Rabu, 13 Agustus 2025

Virus Corona

Tak Tutup Tempat Ramai saat Corona Mewabah, Jubir: Rakyat Pandai

Jubir Virus Corona Achmad Yurianto sebut pemerintah tak larang warga untuk kumpul di tempat ramai. Ia yakin masyarakat Indonesia sudah pandai.

Tangkap Layar akun YouTube KompasTV
Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengumumkan adanya penambahan kasus baru dari kasus positif Virus Corona di Indonesia, Rabu, 11 Maret 2020 sore. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia tidak memberlakukan larangan berkumpul di tempat ramai atau pertemuan dengan banyak orang seperti yang dilakukan beberapa negara lain.

Beberapa negara mengimbau warganya untuk menghindari pertemuan atau tempat ramai demi menghindari penyebaran virus corona.

Juru Bicara Pemerintah terkait Virus Corona, Achmad Yurianto, menyebut tak perlu ada pelarangan lantaran ia yakin masyarakat sudah cukup pandai untuk menghindari hal itu.

Dilansir Tribunnews.com, hal itu diungkapkan Yurianto dalam tayangan YouTube KOMPASTV, Kamis (12/3/2020).

Dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, Yurianto menyebut pemerintah sudah menerbitkan imbauan melalui Kantor Staf Presiden soal virus corona.

Yurianto menganggap masyarakat Indonesia sudah menyadari dan bisa menghindari pertemuan atau tindakan berkumpul di tempat ramai.

Baca: Alasan Indonesia Tak Lockdown karena Corona, Jubir: Isolasi Diri

Baca: 3 Pasien Corona yang Sembuh Diimbau Memantau Diri Sendiri di Rumah

"Pertemuan-pertemuan saya pikir semuanya sudah menyadari itu, sudah ada panduan oleh KSP, beberapa saat yang lalu," ujar Yurianto.

"Dan masyarakat kita sudah cukup pandai untuk menghindarkan itu," sambungnya.

Yurianto menyebut masyarakat mungkin hanya berkumpul dengan orang yang tidak terlalu banyak.

"Kalau pun ada pertemuan, ya mungkin tidak kemudian dengan massa yang demikian padat," kata Yurianto.

Yurianto membeberkan kondisi kantornya yang kini lebih banyak melakukan komunikasi dengan daerah melalui gadget.

"Dan kemudian kalau di kantor, yang saya tahu betul di kantor saya, sekarang banyak sekali rapat dengan daerah yang dilaksanakan dengan menggunakan video conference," terang Yurianto.

"Kalau itu kan enggak ada masalah, teknologi kita sangat memungkinkan untuk melakukan itu."

"Toh pertemuan itu tidak akan dihadiri orang yang terlalu banyak untuk mengambil sebuah keputusan," paparnya.

Baca: Menanti Nasib Olimpiade 2020 Jepang di Tengah Pandemi Global Corona, Tunggu Keputusan Akhir Maret

Baca: Cara Orang-orang Kaya Eropa Hindari Virus Corona, Sewa Jet Pribadi hingga Rumah Sakit Private

Yurianto Tolak Lockdown

Dalam pernyataan Yurianto, tindakan lockdown malah membuat tindakan penanganan virus corona tidak maksimal.

"Kita tidak akan membuat opsi lockdown. Karena kalau di-lockdown kita malah tidak akan bisa berbuat apa-apa," ujar Yurianto.

Namun keputusan tidak akan lockdown itu nantinya akan melibatkan jajaran menteri demi keputusan final.

"Tetapi tentunya ini akan menjadi keputusan bersama yang akan segera dikoordinasikan di tingkat kementerian," kata Yurianto.

Kini pemerintah tak hanya mempersiapkan penanganan pasien virus corona di rumah sakit negeri namun juga swasta.

"Rumah sakit pasti akan kita kejar semua. Sekarang tidak hanya rumah sakit pemerintah, tidak hanya rumah sakit TNI/Polri, BUMN," ungkap Yurianto.

"Tetapi rumah sakit swasta pun banyak kapasitasnya yang bisa digunakan dan ikut berperan," sambungnya.

Bagi Yurianto, orang yang positif virus corona tidak semuanya dalam kondisi lemah tak berdaya, namun masih bisa beraktivitas layaknya orang sehat.

Sehingga, menurutnya yang paling penting dilakukan adalah isolasi diri.

Baca: Sylviana Murni Minta Peran Swasta dan Masyarakat Dalam Hadapi Virus Corona

Baca: 4 Warga Banten Positif Virus Corona Dirawat di 2 Rumah Sakit Jakarta

"Karena kalau kita lihat, pada pergerakan penyakit ini tidak seluruhnya jatuh pada kondisi severe, berat, membutuhkan peralatan," ungkap Yurianto.

"Justru sebagian besar kita lihat dari kasus yang ada, sebagian besar dari mereka dalam posisi kondisi sakit yang ringan/sedang," sambungnya.

"Oleh karena itu yang paling penting adalah melaksanakan isolasi."

Yurianto menyebut penerapan isolasi diri di India bisa dijadikan contoh.

Di mana warga yang sudah terinfeksi diberi pembinaan dan pengawasan sehingga bisa melakukan isolasi diri di rumah.

"Di beberapa negara yang sudah melaksanakan ini dan terlihat bagus, misalnya di India, untuk kasus positif tanpa gejala, maka mereka melaksanakan self-isolated, jadi tidak di rumah sakit," terang Yurianto.

"Mereka diminta untuk melakukan isolasi dirinya sendiri di rumah tentunya dengan edukasi, dan ini di bawah supervisi pengawasan dari Puskesmas," tuturnya.

Yurianto yakin masyarakat Indonesia mampu untuk melakukan pengendalian penyebaran virus corona ini.

"Artinya mereka kita pastikan mampu mengendalikan sebaran yang mungkin muncul dari keberadaan dia di situ," ujarnya.

Berikut video lengkapnya:

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan