Virus Corona
Saling Tempel Siku Pada Salam Corona Ternyata Kata Dirjen WHO Itu Masih Bahaya, Cara Ini Lebih Aman
Mengurangi kontak fisik, termasuk salaman menjadi pilihan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Editor:
Anita K Wardhani
Roy Suryo pun mengirimkan pesannya melalui twitter tersebut kepada Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi.
Roy Suryo juga mengkritisi kebijakan Moeldoko yang akan memperkenalkan Salam Siku di Istana Kepresidenan karena tidak dianjurkan Dirjen Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros.
Simak komentar Roy Suryo melalui akun twitternya berikut ini;
@KRMTRoySuryo2: Waduh, Ini @GeneralMoeldoko baru mau "membudayakan" SALAM SIKU di Lingkungan Istana, ternyata menurut DirJen WHO @DrTedros hal tsb TIDAK DIANJURKAN karena masih dalam Range Bahaya Penularan COVID-19 Bagaimana ini Pak @jokowi?
Sebaiknya Para Pejabat Indonesia belajar dulu lagi.
Ketika JK dan Sri Mulyani lakukan salam corona
Dilansir dari tribunnews.com, Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Jusuf Kalla (JK) dan Ketua Umum IAEI Sri Mulyani Indrawati menyambangi kantor Wakil Presiden Maruf Amin, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020).
Dalam pertemuan tersebut JK dan Sri Mulyani memberikan laporan soal ekonomi islam kepada Maruf Amin.
Sebelum memasuk ruang pertemuan, terlihat baik Sri Mulyani dan JK melakukan salam yang berbeda.

Dari foto yang diberikan Sekretariat Wakil Presiden, JK dan Sri Mulyani tampak bersalaman dengan siku keduanya saling diadu.
Diketahui, salam tersebut dinamakan 'Salam Corona'.
Salam itu menjadi salah satu bentuk mitigasi dari penyebaran virus corona.
Sesampainya di ruang pertemuan, JK dan Sri Mulyani disambut Maruf Amin dengan salaman.
Namun kali ini, Maruf Amin menyalami keduanya dengan menangkupkan kedua tangan tanpa menyentuh orang yang disalami.

Ma'ruf Amin ketika membuka rakornas IKADI di Istana Wapres, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020), menjelaskan soal budaya salaman di tengah situasi wabah corona.