Ditanya Najwa Shihab Soal Antrean di Halte Transjakarta, Anies: Sebelumnya Juga Padat di Dalam
Menurut Anies Baswedan, dirinya hanya memindahkan kepadatan dan antrean yang semula terjadi di dalam bus kemudian jadi di jalan.
Editor:
TribunnewsBogor.com
TRIBUNNEWS.COM -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan tujuan dari adanya pembatasan transportasi yang ia lakukan pada Senin (16/3/2020).
Hal itu dilakukan Anies Baswedan setelah adanya seruan dari Presiden Joko Widodo untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah di rumah terkait penyebaran virus corona.
Seperti yang diketahui, adanya kebijakan pembatasan transportasi di DKI Jakarta itu membuat antrean panjang di beberapa halte TransJakarta.
Imbasnya, Jokowi pun meminta kepala daerah untuk tetap menyiapkan transportasi bagi warga.
Alhasil baru sehari diterapkan, Anies Baswedan kembali mencabutnya dan menormalkan kembali transportasi yang ada di Jakarta.
Dilansir dari Youtube Najwa Shihab dengan judul Setop Corona: #dirumahaja - Lagi, Beda Data Corona Jakarta dan Pusat (Part 3) | Mata Najwa, Rabu (19/3/2020), ia Najwa Shihab pun menanyakan apa tujuan Anies Baswedan mengambil kebijakan tersebut.
Anies Baswedan pun mengatakan kalau kepadatan di dalam bus atau gerbong kereta bukan baru kali ini terjadi.
"Pertama soal antrean di mana-mana, selama berminggu-minggu itu kepadatan ada dalam bus, ada dalam gerbong, tidak antre di luar pun dalam gerbongnya berdekatan, padat sekali. Itu problem yang kita anggap masalah yang harus diselesaikan," jelas Anies Baswedan.
Menurutnya, jika hal itu terus menerus dibiarkan maka akan menimbulkan resiko yang besar.
"Tidak mungkin di ruang tertutup di gerbong kereta atau di bus seperti itu, kalau itu dibiarkan terus di situlah letak potensi penularan," katanya.