Virus Corona
Anies Disebut Terlalu Cepat Bikin Kebijakan soal Corona, DPRD Gerindra: Agar Tak Panik saat Lockdown
Anies Baswedan dinilai terlalu cepat bikin kebijakan soal virus corona. DPRD Jakarta sebut sudah tepat.
Penulis:
Ifa Nabila
Editor:
Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dianggap terlalu cepat dalam mengambil kebijakan terkait penyebaran virus corona di Jakarta.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, M Taufik menganggap kebijakan Anies sudah tepat.
Taufik juga menyebut kalau sampai nanti langkah lockdown dilakukan, maka masyarakat sudah tidak kaget dan mudah menyesuikan diri.
Dilansir Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Taufik dalam tayangan SAPA INDONESIA MALAM, kanal YouTube KOMPASTV, Minggu (15/3/2020).
Meski dinilai berbagai pihak terlalu cepat, kebijakan Anies sudah tepat di mata Taufik demi menghambat penyebaran Covid-19.
"Saya kira iya (sudah tepat), langkah yang dilakukan oleh Pak Anies menurut saya langkah yang tepat untuk menghambat penyebaran," ujar Taufik.
Taufik kemudian membeberkan beberapa kebijakan Anies yang menurutnya sudah tepat dan bukan terlalu cepat itu.
Baca: BREAKING NEWS Jokowi Wanti-wanti Kepala Daerah Tentang Kebijakan Terkait Covid-19: Harus Dibicarakan
Baca: BREAKING NEWS: Jokowi Tegaskan Pemerintah Daerah Tak Bisa Lockdown Tanpa Keputusan dari Pusat
Misalnya meliburkan sekolah hingga meniadakan sistem ganjil genap agar masyarakat bisa pergi dengan kendaraan pribadi lebih mudah.
"Yang kedua, kan beberapa kegiatan diliburkan, sekolah diliburkan, kemudian tempat hiburan milik DKI ditutup, kemudian ganjil genap ditiadakan, car free day ditiadakan," terang Taufik.
Bagi Taufik, langkah yang diambil Anies itu sudah tepat, apalagi jika nanti harus diberlakukan lockdown atau karantina skala besar.
Dengan diberlakukan kebijakan pembatasan sejak dini, Taufik menyebut masyarakat nantinya tidak akan terkejut atau panik ketika diberlakukan lockdown.
"Saya kira ini langkah yang tepat, sebelum situasinya kalau memang harus di-lockdown," kata Taufik.
"Tapi kan memang secara parsial dilakukan, sambil edukasinya juga jalan terhadap masyarakat."
"Jangan nanti ketika tutup semua, terus masyarakat panik juga, itu bahaya juga," imbuhnya.
Meski beberapa pihak menganggap kebijakan lockdown punya banyak dampak negatif, Taufik lebih setuju untuk dilaksanakan demi melindungi warga.