Rabu, 10 September 2025

Virus Corona

Suhendra Kritik Imbauan Gatot Nurmantyo

Menurut Suhendra, seharusnya sebagai mantan Panglima TNI, Gatot tidak gegabah menyampaikan imbauannya yang justru membingungkan masyarakat.

Editor: Hasanudin Aco
Ist/Tribunnews.com
Pengamat intelijen, Suhendra. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa media memuat berita tentang imbauan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo melalui akun Instragamnya yang menyerukan kepada umat Islam di Indonesia agar memakmurkan masjid dan menggalakkan salat berjamaah di masjid-masjid untuk menghadapi penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Dalam postingannya, Gatot juga memberikan alasan bahwa karena virus Corona berasal dari Wuhan, Hubei, China, di mana penduduknya non- muslim dan dianggap kafir, seharusnya dilawan dengan berdoa di dalam masjid.

Menanggapi narasi yang dibangun Gatot Nurmantyo tersebut, pengamat intelijen senior Suhendra Hadikuntono sangat menyesalkan, dan menyatakan keprihatinannya.

"Imbauan Gatot Nurmantyo itu menyesatkan publik dan sangat kontraproduktif dengan upaya pemerintah dalam menangani penyebaran Covid-19," ujar Suhendra di Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Menurut Suhendra, seharusnya sebagai mantan Panglima TNI, Gatot tidak gegabah menyampaikan imbauannya yang justru membingungkan masyarakat.

Seharusnya, kata Suhendra, sebagai tokoh bangsa yang pernah menjadi bagian dari aparatur negara, Gatot mendukung upaya keras pemerintah dalam mengatasi penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Saya melihat Pak Gatot ini tidak punya jiwa patriot dan negarawan yang bijak. Mungkin dia punya kepentingan politik, tapi tidak selayaknya mencari panggung dan membuat narasi yang berpotensi memperkeruh situasi," papar Suhendra sambil mengajak Gatot untuk bertemu dan berdiskusi terkait masalah ini.

Baca: Ditanya Soal Kemungkinan RI Lock Down, Jubir Istana: Yailah Cuma Segitu Saja. . .

Suhendra yang juga tokoh nasional inii menyatakan sikap Gatot juga bertentangan dengan fatwa dan imbauan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dalam fatwanya untuk mengatasi penyebaran Covid-19, menurut Suhendra, MUI telah dengan bijak mengimbau kepada umat Islam agar berhati-hati menghadapi wabah virus Corona.

Bahkan menurut Suhendra MUI menyarankan apabila situasi penyebaran Covid-19 tidak terkendali, umat Islam diharapkan beribadah di rumah dan menghindari salat berjamaah di masjid, termasuk salat Jumat.

"Kalau MUI sudah mengeluarkan fatwa yang selaras dengan upaya pemerintah, seharusnya semua komponen bangsa di negeri ini mendukung, bukan malah membuat narasi yang sebaliknya," terangnya.

Suhendra kemudian menyarankan agar pimpinan Persatuan Purnawirawan ABRI (PEPABRI) atau Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) memberi teguran keras kepada Gatot Nurmantyo yang telah "mempermalukan" institusi TNI.

"Saya mengimbau agar umat Islam tidak mengikuti imbauan dari Pak Gatot, karena sangat membahayakan keselamatan umat Islam sendiri," cetusnya.

Selanjutnya Suhendra mengimbau agar masyarakat patuh mengikuti arahan pemerintah yang menyarankan warga untuk melakukan "social distancing" yaitu menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari kerumunan massa yang berpotensi terpapar virus Corona.

Di samping itu, Suhendra juga menyarankan agar masyarakat menjaga kesehatan diri dan lingkungan.

"Kalau kita menjaga dan meningkatkan soliditas dan solidaritas sosial dan mengikuti arahan pemerintah, saya yakin kita dapat melawan serangan Covid-19, seperti di China, Jepang dan Korea Selatan," tandas Suhendra.

Pernyataan Gatot

Sebelumnya diberitakan Warta Kota, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo merasa kurang sreg dengan kebijakan pelarangan shalat berjamaah di masjid bagi kaum muslim, terkait upaya pencegahan virus corona atau Covid-19.

Gatot membandingkan kondisi di China, di mana banyak orang justru berbondong-bondong datang ke masjid ketika wabah Virus Corona melanda negeri itu.

"Sepertinya ada yang keliru.. ?? Di negeri asalnya Covid-19 china, yg penganut paham komunis dan sebagian besar tdk beragama beramai-ramai mendatangi Masjid dan Belajar Berwudhu hingga mengikuti Shalat Berjamaah," tulis Gatot di akun instagramnya, dikutip Warta Kota, Rabu (18/3/2020).

 

Kondisi berbeda terjadi di Indonesia, kata Gatot, dimana justru ada pihak yang menggaungkan larangan shalat jamaah di masjid seolah-olah phobia terhadap rumah ibadah umat Islam.

"Namun di negeri Mayoritas Muslim justru sebaliknya..?? Mereka beramai-ramai menggaungkan phobia dgn Masjid. Seakan-akan Masjid sebagai Sumber Penularan Covid-19..??"  

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan