Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

Jokowi Buka Data Mudik di Tengah Wabah Corona: Sudah 978 Bus Angkut 14 Ribu Orang ke Daerah

Jumlah tersebut bahkan belum dihitung dari pemudik yang menggunakan transportasi pribadi maupun transportasi publik lainnya

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Warga antre untuk mudik menggunakan Kereta Api Brantas (Blitar-Pasar Senen) di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (29/3/2020). KAI Daop 1 membatalkan sejumlah 28 perjalanan kereta api jarak jauh guna membantu pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya melakukan antisipasi mudik lebaran tahun 2020.

Terlebih saat mewabahnya virus corona (Covid-19) di Tanah Air.

Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemerintah Siapkan Perpres dan Inpres Mudik Lebaran 2020

Karena, Jokowi menyebut selama kurun waktu 8 hari terakhir, tercatat sebanyak 976 armada bus mengangkut kurang lebih 14 ribu penumpang ke berbagai daerah.

Jumlah tersebut bahkan belum dihitung dari pemudik yang menggunakan transportasi pribadi maupun transportasi publik lainnya.

"Dan selama 8 hari terakhir ini ada 876 armada bus antar provinsi yang membawa kurang lebih 14.000 penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY," kata Presiden Jokowi saat rapat terbatas antisipasi mudik Lebaran melalui siaran langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/3/2020).

"Ini belum dihitung arus mudik dini yang menggunakan transportasi massal lainya, misalnya keretap api maupun kapal dan angkutan udara, serta menggunakan mobil pribadi," kata Jokowi menambahkan.

Maka dari itu, Jokowi meminta adanya pembatasan pergerakan orang-orang dari satu tempat ke tempat lain.

Selain itu, i juga meminta adanya langkah tegas untuk membendung terjadinya pergerakan orang-orang menuju daerah.

Baca: Muhammadiyah Imbau Warga Tak Mudik Lebaran Demi Putus Rantai Sebaran Virus Corona

Karena dikhawatirkan terjadi penyebaran Covid-19 di daerah.

"Saya melihat sudah ada imbauan dari tokoh-tokoh dan Gubernur, agar perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik. Dan ini saya minta ini untuk diteruskan dan digencarkan lagi, tapi menurut saya imbauan seperti itu belum cukup. Perlu langkah-langkah yang lebih tegas untuk menutup rantai penyebaran Covid-19 ini," jelas Jokowi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan