Virus Corona
Jokowi Imbau Pelajar Tak Manfaatkan Libur Sekolah untuk Pergi Bermain
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan program belajar di rumah mulai hari ini, Senin (16/3/2020) sudah berjalan.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan program belajar di rumah mulai hari ini, Senin (16/3/2020) sudah berjalan.
Ia mengatakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim telah mengoordinasi terkait kegiatan belajar di rumah secara online.
Bagi para pelajar bisa menggunakan aplikasi di bawah ini untuk belajar secara online di rumah masing-masing.
1. Ruang Guru
2. Genius
3. Google
4. Microsoft
5. Quipper
6. Sekolahmu
7. Kelas Pintar
"Artinya ini sudah berjalan pada hari ini, kita juga mengajak agar guru juga mengarahkan ke sana dalam dua minggu ke depan."
"Sehingga betul-betul belajar dari rumah ini bisa efektif," terang Jokowi.
Dengan diterapkannya belajar online tersebut, Jokowi berharap mampu mengurangi mobilitas pelajar dan mahasiswa guna mencegah penyebaran Covid-19.
Terkait dengan evaluasi belajar online tersebut, Jokowi mengatakan bahwa itu merupakan wewenang dari kementerian terkait.
Namun ia juga akan tetap mengikuti evaluasi tersebut.
"Tetapi evaluasi itu juga akan terus saya ikuti, ada yang sudah mampu dengan online, ada juga yang belum."
"Sehingga di sini keaktifan sekolah dan guru menjadi hal yang penting kalau itu tidak bisa online," terangnya.
Ia juga menegaskan, meski sekolah diliburkan, bukan berarti para pelajar bisa keluar rumah semaunya.
"Tapi jangan sampai pelajar diliburkan tapi malah bermain ke warnet, bermain ke tempat-tempat yang banyak kerumunan-kerumunan."
"Saya rasa penjelasan seperti ini harus tetap dilakukan," terangnya.
Jokowi Minta Layanan Publik Tetap Diadakan
Jokowi mengatakan, imbauan terkait bekerja dan beribadah dari rumah harus digencarkan.
Hal tersebut dilakukan guna mengurangi tingkat penyebaran Covid-19.
"Dengan tetap mempertahankan layanan kepada masyarakat baik itu kebutuhan pokok."
"Layanan keseahatan dan layanan publik," terang Jokowi seperti dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Ia mengatakan, transportasi publik tetap harus diadakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Dengan catatan tingkatkan kebersihan transportasi tersebut, yang penting bisa mengurangi tingkat kerumuman, antrian dan kepadatan orang," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi meminta semua kebijakan di tingkat daerah terkait Covid-19 harus dibahas terlebih dahulu dengan pemerintah pusat.
"Untuk mempermudah komunikasi saya minta kepala daerah untuk berkonsultasi membahasnya dengan kementerian terkait dan satgas covid-19," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar Satgas Covid-19 menjadi satu-satunya rujukan informasi kepada masyarakat.
"Terakhir saya mengajak untuk cuci tangan yang bersih, tetap belajar, tetap belajar dan tetap beribadah," terang Jokowi. (Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)