virus Corona, komisi-komisi di DPR telah menyepakati pembentukan panitia kerja (panja) guna memastikan adanya kajian ketahanan nasional terkait penanggulangan virus corona.

"Jadi kami ingin memastikan melalui panja ini bahwa ada instumen negara yang memang mengkaji aspek ketahanan nasional terhadap dampak dari virus corona ini," ujar Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi dalam forum diskusi di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Bobby menyebut, penyebaran virus corona dikhawatirkan akan berdampak ke berbagai macam dimensi kenegaraan.

Termasuk ketahanan nasional.

Menurut dia, dengan adanya panja tersebut, maka negara akan memiliki opsi dan kajian dalam rangka menghadapi virus corona.

Selain itu, panja ini juga bertujuan untuk memastikan adanya kesiap-siagaan dari militer dalam mencegah penyebaran virus corona.

Wakil Ketua DPR Dorong Pembentukan Crisis Center

Pembentukan Panja terkait virus Corona itu mendapat dukungan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.

Dasco mengatakan, selain Komisi I DPR RI, komisi yang membidangi kesehatan, yaitu Komisi IX juga akan membentuk panja serupa.

"Sehingga nantinya para wakil rakyat ini bisa menyampaikan ke konstituen masing-masing masyarakat agar masyarakat juga tidak terlalu panik dengan isu-isu yang ada di luar," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Dasco juga meminta pemerintah untuk membentuk pusat krisis atau crisis center virus corona.

Menurut dia, lintas kementerian dapat bekerja sama untuk membentuk crisis center virus corona tersebut.

"Saya pikir, melihat situasi di luar semakin maraknya virus corona, mungkin bagusnya menteri PMK mengambil alih, kemudian lintas kementerian untuk mengorganisir membentuk crisis center untuk corona," ujar dia.

Baca: Termasuk AS, Ini 3 Negara Besar yang Tak Mau Akui Indonesia Bebas Virus Corona, Mengapa?

Dasco mengatakan, pembentukan crisis center virus corona bukan untuk membuat masyarakat panik dan membuat para investor menurun.

Namun, menurut dia, langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona serta sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam melindungi masyarakatnya.

"Untuk mencegah tersebar virus corona dan meyakinkan juga pada investor luar negeri dan pelaku ekonomi bahwa pemerintah tidak tinggal diam saja untuk melindungi negara dan rakyat Indonesia terhadap virus corona," ujar dia.

Di samping itu, Dasco mengatakan, dirinya juga mendorong Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) untuk membentuk desk virus corona.

Menurut Dasco, hal ini diperlukan, agar Kemendagri dapat berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memantau perkembangan masyarakat terkait penyebaran virus corona.

"Ini pentingnya itu kemudian untuk hasilnya bisa dikoordinasikan dengan Kementerian kesehatan," ucap dia.

Lebih lanjut, Dasco menyakini, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak akan menutup-nutupi apabila ada warga negara yang terdampak virus corona.

"Komunikasi kami dengan Kementrian kesehatan kemudian Kementerian yang terkait, saya pikir tidak ada maksud menutup-nutupi atau upaya menutup-nutupi terdampak virus corona ini," pungkas dia.

(Tribunnews.com/Daryono) (Sumber: Kompas.com/Haryanti Puspa Sari/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan